Pages

Labels

Jumat, 08 Maret 2013

dampak bendungan


Dampak Bendungan dan PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Air pada umumnya digerakkan oleh air yang debitnya diatur oleh bendungan. Dampak-dampak dari sebuah bendungan dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

Emisi Gas Rumah Kaca (Green House Gas)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dikenal sebagai pembangkit listrik yang "green", tanpa emisi gas rumah kaca atau "green house gas". Apakah memang seperti itu? Riset menunjukkan bahwa PLTA tidaklah terlalu "green" seperti persepsi yang diyakini selama ini. PLTA mampu merusak iklim.

Menurut pakar lingkungan yang juga konsultan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Eric Duchemin, imej yang "green" untuk PLTA (hydro power) adalah imej yang salah. PLTA, selain memproduksi listrik, juga memproduksi Karbondioksida (CO2) dan Metana (CH4) dalam jumlah yang besar. Bahkan, dalam beberapa kasus, ditemukan fakta dimana PLTA memproduksi CO2 dan Metana (Gas Rumah Kaca = Green House Gas) dalam jumlah yang lebih besar daripada pembangkit listrik berbahan bakar fosil (minyak, gas, batubara).

Dalam salah satu publikasi ilmiah oleh Philip Fearnside dari Brazil's National Institute for Research in The Amazon in Manaus, yang berjudul Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, diperkirakan bahwa pada tahun 1990, dampak emisi rumah kaca yang terjadi bendungan Curua-Una di Para, Brazil adalah sebesar tiga setengah kali lipat daripada pembangkit listrik berbahan bakar minyak untuk sejumlah daya listrik yang sama.

Mengapa?
Penyebab utama dari Green House Gas ini datang dari pelepasan kandungan karbon dalam jumlah yang besar dari tanaman dan pohon-pohon yang terendam air dan membusuk pada saat bendungan dialiri dengan air. Tanaman dan pohon-pohon ini membusuk di dasar bendungan tanpa menggunakan oksigen dan menghasilkan timbunan methane (gas rawa) di dalam air. Gas Metana ini lepas ke atmosfer pada saat air bendungan dialirkan ke turbin air.

Apakah hal ini berlangsung terus menerus?
Sesuai dengan musimnya (musim kemarau, musim hujan dll), permukaan airbendungan akan terus berubah, naik turun sesuai dengan debit pasokan air. Pada saat permukaan air bendungan rendah (misal pada musim kemarau), tanaman di sekitar bendungan akan mulai tumbuh lagi, dan pada saat permukaan air bendungan naik, tanaman-tanaman ini akan terendam dan terulang proses yang sama dengan di atas.

Dampak terhadap lingkungan di sekitar bendungan:
Besar dampak dari sebuah bendungan, baik dari sisi aliran upstream maupun downstream, adalah berbanding lurus dengan ukuran bendungan. Kondisi sungai sebelum ada bendungan memungkinkan adanya variasi debit alami sepanjang tahun. Kondisi yang bervariasi ini, baik debit maupun suhu air, memungkinkan kelangsungan hidup berbagai organisme dan vegetasi di sepanjang aliran sungai.

Pada saat bendungan selesai dibangun, debit air akan berubah sesuai dengan pengaturan yang diinginkan oleh manusia - bukan secara alami lagi. Air bendungan yang dialirkan secara terkontrol, akan datang dari bagian bawah bendungan dimana suhu airnya relatif lebih dingin dan konstan. Perubahan suhu air ini, yang tadinya bervariasi sesuai dengan musim dan menjadi konstan, akan merubah ekosistem di sungai downstream dari bendungan. Selain itu, juga dikenal dampak perubahan komposisi kimia dari air dengan adanya bendungan, dimana air yang dilepas dari bendungan ke sungai downstream cenderung memiliki kandungan garam terlarut yang lebih tinggi dan kandungan oksigen yang lebih rendah dibandingkan dengan komposisi air di sungai tanpa bendungan.

Selain hal di atas, masih ada dampak dari penguapan (evaporasi) dari bendungan. Permukaan air di bendungan pada umumnya begitu luas, jauh lebih luas daripada sungai tanpa bendungan. Perluasan permukaan ini mempermudah timbulnya penguapan air. Oleh karena itu, diperlukan pasokan air yang lebih banyak lagi untuk memelihara jumlah air di dalam bendungan agar bendungan tersebut dapat berfungsi secara sempurna.

Dari sisi erosi dan sedimentasi, sebagian besar sedimen yang datang dari sungai upstream akan tertahan di bendungan. Air yang dilepaskan dari bendungan ke sungai downstream mengandung sedimen yang sangat rendah, sehingga sungai downstream akan mengalami erosi tanpa ada material sedimen pengganti. Hal ini sudah terjadi di bendungan Glen Canyon di wilayah Grand Canyon di Amerika Serikat, dimana setelah konstruksi pada tahun 1963, tercatat erosi di wilayah sepanjang pantai karena kekurangan sedimen yang datang dari sungai upstream. Pada tahun 1990, pantai-pantai ini terancam hilang karena erosi yang terus menerus.

Tanpa mengulas dampak sosial seperti yang terjadi waduk Kedung Ombo, apakah Bendungan dan PLTA masih menjadi pilihan untuk sumber energi di negeri tercinta ini?

Disarikan dari berbagai sumber oleh Ir. Efi Juwita, pemerhati masalah energi dan lingkungan
Sumber : http://www.sribangun.com/Dampak_Bendungan_dan_PLTA.html

»»  Selanjutnya...


Dampak Bendungan dan PLTA

Pembangkit Listrik Tenaga Air pada umumnya digerakkan oleh air yang debitnya diatur oleh bendungan. Dampak-dampak dari sebuah bendungan dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

Emisi Gas Rumah Kaca (Green House Gas)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dikenal sebagai pembangkit listrik yang "green", tanpa emisi gas rumah kaca atau "green house gas". Apakah memang seperti itu? Riset menunjukkan bahwa PLTA tidaklah terlalu "green" seperti persepsi yang diyakini selama ini. PLTA mampu merusak iklim.

Menurut pakar lingkungan yang juga konsultan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Eric Duchemin, imej yang "green" untuk PLTA (hydro power) adalah imej yang salah. PLTA, selain memproduksi listrik, juga memproduksi Karbondioksida (CO2) dan Metana (CH4) dalam jumlah yang besar. Bahkan, dalam beberapa kasus, ditemukan fakta dimana PLTA memproduksi CO2 dan Metana (Gas Rumah Kaca = Green House Gas) dalam jumlah yang lebih besar daripada pembangkit listrik berbahan bakar fosil (minyak, gas, batubara).

Dalam salah satu publikasi ilmiah oleh Philip Fearnside dari Brazil's National Institute for Research in The Amazon in Manaus, yang berjudul Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change, diperkirakan bahwa pada tahun 1990, dampak emisi rumah kaca yang terjadi bendungan Curua-Una di Para, Brazil adalah sebesar tiga setengah kali lipat daripada pembangkit listrik berbahan bakar minyak untuk sejumlah daya listrik yang sama.

Mengapa?
Penyebab utama dari Green House Gas ini datang dari pelepasan kandungan karbon dalam jumlah yang besar dari tanaman dan pohon-pohon yang terendam air dan membusuk pada saat bendungan dialiri dengan air. Tanaman dan pohon-pohon ini membusuk di dasar bendungan tanpa menggunakan oksigen dan menghasilkan timbunan methane (gas rawa) di dalam air. Gas Metana ini lepas ke atmosfer pada saat air bendungan dialirkan ke turbin air.

Apakah hal ini berlangsung terus menerus?
Sesuai dengan musimnya (musim kemarau, musim hujan dll), permukaan airbendungan akan terus berubah, naik turun sesuai dengan debit pasokan air. Pada saat permukaan air bendungan rendah (misal pada musim kemarau), tanaman di sekitar bendungan akan mulai tumbuh lagi, dan pada saat permukaan air bendungan naik, tanaman-tanaman ini akan terendam dan terulang proses yang sama dengan di atas.

Dampak terhadap lingkungan di sekitar bendungan:
Besar dampak dari sebuah bendungan, baik dari sisi aliran upstream maupun downstream, adalah berbanding lurus dengan ukuran bendungan. Kondisi sungai sebelum ada bendungan memungkinkan adanya variasi debit alami sepanjang tahun. Kondisi yang bervariasi ini, baik debit maupun suhu air, memungkinkan kelangsungan hidup berbagai organisme dan vegetasi di sepanjang aliran sungai.

Pada saat bendungan selesai dibangun, debit air akan berubah sesuai dengan pengaturan yang diinginkan oleh manusia - bukan secara alami lagi. Air bendungan yang dialirkan secara terkontrol, akan datang dari bagian bawah bendungan dimana suhu airnya relatif lebih dingin dan konstan. Perubahan suhu air ini, yang tadinya bervariasi sesuai dengan musim dan menjadi konstan, akan merubah ekosistem di sungai downstream dari bendungan. Selain itu, juga dikenal dampak perubahan komposisi kimia dari air dengan adanya bendungan, dimana air yang dilepas dari bendungan ke sungai downstream cenderung memiliki kandungan garam terlarut yang lebih tinggi dan kandungan oksigen yang lebih rendah dibandingkan dengan komposisi air di sungai tanpa bendungan.

Selain hal di atas, masih ada dampak dari penguapan (evaporasi) dari bendungan. Permukaan air di bendungan pada umumnya begitu luas, jauh lebih luas daripada sungai tanpa bendungan. Perluasan permukaan ini mempermudah timbulnya penguapan air. Oleh karena itu, diperlukan pasokan air yang lebih banyak lagi untuk memelihara jumlah air di dalam bendungan agar bendungan tersebut dapat berfungsi secara sempurna.

Dari sisi erosi dan sedimentasi, sebagian besar sedimen yang datang dari sungai upstream akan tertahan di bendungan. Air yang dilepaskan dari bendungan ke sungai downstream mengandung sedimen yang sangat rendah, sehingga sungai downstream akan mengalami erosi tanpa ada material sedimen pengganti. Hal ini sudah terjadi di bendungan Glen Canyon di wilayah Grand Canyon di Amerika Serikat, dimana setelah konstruksi pada tahun 1963, tercatat erosi di wilayah sepanjang pantai karena kekurangan sedimen yang datang dari sungai upstream. Pada tahun 1990, pantai-pantai ini terancam hilang karena erosi yang terus menerus.

Tanpa mengulas dampak sosial seperti yang terjadi waduk Kedung Ombo, apakah Bendungan dan PLTA masih menjadi pilihan untuk sumber energi di negeri tercinta ini?

Disarikan dari berbagai sumber oleh Ir. Efi Juwita, pemerhati masalah energi dan lingkungan
Sumber : http://www.sribangun.com/Dampak_Bendungan_dan_PLTA.html

»»  berikutnya...

mangfat energi panas bumi


Manfaat Energi Panas Bumi

Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.

Menempatkan panas untuk bekerja

Dimana sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.

Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

Pembangkit listrik

Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa pembangkit listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan untuk menjalankan generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan menggerakan turbin generator.

Keuntungan Tenaga Panas Bumi

Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah, sumber energi terbarukan yang telah terbukti ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.

Sumber :http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/08/23/brk,20110823-353162,id.html


»»  Selanjutnya...


Manfaat Energi Panas Bumi

Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.

Menempatkan panas untuk bekerja

Dimana sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.

Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

Pembangkit listrik

Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa pembangkit listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan untuk menjalankan generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan menggerakan turbin generator.

Keuntungan Tenaga Panas Bumi

Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah, sumber energi terbarukan yang telah terbukti ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.

Sumber :http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/08/23/brk,20110823-353162,id.html


»»  berikutnya...

mengenal energi biofuel

2012

Mengenal Energi Biofuel

Biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena terkadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung pati / polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur / nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol.

Jenis-jenis Biofuel
1 Energi bio dari limbah
2 Bahan bakar berbentuk cair bagi transportasi
3 Biofuel generasi pertama
3.1 Minyak sayur
3.2 Biodiesel
3.3 Bioalkohol
3.4 BioGas
3.5 Biofuel padat
3.6 Syngas
4 Biofuel generasi kedua
5 Referensi

Energi bio dari limbah

Penggunaan limbah biomassa untuk memproduksi energi mampu mengurangi berbagai permasalahan manajemen polusi dan pembuangan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Uni Eropa telah mempublikasikan sebuah laporan yang menyoroti potensi energi bio yang berasal dari limbah untuk memberikan kontribusi bagi pengurangan pemanasan global. Laporan itu menyimpulkan bahwa di tahun 2020 nanti 19 juta ton minyak tersedia dari biomassa, 46% dari limbah bio: limbah padat perkotaan, residu pertanian, limbah peternakan, dan aliran limbah terbiodegradasi yang lain.

Tempat penampungan akhir sampah menghasilkan sejumlah gas karena limbah yang dipendam di dalamnya mengalami pencernaan anaerobik. Secara kolektif gas-gas ini dikenal sebagai landfill gas (LFG) atau gas tempat pembuangan akhir sampah. Landfill gas bisa dibakar baik secara langsung untuk menghasilkan panas atau menghasilkan listrik bagi konsumsi publik. Landfill gas mengandung sekitar 50% metana, gas yang juga terdapat di dalam gas alam.

Biomassa bisa berasal dari limbah materi tanaman. Gas dari tempat penampungan kotoran manusia dan hewan yang memasuki atmosfir merupakan hal yang tidak diinginkan karena metana adalah salah satu gas rumah kaca yang potensil pemanasan globalnya melebihi karbondioksida. Frank Keppler dan Thomas Rockmann menemukan bahwa tanaman hidup juga memproduksi metana CH4.

Bahan bakar berbentuk cair bagi transportasi

Sebagian besar bahan bakar transportasi berbentuk cairan, sebab berbagai kendaraan biasanya membutuhkan kepadatan energi yang tinggi. Kendaraan biasanya membutuhkan kepadatan kekuatan yang tinggi yang bisa disediakan oleh mesin pembakaran dalam. Mesin ini membutuhkan bahan bakar pembakaran yang bersih untuk menjaga kebersihan mesin dan meminimalisir polusi udara. Bahan bakar yang lebih mudah dibakar dengan bersih biasanya berbentuk cairan dan gas. Dengan begitu cairan (serta gas-gas yang bisa disimpan dalam bentuk cair) memenuhi persyaratan pembakaran yang portabel dan bersih. Selain itu cairan dan gas bisa dipompa, yang berarti penanganannya mudah dimekanisasi, dan dengan begitu tidak membutuhkan banyak tenaga.

Biofuel generasi pertama

Biofuel generasi pertama menunjuk kepada biofuel yang terbuat dari gula, starch, minyak sayur, atau lemak hewan menggunakan teknologi konvensional.
Biofuel generasi pertama yang umum didaftar sebagai berikut.

Minyak sayur
Minyak sayur dapat digunakan sebagai makanan atau bahan bakar; kualitas dari minyak dapat lebih rendah untuk kegunaan bahan bakar. Minyak sayur dapat digunakan dalam mesin diesel yang tua (yang dilengkapi dengan sistem injeksi tidak langsung, tapi hanya dalam iklim yang hangat. Dalam banyak kasus, minyak sayur dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel, yang dapat digunakan kebanyakan mesin diesel bila dicampur dengan bahan bakara diesel konvensional. MAN B&W Diesel, Wartsila dan Deutz AG menawarkan mesin yang dapat digunakan langsung dengan minyak sayur. Minyak sayur bekas yang diproses menjadi biodiesel mengalami peningkatan, dan dalam skala kecil, dibersihkan dari air dan partikel dan digunakan sebagai bahan bakar.

Biodiesel
Biodiesel merupakan biofuel yang paling umum di Eropa. Biodiesel diproduksi dari minyak atau lemak menggunakan transesterifikasi dan merupakan cairan yang komposisinya mirip dengan diesel mineral. Nama kimianya adalah methyl asam lemak (atau ethyl) ester (FAME). Minyak dicampur dengan sodium hidroksida dan methanol (atau ethanol_ dan reaksi kimia menghasilkan biodiesel (FAME) dan glycerol. 1 bagian glycerol dihasilkan untuk setiap 10 bagian biodiesel.

Biodiesel dapat digunakan di setiapa mesin diesel kalau dicampur dengan diesel mineral. Di beberapa negara produsen memberikan garansi untuk penggunaan 100% biodiesel. Kebanyakan produsen kendaraan membatasi rekomendasi mereka untuk penggunaan biodiesel sebanyak 15% yang dicampur dengan diesel mineral. Di kebanyakan negara Eropa, campuran biodiesel 5% banyak digunakan luas dan tersedia di banyak stasiun bahan bakar.

Di AS, lebih dari 80% truk komersial dan bis kota beroperasi menggunakan diesel. Oleh karena itu penggunaan biodiesel AS bertumbuh cepat dari sekitar 25 juta galon per tahun pada 2004 menjadi 78 juta galon pada awal 2005. Pada akhir 2006, produksi biodiesel diperkirakan meningkat empat kali lipat menjadi 1 milyar galon.

Bioalkohol
Alkohol yang diproduksi secarai biologi, yang umum adalah ethanol, dan yang kurang umum adalah propanol dan butanol, diproduksi dengan aksi mikroorganisme dan enzym melalui fermentasi gula atau starch, atau selulosa. Biobutanol seringkali dianggap sebagai pengganti langsung bensin, karena dapat digunakan langsung dalam mesin bensin.

Butanol terbentuk dari ABE fermentation (acetone, butanol, ethanol) dan eksperimen modifikasi dari proses tersebut memperlihatkan potensi yang menghasilkan energi yang tinggi dengan butanol sebagai produk cair. Butanol dapat menghasilkan energi yang lebih banyak dan dapat terbakar "langsung" dalam mesin bensin yang sudah ada (tanpa modifikasi mesin). Dan lebih tidak menyebabkan korosi dan kurang dapat tercampur dengan air dibanding ethanol, dan dapat didistribusi melalui infrastruktur yang telah ada. Dupont dan BP bekerja sama untuk menghasilkan butanol.

Bahan bakar ethanol merupakan biofuel paling umum di dunia, terutama bahan bakar ethanol di Brazil. Bahan bakar alkohol diproduksi dengan cara fermentasi gula yang dihasilkan dari gandum, jagung, sugar beet, sugar cane, molasses dan gula atau starch yang dapat dibuat minuman beralkohol (seperti kentang dan sisa buah, dll). Produksi ethanol menggunakan digesti enzyme untuk menghasilkan gula dari starch, fermentasi gula, distilasi dan pengeringan. Proses ini membutuhkan banyak energi untuk pemanasan (seringkali menggunakan gas alam).

Produksi ethanol selulosik menggunakan tanaman non-pangan atau produk sisa yang tak bisa dikonsumsi, yang tidak mengakibatkan dampak pada siklus makanan.
Memproduksi ethanol dari selulosa merupakan langkah-tambahan yang sulit dan mahal dan masih menunggu penyelesaian masalah teknis. Ternak yang memakan rumput dan menggunakan proses digestif yang lamban untuk memecahnya menjadi glukosa (gula). Dalam laboratorium ethanol selulosik, banyak proses eksperimental sedang dilakukan untuk melakukan hal yang sama, dan menggunakan cara tersebut untuk membuat bahan bakar ethanol.

Beberapa ilmuwan telah mengemukakan rasa prihatin terhadap percobaan teknik genetika DNA rekombinan yang mencoba untuk mengembangkan [[enzym] yang dapat memecah kayu lebih cepat dari alam, makhluk mikroskopik tersebut dapat tidak sengaja terlepas ke alam, tumbuh secara eksponensial, disebarkan oleh angin, dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan struktur seluruh tanaman, yang dapat mengakhiri produksi oksigen yang dilepaskan oleh proses fotosintesis tumbuhan.

Ethanol dapat digunakan dalam mesin bensin sebagai pengganti bensin; ethanol dapat dicampur dengan bensin dengan persentase tertentu. Kebanyakan mesin bensin dapat beroperasi menggunakan campuran ethanol sampai 15% dengan bensin. Bensin dengan ethanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi, yang berarti mesin dapat terbakar lebih panas dan lebih efisien.

Bahan bakar ethanol memiliki BTU yang lebih rendah, yang berarti memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk melakukan perjalan dengan jarak yang sama. Dalam mesin kompresi-tinggi, dibutuhkan bahan bakar dengan sedikit ethanol dan pembakaran lambat untuk mencegah pra-ignisi yang merusak (knocking).

Ethanol sangat korosif terhadap sistem pembakaran, selang dan gasket karet, aluminum, dan ruang pembakaran. Oleh karena itu penggunaan bahan bakar yang mengandung alkohol ilegal bila digunakan pesawat. Untuk campuran ethanol konsentrasi tinggi atau 100%, mesin perlu dimodifikasi.

Ethanol yang meyebabkan korosif tidak dapat disalurkan melalui pipa bensin, oleh karena itu diperlukan truk tangki stainless-steel yang lebih mahal, meningkatkan konsumsi biaya dan energi yang dibutuhkan untuk mengantar ethanol ke konsumen.
Banyak produsen kendaraan sekarang ini memproduksi kendaraan bahan bakar fleksibel, yang dapat beroperasi dengan kombinasi bioethanol dan bensin, sampai dengan 100% bioethanol.

Alkohol dapat bercampur dengan bensin dan air, jadi bahan bakar ethanol dapat tercampur setelah proses pembersihan dengan menyerap kelembaban dari atmosfer. Air dalam bahan bakar ethanol dapat mengurangi efisiensi, menyebabkan mesin susah dihidupkan, menyebabkan gangguan operasi, dan mengoksidasi aluminum (karat pada karburator dan komponen dari besi).

BioGas
Biogas diproduksi dengan proses digesti anaerobik dari bahan organik oleh anaerobe. Biogas dapat diproduksi melalui bahan sisa yang dapat terurai atau menggunakan tanaman energi yang dimasukan ke dalam pencerna anaerobik untuk menambah gas yang dihasilkan. Hasil sampingan, digestate, dapat digunakan sebagai bahan bakar bio atau pupuk.

Biogas mengandung methane dan dapat diperoleh dari digester anaerobik industri dan sistem pengelolaan biologi mekanik. Gas sampah adalah sejenis biogas yang tidak bersih yang diproduksi dalam tumpukan sampah melalui digesti anaerobik yang terjadi secara alami. Bila gas ini lepas ke atmosfer, gas ini merupakan gas rumah kaca.

Oils and gases can be produced from various biological wastes:
Thermal depolymerization of waste can extract methane and other oils similar to petroleum. GreenFuel Technologies Corporation developed a patented bioreactor system that uses nontoxic photosynthetic algae to take in smokestacks flue gases and produce biofuels such as biodiesel, biogas and a dry fuel comparable to coal.[11]

Biofuel padat
Contohnya termasuk kayu, arang, dan manur kering.

Syngas
Syngas dihasilkan oleh kombinasi proses pyrolysis, kombusi, dan gasifikasi. Bahan bakar bio dikonversi menjadi karbon monoksida dan energi melalui pyrolysis. Masukan oksigen terbatas diberikan untuk mendukung kombusi. Gasifikasi mengubah materi organik menjadi hidrogen dan karbon monoksida. Campuran gas yang dihasilkan, syngas, adalah bahan bakar.

Biofuel generasi kedua

Para pendukung biofuel mengklaim telah memiliki solusi yang lebih baik untuk meningkatkan dukungan politik serta industri untuk, dan percepatan, implementasi biofuel generasi kedua dari sejumlah tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan, di antaranya cellulosic biofuel. Proses produksi biofuel generasi kedua bisa menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa, batang/tangkai gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa atau energi yang spesial (contohnya Miscanthus). Biofuel generasi kedua (2G) menggunakan teknologi biomassa ke cairan, diantaranya cellulosic biofuel dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan. Sebagian besar biofuel generasi kedua sedang dikembangkan seperti biohidrogen, biometanol, DMF, Bio-DME, Fischer-Tropsch diesel, biohydrogen diesel, alkohol campuran dan diesel kayu. Produksi cellulosic ethanol mempergunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan atau produk buangan yang tidak bisa dimakan. Memproduksi etanol dari selulosa merupakan sebuah permasalahan teknis yang sulit untuk dipecahkan. Berbagai hewan ternak pemamah biak (seperti sapi) memakan rumput lalu menggunakan proses pencernaan yang berkaitan dengan enzim yang lamban untuk menguraikannya menjadi glukosa (gula).

Di dalam labolatorium cellulosic ethanol, berbagai proses eksperimen sedang dikembangkan untuk melakukan hal yang sama, lalu gula yang dihasilkan bisa difermentasi untuk menjadi bahan bakar etanol. Para ilmuwan juga sedang bereksperimen dengan sejumlah organisme hasil rekayasa genetik penyatuan kembali DNA yang mampu meningkatkan potensi biofuel.
»»  Selanjutnya...

2012

Mengenal Energi Biofuel

Biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena terkadang diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni Eropa merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfir karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbondioksida di atmosfir, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfir (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang mengandung pati / polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur / nabatinya tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar etanol.

Jenis-jenis Biofuel
1 Energi bio dari limbah
2 Bahan bakar berbentuk cair bagi transportasi
3 Biofuel generasi pertama
3.1 Minyak sayur
3.2 Biodiesel
3.3 Bioalkohol
3.4 BioGas
3.5 Biofuel padat
3.6 Syngas
4 Biofuel generasi kedua
5 Referensi

Energi bio dari limbah

Penggunaan limbah biomassa untuk memproduksi energi mampu mengurangi berbagai permasalahan manajemen polusi dan pembuangan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Uni Eropa telah mempublikasikan sebuah laporan yang menyoroti potensi energi bio yang berasal dari limbah untuk memberikan kontribusi bagi pengurangan pemanasan global. Laporan itu menyimpulkan bahwa di tahun 2020 nanti 19 juta ton minyak tersedia dari biomassa, 46% dari limbah bio: limbah padat perkotaan, residu pertanian, limbah peternakan, dan aliran limbah terbiodegradasi yang lain.

Tempat penampungan akhir sampah menghasilkan sejumlah gas karena limbah yang dipendam di dalamnya mengalami pencernaan anaerobik. Secara kolektif gas-gas ini dikenal sebagai landfill gas (LFG) atau gas tempat pembuangan akhir sampah. Landfill gas bisa dibakar baik secara langsung untuk menghasilkan panas atau menghasilkan listrik bagi konsumsi publik. Landfill gas mengandung sekitar 50% metana, gas yang juga terdapat di dalam gas alam.

Biomassa bisa berasal dari limbah materi tanaman. Gas dari tempat penampungan kotoran manusia dan hewan yang memasuki atmosfir merupakan hal yang tidak diinginkan karena metana adalah salah satu gas rumah kaca yang potensil pemanasan globalnya melebihi karbondioksida. Frank Keppler dan Thomas Rockmann menemukan bahwa tanaman hidup juga memproduksi metana CH4.

Bahan bakar berbentuk cair bagi transportasi

Sebagian besar bahan bakar transportasi berbentuk cairan, sebab berbagai kendaraan biasanya membutuhkan kepadatan energi yang tinggi. Kendaraan biasanya membutuhkan kepadatan kekuatan yang tinggi yang bisa disediakan oleh mesin pembakaran dalam. Mesin ini membutuhkan bahan bakar pembakaran yang bersih untuk menjaga kebersihan mesin dan meminimalisir polusi udara. Bahan bakar yang lebih mudah dibakar dengan bersih biasanya berbentuk cairan dan gas. Dengan begitu cairan (serta gas-gas yang bisa disimpan dalam bentuk cair) memenuhi persyaratan pembakaran yang portabel dan bersih. Selain itu cairan dan gas bisa dipompa, yang berarti penanganannya mudah dimekanisasi, dan dengan begitu tidak membutuhkan banyak tenaga.

Biofuel generasi pertama

Biofuel generasi pertama menunjuk kepada biofuel yang terbuat dari gula, starch, minyak sayur, atau lemak hewan menggunakan teknologi konvensional.
Biofuel generasi pertama yang umum didaftar sebagai berikut.

Minyak sayur
Minyak sayur dapat digunakan sebagai makanan atau bahan bakar; kualitas dari minyak dapat lebih rendah untuk kegunaan bahan bakar. Minyak sayur dapat digunakan dalam mesin diesel yang tua (yang dilengkapi dengan sistem injeksi tidak langsung, tapi hanya dalam iklim yang hangat. Dalam banyak kasus, minyak sayur dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel, yang dapat digunakan kebanyakan mesin diesel bila dicampur dengan bahan bakara diesel konvensional. MAN B&W Diesel, Wartsila dan Deutz AG menawarkan mesin yang dapat digunakan langsung dengan minyak sayur. Minyak sayur bekas yang diproses menjadi biodiesel mengalami peningkatan, dan dalam skala kecil, dibersihkan dari air dan partikel dan digunakan sebagai bahan bakar.

Biodiesel
Biodiesel merupakan biofuel yang paling umum di Eropa. Biodiesel diproduksi dari minyak atau lemak menggunakan transesterifikasi dan merupakan cairan yang komposisinya mirip dengan diesel mineral. Nama kimianya adalah methyl asam lemak (atau ethyl) ester (FAME). Minyak dicampur dengan sodium hidroksida dan methanol (atau ethanol_ dan reaksi kimia menghasilkan biodiesel (FAME) dan glycerol. 1 bagian glycerol dihasilkan untuk setiap 10 bagian biodiesel.

Biodiesel dapat digunakan di setiapa mesin diesel kalau dicampur dengan diesel mineral. Di beberapa negara produsen memberikan garansi untuk penggunaan 100% biodiesel. Kebanyakan produsen kendaraan membatasi rekomendasi mereka untuk penggunaan biodiesel sebanyak 15% yang dicampur dengan diesel mineral. Di kebanyakan negara Eropa, campuran biodiesel 5% banyak digunakan luas dan tersedia di banyak stasiun bahan bakar.

Di AS, lebih dari 80% truk komersial dan bis kota beroperasi menggunakan diesel. Oleh karena itu penggunaan biodiesel AS bertumbuh cepat dari sekitar 25 juta galon per tahun pada 2004 menjadi 78 juta galon pada awal 2005. Pada akhir 2006, produksi biodiesel diperkirakan meningkat empat kali lipat menjadi 1 milyar galon.

Bioalkohol
Alkohol yang diproduksi secarai biologi, yang umum adalah ethanol, dan yang kurang umum adalah propanol dan butanol, diproduksi dengan aksi mikroorganisme dan enzym melalui fermentasi gula atau starch, atau selulosa. Biobutanol seringkali dianggap sebagai pengganti langsung bensin, karena dapat digunakan langsung dalam mesin bensin.

Butanol terbentuk dari ABE fermentation (acetone, butanol, ethanol) dan eksperimen modifikasi dari proses tersebut memperlihatkan potensi yang menghasilkan energi yang tinggi dengan butanol sebagai produk cair. Butanol dapat menghasilkan energi yang lebih banyak dan dapat terbakar "langsung" dalam mesin bensin yang sudah ada (tanpa modifikasi mesin). Dan lebih tidak menyebabkan korosi dan kurang dapat tercampur dengan air dibanding ethanol, dan dapat didistribusi melalui infrastruktur yang telah ada. Dupont dan BP bekerja sama untuk menghasilkan butanol.

Bahan bakar ethanol merupakan biofuel paling umum di dunia, terutama bahan bakar ethanol di Brazil. Bahan bakar alkohol diproduksi dengan cara fermentasi gula yang dihasilkan dari gandum, jagung, sugar beet, sugar cane, molasses dan gula atau starch yang dapat dibuat minuman beralkohol (seperti kentang dan sisa buah, dll). Produksi ethanol menggunakan digesti enzyme untuk menghasilkan gula dari starch, fermentasi gula, distilasi dan pengeringan. Proses ini membutuhkan banyak energi untuk pemanasan (seringkali menggunakan gas alam).

Produksi ethanol selulosik menggunakan tanaman non-pangan atau produk sisa yang tak bisa dikonsumsi, yang tidak mengakibatkan dampak pada siklus makanan.
Memproduksi ethanol dari selulosa merupakan langkah-tambahan yang sulit dan mahal dan masih menunggu penyelesaian masalah teknis. Ternak yang memakan rumput dan menggunakan proses digestif yang lamban untuk memecahnya menjadi glukosa (gula). Dalam laboratorium ethanol selulosik, banyak proses eksperimental sedang dilakukan untuk melakukan hal yang sama, dan menggunakan cara tersebut untuk membuat bahan bakar ethanol.

Beberapa ilmuwan telah mengemukakan rasa prihatin terhadap percobaan teknik genetika DNA rekombinan yang mencoba untuk mengembangkan [[enzym] yang dapat memecah kayu lebih cepat dari alam, makhluk mikroskopik tersebut dapat tidak sengaja terlepas ke alam, tumbuh secara eksponensial, disebarkan oleh angin, dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan struktur seluruh tanaman, yang dapat mengakhiri produksi oksigen yang dilepaskan oleh proses fotosintesis tumbuhan.

Ethanol dapat digunakan dalam mesin bensin sebagai pengganti bensin; ethanol dapat dicampur dengan bensin dengan persentase tertentu. Kebanyakan mesin bensin dapat beroperasi menggunakan campuran ethanol sampai 15% dengan bensin. Bensin dengan ethanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi, yang berarti mesin dapat terbakar lebih panas dan lebih efisien.

Bahan bakar ethanol memiliki BTU yang lebih rendah, yang berarti memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk melakukan perjalan dengan jarak yang sama. Dalam mesin kompresi-tinggi, dibutuhkan bahan bakar dengan sedikit ethanol dan pembakaran lambat untuk mencegah pra-ignisi yang merusak (knocking).

Ethanol sangat korosif terhadap sistem pembakaran, selang dan gasket karet, aluminum, dan ruang pembakaran. Oleh karena itu penggunaan bahan bakar yang mengandung alkohol ilegal bila digunakan pesawat. Untuk campuran ethanol konsentrasi tinggi atau 100%, mesin perlu dimodifikasi.

Ethanol yang meyebabkan korosif tidak dapat disalurkan melalui pipa bensin, oleh karena itu diperlukan truk tangki stainless-steel yang lebih mahal, meningkatkan konsumsi biaya dan energi yang dibutuhkan untuk mengantar ethanol ke konsumen.
Banyak produsen kendaraan sekarang ini memproduksi kendaraan bahan bakar fleksibel, yang dapat beroperasi dengan kombinasi bioethanol dan bensin, sampai dengan 100% bioethanol.

Alkohol dapat bercampur dengan bensin dan air, jadi bahan bakar ethanol dapat tercampur setelah proses pembersihan dengan menyerap kelembaban dari atmosfer. Air dalam bahan bakar ethanol dapat mengurangi efisiensi, menyebabkan mesin susah dihidupkan, menyebabkan gangguan operasi, dan mengoksidasi aluminum (karat pada karburator dan komponen dari besi).

BioGas
Biogas diproduksi dengan proses digesti anaerobik dari bahan organik oleh anaerobe. Biogas dapat diproduksi melalui bahan sisa yang dapat terurai atau menggunakan tanaman energi yang dimasukan ke dalam pencerna anaerobik untuk menambah gas yang dihasilkan. Hasil sampingan, digestate, dapat digunakan sebagai bahan bakar bio atau pupuk.

Biogas mengandung methane dan dapat diperoleh dari digester anaerobik industri dan sistem pengelolaan biologi mekanik. Gas sampah adalah sejenis biogas yang tidak bersih yang diproduksi dalam tumpukan sampah melalui digesti anaerobik yang terjadi secara alami. Bila gas ini lepas ke atmosfer, gas ini merupakan gas rumah kaca.

Oils and gases can be produced from various biological wastes:
Thermal depolymerization of waste can extract methane and other oils similar to petroleum. GreenFuel Technologies Corporation developed a patented bioreactor system that uses nontoxic photosynthetic algae to take in smokestacks flue gases and produce biofuels such as biodiesel, biogas and a dry fuel comparable to coal.[11]

Biofuel padat
Contohnya termasuk kayu, arang, dan manur kering.

Syngas
Syngas dihasilkan oleh kombinasi proses pyrolysis, kombusi, dan gasifikasi. Bahan bakar bio dikonversi menjadi karbon monoksida dan energi melalui pyrolysis. Masukan oksigen terbatas diberikan untuk mendukung kombusi. Gasifikasi mengubah materi organik menjadi hidrogen dan karbon monoksida. Campuran gas yang dihasilkan, syngas, adalah bahan bakar.

Biofuel generasi kedua

Para pendukung biofuel mengklaim telah memiliki solusi yang lebih baik untuk meningkatkan dukungan politik serta industri untuk, dan percepatan, implementasi biofuel generasi kedua dari sejumlah tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan, di antaranya cellulosic biofuel. Proses produksi biofuel generasi kedua bisa menggunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan yang diantaranya adalah limbah biomassa, batang/tangkai gandum, jagung, kayu, dan berbagai tanaman biomassa atau energi yang spesial (contohnya Miscanthus). Biofuel generasi kedua (2G) menggunakan teknologi biomassa ke cairan, diantaranya cellulosic biofuel dari tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan. Sebagian besar biofuel generasi kedua sedang dikembangkan seperti biohidrogen, biometanol, DMF, Bio-DME, Fischer-Tropsch diesel, biohydrogen diesel, alkohol campuran dan diesel kayu. Produksi cellulosic ethanol mempergunakan berbagai tanaman yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia dan hewan atau produk buangan yang tidak bisa dimakan. Memproduksi etanol dari selulosa merupakan sebuah permasalahan teknis yang sulit untuk dipecahkan. Berbagai hewan ternak pemamah biak (seperti sapi) memakan rumput lalu menggunakan proses pencernaan yang berkaitan dengan enzim yang lamban untuk menguraikannya menjadi glukosa (gula).

Di dalam labolatorium cellulosic ethanol, berbagai proses eksperimen sedang dikembangkan untuk melakukan hal yang sama, lalu gula yang dihasilkan bisa difermentasi untuk menjadi bahan bakar etanol. Para ilmuwan juga sedang bereksperimen dengan sejumlah organisme hasil rekayasa genetik penyatuan kembali DNA yang mampu meningkatkan potensi biofuel.
»»  berikutnya...

bagian cara kerja rektor nuklir

Selama ini kita sering mendengar istilah reaktor nuklir, namun mungkin anda belum mengetahui bagaimana cara kerja reaktor nuklir tersebut. Beginilah penjelasan cara kerja Reaktor Nuklir:

Reaktor nuklir memproduksi dan mengendalikan pelepasan energi dari pemecah­an atom beberapa unsur seperti uranium dan plutonium. Dalam reaktor Pembang­kit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), energi dilepaskan dari reaksi fisi (pemecahan) ber­antai atom bahan bakar dan panas yang dihasilkan dipakai untuk memproduksi uap. 
Uap inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin untuk memproduksi listrik. Jenis pembangkit lainnya juga menggunakan uap, namun PLTN tidak melakukan pembakaran bahan bakar fosil yang bi­sa melepaskan emisi gas rumah kaca.

Ada beberapa komponen yang umum dipakai oleh banyak reaktor seperti dirilis world-nuclear.org.

Bahan bakar

Biasanya bahan bakar berupa butir uranium oksida (UO2) yang dalam tabung sehingga terbentuk ba­tang bahan bakar. Batang ini diatur sedemikian rupa di dalam inti reaktor.

Moderator

Material ini memperlambat pelepasan netron fisi yang menyebabkan lebih banyak reaksi fisi. Biasanya yang dipakai adalah air, namun bisa juga air berat atau grafit.

Tangkai kendali

Bagian ini dibuat dari material yang menyerap netron, seperti cadmium, hafnium atau boron. Material ini bisa dimasukkan atau terlepas dari inti untuk mengontrol kecepatan reaksi hingga menghentikan re­aksi. Selain itu ada sistem pemadaman kedua dengan menambahkan penyerap netron yang lain, bia­sanya terdapat dalam sistem pendingin utama.

Pendingin

Berupa cairan atau gas yang mengalir sepanjang inti reaktor dan memindahkan panas dari dalam kelu­ar. Dalam reaktor yang memakai air biasa, fungsi moderator biasanya merangkap sebagai pendingin.

Bejana bertekanan

Biasanya berupa bejana baja kuat dan didalamnya ada inti reaktor dan moderator/pendingin. Namun bi­sa juga berupa serangkaian tabung yang menampung bahan bakar dan menyalurkan cairan pendingin ke sepanjang moderator.

Generator uap

Ini adalah bagian dari sistem pendinginan di mana panas dari reaktor digunakan untuk membuat uap dari turbin.

Containment (penahan)

Yaitu struktur di sekitar inti reaktor yang dirancang untuk melindunginya dari gangguan luar dan melin­dungi bagian luar dari efek radiasi jika ada kesalahan. Bagian ini dibuat dari struktur beton dan baja de­ngan tebal mencapai 1 m.

Kebanyakan reaktor perlu dimatikan saat pengisian bahan bakar. Dalam hal ini pengisian bahan bakar dilakukan pada interval 1-2 tahun dan seperempat atau tigaperempat pasang bahan bakar diganti de­ngan yang baru. Pada tipe CANDU dan RBMK yang memiliki tabung bertekanan (bukan bejana tekan yang menutup inti reaktor), pengisian ulang bahan bakar bisa dilakukan saat generator bekerja dengan memutus tabung bertekanan itu.

Pada reaktor dengan moderator air berat atau grafit, reaktor bisa bekerja seperti biasa bahkan saat pe­ngayaan uranium. Uranium alam masih memiliki komposisi yang sama dengan saat ditambang (me­miliki 0,7% isotop U-235 dan 99,2% U-238). Uranium ini memiliki isotop U-235 yang cenderung terus membelah.

Isotop ini kemudian dikayakan hingga 3,5-5%. Pada proses pengayaan seperti ini moderator bisa beru­pa air biasa dan disebut dengan reaktor air ringan. Air ini bisa menyerap netron dengan baik, namun tak seefektif menggunakan air berat atau grafit. Dalam berbagai kasus yang langka, bangunan inti reak­tor bisa rusak sehingga menyebabkan masalah pada sistem pendinginan atau moderator. Akibatnya, reaksi fisi yang terjadi bisa tak terkendali dan menyebabkan ledakan atau tersebarnya asap radioaktif ke mana-mana.
»»  Selanjutnya...
Selama ini kita sering mendengar istilah reaktor nuklir, namun mungkin anda belum mengetahui bagaimana cara kerja reaktor nuklir tersebut. Beginilah penjelasan cara kerja Reaktor Nuklir:

Reaktor nuklir memproduksi dan mengendalikan pelepasan energi dari pemecah­an atom beberapa unsur seperti uranium dan plutonium. Dalam reaktor Pembang­kit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), energi dilepaskan dari reaksi fisi (pemecahan) ber­antai atom bahan bakar dan panas yang dihasilkan dipakai untuk memproduksi uap. 
Uap inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin untuk memproduksi listrik. Jenis pembangkit lainnya juga menggunakan uap, namun PLTN tidak melakukan pembakaran bahan bakar fosil yang bi­sa melepaskan emisi gas rumah kaca.

Ada beberapa komponen yang umum dipakai oleh banyak reaktor seperti dirilis world-nuclear.org.

Bahan bakar

Biasanya bahan bakar berupa butir uranium oksida (UO2) yang dalam tabung sehingga terbentuk ba­tang bahan bakar. Batang ini diatur sedemikian rupa di dalam inti reaktor.

Moderator

Material ini memperlambat pelepasan netron fisi yang menyebabkan lebih banyak reaksi fisi. Biasanya yang dipakai adalah air, namun bisa juga air berat atau grafit.

Tangkai kendali

Bagian ini dibuat dari material yang menyerap netron, seperti cadmium, hafnium atau boron. Material ini bisa dimasukkan atau terlepas dari inti untuk mengontrol kecepatan reaksi hingga menghentikan re­aksi. Selain itu ada sistem pemadaman kedua dengan menambahkan penyerap netron yang lain, bia­sanya terdapat dalam sistem pendingin utama.

Pendingin

Berupa cairan atau gas yang mengalir sepanjang inti reaktor dan memindahkan panas dari dalam kelu­ar. Dalam reaktor yang memakai air biasa, fungsi moderator biasanya merangkap sebagai pendingin.

Bejana bertekanan

Biasanya berupa bejana baja kuat dan didalamnya ada inti reaktor dan moderator/pendingin. Namun bi­sa juga berupa serangkaian tabung yang menampung bahan bakar dan menyalurkan cairan pendingin ke sepanjang moderator.

Generator uap

Ini adalah bagian dari sistem pendinginan di mana panas dari reaktor digunakan untuk membuat uap dari turbin.

Containment (penahan)

Yaitu struktur di sekitar inti reaktor yang dirancang untuk melindunginya dari gangguan luar dan melin­dungi bagian luar dari efek radiasi jika ada kesalahan. Bagian ini dibuat dari struktur beton dan baja de­ngan tebal mencapai 1 m.

Kebanyakan reaktor perlu dimatikan saat pengisian bahan bakar. Dalam hal ini pengisian bahan bakar dilakukan pada interval 1-2 tahun dan seperempat atau tigaperempat pasang bahan bakar diganti de­ngan yang baru. Pada tipe CANDU dan RBMK yang memiliki tabung bertekanan (bukan bejana tekan yang menutup inti reaktor), pengisian ulang bahan bakar bisa dilakukan saat generator bekerja dengan memutus tabung bertekanan itu.

Pada reaktor dengan moderator air berat atau grafit, reaktor bisa bekerja seperti biasa bahkan saat pe­ngayaan uranium. Uranium alam masih memiliki komposisi yang sama dengan saat ditambang (me­miliki 0,7% isotop U-235 dan 99,2% U-238). Uranium ini memiliki isotop U-235 yang cenderung terus membelah.

Isotop ini kemudian dikayakan hingga 3,5-5%. Pada proses pengayaan seperti ini moderator bisa beru­pa air biasa dan disebut dengan reaktor air ringan. Air ini bisa menyerap netron dengan baik, namun tak seefektif menggunakan air berat atau grafit. Dalam berbagai kasus yang langka, bangunan inti reak­tor bisa rusak sehingga menyebabkan masalah pada sistem pendinginan atau moderator. Akibatnya, reaksi fisi yang terjadi bisa tak terkendali dan menyebabkan ledakan atau tersebarnya asap radioaktif ke mana-mana.
»»  berikutnya...

Senin, 04 Maret 2013

musium kereta api ambarawa

MUSEUM KERETA API AMBARAWA
Pemberhentian Lokomotif Tua yang Masih Bertenaga

Seorang peramal terkenal pada masa Kerajaan Kediri, Jayabaya, pernah berujar, "mbesuk yen ana ramening jaman, Tanah Jawa bakal sabukan wesi" (suatu saat jika zaman sudah ramai, Tanah Jawa akan berikatpinggangkan besi). Pertengahan abad ke-19 prediksi itu terbukti benar. Jalur kereta api mulai dibangun untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1864 dan terus dibangun di sepanjang pulau sehingga menjadi ikat pinggang yang mempersatukan Jawa. Kereta api sebagai alat transportasi massal memberi ruang bagi orang-orang di bagian barat, tengah, dan timur Jawa untuk saling mengenal dan bertegur sapa.
Pada masa itu keberadaan kereta api jauh lebih populer dibandingkan kereta kuda, gerobak, atau mobil. Stasiun demi stasiun pun dibangun guna memudahkan perjalanan. Berhubung pada zaman Hindia Belanda kawasan Ambarawa merupakan daerah militer, The Netherlands Indische Spoorweg Maatscappij (Jawatan Kereta Api Belanda) membangun sebuah stasiun kereta api di Ambarawa dengan nama Stasiun Kereta Api Willem 1 supaya memudahkan mengangkut pasukan menuju Semarang. Pada tahun 1976, Stasiun Ambarawa dialihfungsikan menjadi Museum Kereta Api Ambarawa dengan koleksi utama berupa 21 loko uap yang diletakkan di tempat terbuka, menyebar di bawah rimbunnya pepohonan. Lokomotif berusia tua tersebut beberapa di antaranya mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Loko C28 buatan pabrik Jerman merupakan loko yang membantu pelarian Presiden Soekarno dari Jakarta ke Yogyakarta pada tahun 1946. Sedangkan loko D5106 pernah bertugas di jalur Hedjaz Railway dan mengangkut jemaah haji serta logistik tentara Turki.
Saat YogYES tiba di Museum Kereta Api Ambarawa, suasana tidak begitu ramai sebab hari sudah beranjak sore. Bangunan tua menyerupai lokomotif dan gerbong kereta yang dahulu berfungsi sebagai kantor stasiun menyambut siapapun yang datang. Saat ini bangunan tersebut berfungsi sebagai ruang pamer, tempat menyimpan beberapa koleksi museum seperti pesawat telepon kuno, mesin ketik, mesin hitung, mesin telegram,stempel karcis, hingga beragam topi masinis. Selain itu, terdapat foto-foto tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia. Di sisi kiri dan kanan bangunan berjajar kursi kayu tua yang nyaman untuk menikmati segarnya angin sore. Sekumpulan bocah lelaki nampak asyik bermain bola di antara rel, lokomotif tua, dan lori wisata. Pada musim liburan, akhir pekan, atau banyak kunjungan wisatawan, kereta lori wisata dengan kapasitas 15 - 20 penumpang akan dijalankan menyusuri rel Ambarawa - Tuntang. Sayangnya saat YogYES datang lori wisata tersebut sedang tidak beroperasi.
Bersebelahan dengan lori terdapat gerbong kereta uap berwarna hijau dengan ornamen kuning. Biasanya gerbong berkapasitas 80 orang itu ditarik oleh loko B5202 atau B5203 yang merupakan lokomotif tua buatan Maschinenfabriek Esslingen, Jerman. Meskipun sudah tua, lokomotif yang hanya tersisa di tiga tempat di dunia tersebut masih sanggup menarik gerbong kereta dan mendaki pengunungan menuju Stasiun Bedono. Tarifnya yang mahal untuk sekali keberangkatan sebanding dengan pengalaman yang diperoleh saat naik kereta api uap bergerigi ini. Di sepanjang jalan, mata Anda akan dimanja dengan lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu, serta Rawa Pening di kejauhan. Tak hanya bertamasya naik kereta semata, perjalanan ini sekaligus menjadi napak tilas jejak perkeretaapian di Indonesia.
»»  Selanjutnya...

MUSEUM KERETA API AMBARAWA
Pemberhentian Lokomotif Tua yang Masih Bertenaga

Seorang peramal terkenal pada masa Kerajaan Kediri, Jayabaya, pernah berujar, "mbesuk yen ana ramening jaman, Tanah Jawa bakal sabukan wesi" (suatu saat jika zaman sudah ramai, Tanah Jawa akan berikatpinggangkan besi). Pertengahan abad ke-19 prediksi itu terbukti benar. Jalur kereta api mulai dibangun untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1864 dan terus dibangun di sepanjang pulau sehingga menjadi ikat pinggang yang mempersatukan Jawa. Kereta api sebagai alat transportasi massal memberi ruang bagi orang-orang di bagian barat, tengah, dan timur Jawa untuk saling mengenal dan bertegur sapa.
Pada masa itu keberadaan kereta api jauh lebih populer dibandingkan kereta kuda, gerobak, atau mobil. Stasiun demi stasiun pun dibangun guna memudahkan perjalanan. Berhubung pada zaman Hindia Belanda kawasan Ambarawa merupakan daerah militer, The Netherlands Indische Spoorweg Maatscappij (Jawatan Kereta Api Belanda) membangun sebuah stasiun kereta api di Ambarawa dengan nama Stasiun Kereta Api Willem 1 supaya memudahkan mengangkut pasukan menuju Semarang. Pada tahun 1976, Stasiun Ambarawa dialihfungsikan menjadi Museum Kereta Api Ambarawa dengan koleksi utama berupa 21 loko uap yang diletakkan di tempat terbuka, menyebar di bawah rimbunnya pepohonan. Lokomotif berusia tua tersebut beberapa di antaranya mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Loko C28 buatan pabrik Jerman merupakan loko yang membantu pelarian Presiden Soekarno dari Jakarta ke Yogyakarta pada tahun 1946. Sedangkan loko D5106 pernah bertugas di jalur Hedjaz Railway dan mengangkut jemaah haji serta logistik tentara Turki.
Saat YogYES tiba di Museum Kereta Api Ambarawa, suasana tidak begitu ramai sebab hari sudah beranjak sore. Bangunan tua menyerupai lokomotif dan gerbong kereta yang dahulu berfungsi sebagai kantor stasiun menyambut siapapun yang datang. Saat ini bangunan tersebut berfungsi sebagai ruang pamer, tempat menyimpan beberapa koleksi museum seperti pesawat telepon kuno, mesin ketik, mesin hitung, mesin telegram,stempel karcis, hingga beragam topi masinis. Selain itu, terdapat foto-foto tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia. Di sisi kiri dan kanan bangunan berjajar kursi kayu tua yang nyaman untuk menikmati segarnya angin sore. Sekumpulan bocah lelaki nampak asyik bermain bola di antara rel, lokomotif tua, dan lori wisata. Pada musim liburan, akhir pekan, atau banyak kunjungan wisatawan, kereta lori wisata dengan kapasitas 15 - 20 penumpang akan dijalankan menyusuri rel Ambarawa - Tuntang. Sayangnya saat YogYES datang lori wisata tersebut sedang tidak beroperasi.
Bersebelahan dengan lori terdapat gerbong kereta uap berwarna hijau dengan ornamen kuning. Biasanya gerbong berkapasitas 80 orang itu ditarik oleh loko B5202 atau B5203 yang merupakan lokomotif tua buatan Maschinenfabriek Esslingen, Jerman. Meskipun sudah tua, lokomotif yang hanya tersisa di tiga tempat di dunia tersebut masih sanggup menarik gerbong kereta dan mendaki pengunungan menuju Stasiun Bedono. Tarifnya yang mahal untuk sekali keberangkatan sebanding dengan pengalaman yang diperoleh saat naik kereta api uap bergerigi ini. Di sepanjang jalan, mata Anda akan dimanja dengan lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu, serta Rawa Pening di kejauhan. Tak hanya bertamasya naik kereta semata, perjalanan ini sekaligus menjadi napak tilas jejak perkeretaapian di Indonesia.
»»  berikutnya...

harta karun lokomotif uap bersejarah

Hari Minggu sore ini saya sengaja ingin menengok lokomotif uap di Museum Transportasi, TMII. Saya tiba di area parkir TMII, tepat pada pukul 16.30. Bergegas saya berjalan seorang diri menyusuri trotoar di tepi jalur beraspal, di dalam TMII, menuju ke tempat area museum . Deretan mobil yang terparkir di atas trotoar membuat saya kesulitan mencari celah jalan saat melangkahkan kaki. “Kasihan pengunjung yang ingin menikmati suasana di area TMII dengan berjalan kaki. Semua jalur telah ‘dimakan’ oleh mobil, bus, dan motor.”, gumam saya dalam hati.
Memasuki pintu area museum saya langsung membeli tiket masuk seharga dua ribu rupiah. “Murah banget masuk museum cuma dikenai tiket sama dengan harga sebuah pisang goreng.”. Petugas loket yang ternyata seorang satpam laki-laki berbaju safari, sempat bingung ketika saya menyodorkan uang limaribuan. Ternyata dia tidak punya uang kembalian seribu rupiah. Akhirnya saya diberi dua lembaran uang dua ribu rupiah. Berarti ongkos masuk saya cuma seribu rupiah.
Saya lihat suasana sore hari di area luar museum tampak ramai. Sejumlah remaja laki-laki dan perempuan tampak berfoto-foto di dekat rangkaian gerbong tua. Sepasang calon pengantin terlihat sedang difoto oleh pemotret professional. Pasangan tersebut beraksi di pintu  gerbong paling belakang. Saya langsung memilih untuk mengamati terlebih dahulu sosok lokomotif uap raksasa yang disebut dalam keterangan tertulis merupakan rangkaian kereta keprisidenan pada jaman presiden Sukarno berkuasa. Bila membandingkan sosok lokomotifnya yang sangat besar beserta rangkaian gerbong yang ditarik, kesan saya rangkaian tersebut kelihatan tidak seimbang. Lokomotif buatan ‘Krupp’, Belanda tersebut tentu bertenaga besar, sementara tiga gerbong di belakangnya, yang terdiri atas: gerbong presiden, gerbong wakil presiden, dan gerbong klinik, tentu hanya berbobot ringan.
1347810616660279550
Lokomotif keprisidenan.
13478106711665276531
Lokomotif kepresidenan .
1347810864902871681
Lokomotif kepresidenan.
13478109141753632948
Lokomotif kepresidenan.
13478109601079474961
Keterangan sejarah.
Setelah puas memelototi rangkaian kereta istimewa yang terletak di dekat pintu masuk, saya lalu berjalan menyusuri rel menuju ke gedung sebelah Timur yang menjadi naungan bagi sejumlah lokomotif tua lainnya. Terus terang baru kali ini saya menengok gedung yang terletak di pinggiran area museum. Dalam beberapa kali kunjungan bersama keluarga, saya belum sempat melihat lokasi gedung tersebut karena keterbatasan waktu. Dari kejauhan yang terlihat hanya dua buah lokomotif berukuran sedang. Ternyata setelah saya sampai di depan gedung tampak  pemandangan yang sangat mengagumkan bagi mata saya. Di dalam gedung tersebut terlihat sejumlah lokomotif raksasa yang sangat saya sukai. “Wow ! Inilah harta karun sejarah yang ternyata selama ini tidak saya ketahui sama sekali (!)”. Sejak lama saya memimpikan bisa mengunjungi museum lokomotif di Ambarawa, Jawa Tengah, namun belum kesampaian hingga saat ini. Ternyata di TMII yang dekat dengan rumah saya, sejumlah koleksi lokomotif tua raksasa dapat saya pelototi setiap waktu sesuka saya. Sayang sekali, waktu kunjungan saya sore tadi hanya tersedia selama satu jam, sebab museum transportasi tutup pada pukul 17.30.
Suasana sepi, dengan sorot sinar matahari yang mulai temaram membuat situasi di dalam gedung terasa sejuk. Tak henti-hentinya saya mengamati semua detail bagian lokomotif raksasa yang berdiri dengan gagah pada masing-masing jalur rel pendek khusus untuk masing-masing loko. Beberapa keteragan yang saya lihat menyebutkan pabrik pembuat lokomotif tersebut, disertai tahun pembuatan, daerah tempat lokomotif tersebut beroperasi, serta berat tonase.
Bila Anda penggemar film-film tentang sejarah Perang Eropa, pasti Anda tidak akan lupa dengan adegan-adegan di stasiun tua di negara-negara Jerman, Polandia, Cekoslovakia, Inggris, dan sejumlah negara Eropa yang terlibat dalam peperangan,  dari  tahun 1939 s.d. 1944. Saya juga bisa merasakan kepulan asap yang keluar dari cerobong, desisan rem roda atau bunyi berdenyit akibat gesekan roda dengan rel disertai dengan kepulan asap di sisi samping lokomotif yang dihentikan oleh masinis karena rangkaian kereta api dihentikan oleh  serombongan tentara Nazi Jerman berdiri di peron stasiun. Selanjutnya dua orang anggota pasukan ‘SS’ bergegas memasuki gerbong untuk memeriksa satu persatu para penumpang di dalam gerbong. Imajinasi tersebut mungkin  sangat terasa kehadirannya ketika Anda berada di samping lokomotif-lokomotif uap  buatan pabrik ‘Hohenzollern, Dusseldorf, Jerman, 1930′, ‘Hannomack, Hannover, Jerman’, ‘Hartmann, Chemnitz, Jerman, 1921′, ‘Werkspoor, Amsterdam, Nederland, 1928′, ‘Winterthur, Schweiz Lok & Mash, Sweden, 1916, dan lain-lain, yang ada di museum  Transportasi, TMII.
13478110341833428648
Lokomotif besar 1.
13478110831095689161
Lokomotif besar 2.
1347811135192252992
Lokomotif besar 3.
13478111841401555430
Lokomotif besar 4.
13478112371167194924
Lokomotif besar 5.
13478112871827921692
Lokomotif besar 6.
1347811344391921449
Loko diesel yang telah dipensiunkan.
1347811394856954068
Ada tulisan
134781153246729876
Sarang tawon di pintu ketel.
13478115771174362567
Nama stasiun.
1347811622660904816
Tarif naik kereta api (dalam bahasa Belanda).
Lokomotif besar yang bersejarah itu merupakan koleksi dari sejumlah daerah di Jawa dan Sumatra, tempat mereka beroperasi selama masa pemerintahan Belanda di Indonesia. Sejumlah kota tempat asal lokomotif-lokomotif itu berasal, yakni: Cibatu, Rangkasbitung, Purwakarta, Bangil, Tanjung Enim, Medan, dan  Padang.
Ingin rasanya menjadikan koleksi lokomotif itu agar tetap bisa berjalan, namun saya harus memaklumi bahwa untuk mewujudkan hal itu tentu membutuhkan biaya perbaikan yang sangat besar. Namun saya sangat berterimakasih kepada pemerintah, khususnya pengelola TMII, terkait dengan penempatan koleksi lokomotif tersebut yang sangat rapih dan terlindung dari pengaruh hujan serta panas.
Meskipun sebagian koleksi tersebut sudah mengalami pengeroposan, khususnya yang berada di area terbuka, namun bila selalu dilakukan pengecatan rutin, Insaya Allah akan tetap terjaga awet hingga ratusan tahun. Anak-anak Indonesia dan para pemerhati sejarah Indonesia diharapkan masih bisa melihat-lihat koleksi ‘harta karun sejarah kereta api’ tersebut untuk masa mendatang.
Saya pernah merasakan perjalanan menaiki rangkaian dua gerbong   tua yang dihela oleh sebuah lokomotif diesel puluhan tahun yang silam (pada jaman Orba masih berkuasa). Namun sangat disayangkan pada masa kini rangkaian tersebut telah dipensiunkan. Kondisi loko diesel bersejarah itu masih bertengger di atas rel sepanjang kira-kira satu kilometer, begitupun dua gerbong kayu tua. Impian orang tua dan anak-anaknya  yang ingin merasakan desiran angin saat rangkaian tersebut berjalan pelan memasuki terowongan buatan, untuk saat ini dan pada masa mendatang tidak akan terwujud lagi.
»»  Selanjutnya...
Hari Minggu sore ini saya sengaja ingin menengok lokomotif uap di Museum Transportasi, TMII. Saya tiba di area parkir TMII, tepat pada pukul 16.30. Bergegas saya berjalan seorang diri menyusuri trotoar di tepi jalur beraspal, di dalam TMII, menuju ke tempat area museum . Deretan mobil yang terparkir di atas trotoar membuat saya kesulitan mencari celah jalan saat melangkahkan kaki. “Kasihan pengunjung yang ingin menikmati suasana di area TMII dengan berjalan kaki. Semua jalur telah ‘dimakan’ oleh mobil, bus, dan motor.”, gumam saya dalam hati.
Memasuki pintu area museum saya langsung membeli tiket masuk seharga dua ribu rupiah. “Murah banget masuk museum cuma dikenai tiket sama dengan harga sebuah pisang goreng.”. Petugas loket yang ternyata seorang satpam laki-laki berbaju safari, sempat bingung ketika saya menyodorkan uang limaribuan. Ternyata dia tidak punya uang kembalian seribu rupiah. Akhirnya saya diberi dua lembaran uang dua ribu rupiah. Berarti ongkos masuk saya cuma seribu rupiah.
Saya lihat suasana sore hari di area luar museum tampak ramai. Sejumlah remaja laki-laki dan perempuan tampak berfoto-foto di dekat rangkaian gerbong tua. Sepasang calon pengantin terlihat sedang difoto oleh pemotret professional. Pasangan tersebut beraksi di pintu  gerbong paling belakang. Saya langsung memilih untuk mengamati terlebih dahulu sosok lokomotif uap raksasa yang disebut dalam keterangan tertulis merupakan rangkaian kereta keprisidenan pada jaman presiden Sukarno berkuasa. Bila membandingkan sosok lokomotifnya yang sangat besar beserta rangkaian gerbong yang ditarik, kesan saya rangkaian tersebut kelihatan tidak seimbang. Lokomotif buatan ‘Krupp’, Belanda tersebut tentu bertenaga besar, sementara tiga gerbong di belakangnya, yang terdiri atas: gerbong presiden, gerbong wakil presiden, dan gerbong klinik, tentu hanya berbobot ringan.
1347810616660279550
Lokomotif keprisidenan.
13478106711665276531
Lokomotif kepresidenan .
1347810864902871681
Lokomotif kepresidenan.
13478109141753632948
Lokomotif kepresidenan.
13478109601079474961
Keterangan sejarah.
Setelah puas memelototi rangkaian kereta istimewa yang terletak di dekat pintu masuk, saya lalu berjalan menyusuri rel menuju ke gedung sebelah Timur yang menjadi naungan bagi sejumlah lokomotif tua lainnya. Terus terang baru kali ini saya menengok gedung yang terletak di pinggiran area museum. Dalam beberapa kali kunjungan bersama keluarga, saya belum sempat melihat lokasi gedung tersebut karena keterbatasan waktu. Dari kejauhan yang terlihat hanya dua buah lokomotif berukuran sedang. Ternyata setelah saya sampai di depan gedung tampak  pemandangan yang sangat mengagumkan bagi mata saya. Di dalam gedung tersebut terlihat sejumlah lokomotif raksasa yang sangat saya sukai. “Wow ! Inilah harta karun sejarah yang ternyata selama ini tidak saya ketahui sama sekali (!)”. Sejak lama saya memimpikan bisa mengunjungi museum lokomotif di Ambarawa, Jawa Tengah, namun belum kesampaian hingga saat ini. Ternyata di TMII yang dekat dengan rumah saya, sejumlah koleksi lokomotif tua raksasa dapat saya pelototi setiap waktu sesuka saya. Sayang sekali, waktu kunjungan saya sore tadi hanya tersedia selama satu jam, sebab museum transportasi tutup pada pukul 17.30.
Suasana sepi, dengan sorot sinar matahari yang mulai temaram membuat situasi di dalam gedung terasa sejuk. Tak henti-hentinya saya mengamati semua detail bagian lokomotif raksasa yang berdiri dengan gagah pada masing-masing jalur rel pendek khusus untuk masing-masing loko. Beberapa keteragan yang saya lihat menyebutkan pabrik pembuat lokomotif tersebut, disertai tahun pembuatan, daerah tempat lokomotif tersebut beroperasi, serta berat tonase.
Bila Anda penggemar film-film tentang sejarah Perang Eropa, pasti Anda tidak akan lupa dengan adegan-adegan di stasiun tua di negara-negara Jerman, Polandia, Cekoslovakia, Inggris, dan sejumlah negara Eropa yang terlibat dalam peperangan,  dari  tahun 1939 s.d. 1944. Saya juga bisa merasakan kepulan asap yang keluar dari cerobong, desisan rem roda atau bunyi berdenyit akibat gesekan roda dengan rel disertai dengan kepulan asap di sisi samping lokomotif yang dihentikan oleh masinis karena rangkaian kereta api dihentikan oleh  serombongan tentara Nazi Jerman berdiri di peron stasiun. Selanjutnya dua orang anggota pasukan ‘SS’ bergegas memasuki gerbong untuk memeriksa satu persatu para penumpang di dalam gerbong. Imajinasi tersebut mungkin  sangat terasa kehadirannya ketika Anda berada di samping lokomotif-lokomotif uap  buatan pabrik ‘Hohenzollern, Dusseldorf, Jerman, 1930′, ‘Hannomack, Hannover, Jerman’, ‘Hartmann, Chemnitz, Jerman, 1921′, ‘Werkspoor, Amsterdam, Nederland, 1928′, ‘Winterthur, Schweiz Lok & Mash, Sweden, 1916, dan lain-lain, yang ada di museum  Transportasi, TMII.
13478110341833428648
Lokomotif besar 1.
13478110831095689161
Lokomotif besar 2.
1347811135192252992
Lokomotif besar 3.
13478111841401555430
Lokomotif besar 4.
13478112371167194924
Lokomotif besar 5.
13478112871827921692
Lokomotif besar 6.
1347811344391921449
Loko diesel yang telah dipensiunkan.
1347811394856954068
Ada tulisan
134781153246729876
Sarang tawon di pintu ketel.
13478115771174362567
Nama stasiun.
1347811622660904816
Tarif naik kereta api (dalam bahasa Belanda).
Lokomotif besar yang bersejarah itu merupakan koleksi dari sejumlah daerah di Jawa dan Sumatra, tempat mereka beroperasi selama masa pemerintahan Belanda di Indonesia. Sejumlah kota tempat asal lokomotif-lokomotif itu berasal, yakni: Cibatu, Rangkasbitung, Purwakarta, Bangil, Tanjung Enim, Medan, dan  Padang.
Ingin rasanya menjadikan koleksi lokomotif itu agar tetap bisa berjalan, namun saya harus memaklumi bahwa untuk mewujudkan hal itu tentu membutuhkan biaya perbaikan yang sangat besar. Namun saya sangat berterimakasih kepada pemerintah, khususnya pengelola TMII, terkait dengan penempatan koleksi lokomotif tersebut yang sangat rapih dan terlindung dari pengaruh hujan serta panas.
Meskipun sebagian koleksi tersebut sudah mengalami pengeroposan, khususnya yang berada di area terbuka, namun bila selalu dilakukan pengecatan rutin, Insaya Allah akan tetap terjaga awet hingga ratusan tahun. Anak-anak Indonesia dan para pemerhati sejarah Indonesia diharapkan masih bisa melihat-lihat koleksi ‘harta karun sejarah kereta api’ tersebut untuk masa mendatang.
Saya pernah merasakan perjalanan menaiki rangkaian dua gerbong   tua yang dihela oleh sebuah lokomotif diesel puluhan tahun yang silam (pada jaman Orba masih berkuasa). Namun sangat disayangkan pada masa kini rangkaian tersebut telah dipensiunkan. Kondisi loko diesel bersejarah itu masih bertengger di atas rel sepanjang kira-kira satu kilometer, begitupun dua gerbong kayu tua. Impian orang tua dan anak-anaknya  yang ingin merasakan desiran angin saat rangkaian tersebut berjalan pelan memasuki terowongan buatan, untuk saat ini dan pada masa mendatang tidak akan terwujud lagi.
»»  berikutnya...

pesawat terbesar didunia

Pesawat Terbesar Di dunia, Antonov An-225

Benar2 menakjubkan yang satu ini.
Kalian pasti pengen tahu, pesawat terbang apa yang terbesar di dunia.. yaitu Antonov An-225
Besarnya benar2 luar biasa… Pesawat ini diperkirakan bisa menampung 2 kali lipat dari biasanya,,
Seperti apakah pesawat ini??
Yang ini juga tak kalah menariknya yang kebetulan menjadi salah satu popular post

Kendaraan tempur Amerika Termahal hingga sekarang

Berikut, Pesawat terbesar di dunia
Jika Anda ingin belajar menggunakan facebook untuk mengembangkan bisnis, atau toko online, maka rekomendasi saya ini bisa anda pertimbangkan, karena langsung di kelola oleh seorang Facebook Optimizer. Bagaimana caranya? Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut.


Pesawat terbesar di dunia adalah Antonov An-225 Myria. Nama belakang pesawat ini Мрія (Myria) yang dalam bahasa Ukraina berarti Mimpi atau Inspirasi. Dahulu pesawat ini digunakan untuk mengangkut pesawat ulang alik Buran menggantikan Myasishchev VM-T. Namun seiring dengan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 dan proyek Buran yang tidak dilanjutkan lagi tahun 1993 pesawat ini terpaksa tidak beroperasi (tidak tampak) selama hampir 8 tahun.
Sebenarnya, pesawat ini ada dua. Namun hanya satu yang beroperasi (UR-82060). Pada tahun 2001, pesawat ini kembali dioperasikan dengan menjadi pengangkut berat yang bernomor penerbangan UR-82060 (yang sebelumnya СССР-82060) sampai sekarang.
»»  Selanjutnya...

Pesawat Terbesar Di dunia, Antonov An-225

Benar2 menakjubkan yang satu ini.
Kalian pasti pengen tahu, pesawat terbang apa yang terbesar di dunia.. yaitu Antonov An-225
Besarnya benar2 luar biasa… Pesawat ini diperkirakan bisa menampung 2 kali lipat dari biasanya,,
Seperti apakah pesawat ini??
Yang ini juga tak kalah menariknya yang kebetulan menjadi salah satu popular post

Kendaraan tempur Amerika Termahal hingga sekarang

Berikut, Pesawat terbesar di dunia
Jika Anda ingin belajar menggunakan facebook untuk mengembangkan bisnis, atau toko online, maka rekomendasi saya ini bisa anda pertimbangkan, karena langsung di kelola oleh seorang Facebook Optimizer. Bagaimana caranya? Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut.


Pesawat terbesar di dunia adalah Antonov An-225 Myria. Nama belakang pesawat ini Мрія (Myria) yang dalam bahasa Ukraina berarti Mimpi atau Inspirasi. Dahulu pesawat ini digunakan untuk mengangkut pesawat ulang alik Buran menggantikan Myasishchev VM-T. Namun seiring dengan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 dan proyek Buran yang tidak dilanjutkan lagi tahun 1993 pesawat ini terpaksa tidak beroperasi (tidak tampak) selama hampir 8 tahun.
Sebenarnya, pesawat ini ada dua. Namun hanya satu yang beroperasi (UR-82060). Pada tahun 2001, pesawat ini kembali dioperasikan dengan menjadi pengangkut berat yang bernomor penerbangan UR-82060 (yang sebelumnya СССР-82060) sampai sekarang.
»»  berikutnya...

tips memilih oktan

Oktan bensin itu adalah angka yang mengindikasikan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Pada setiap mesin, campuran udara dan bensin ditekan oleh piston hingga dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.Akibat dari besarnya tekanan tersebut,maka campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar.
Prinsipnya tingkat kadar oktan yang digunakan untuk sebuah mesin perlu juga disesuaikan dengan tingkat ratio kompresi mesin ( ratio campuran udara dan bahan bakar). Ibarat air yang dituangkan perlu disesuaikan dengan ukuran gelasnya kalau tidak air tersebut akan tumpah dan menjadi mubazir.Bila tingkat rasio kompresi mesin berkisar antara 8:8 sampai 9:8 maka kadar oktan bensin yang dibutuhkan untuk mesin tidak lebih dari 92, minimum 88. Jika anda menggunakan oktan 95 atau 98 tatkala ratio kompresi mesin tidak lebih dari 9:8 maka kemungkinan besar yang terjadi adalah performa mesin mungkin tidak menjadi lebih baik. Karena penggunaan oktan yang lebih tinggi, waktu terbakarnya lebih lama dan ini harus diimbangi dengan ratio kandungan udara yang lebih besar di dalam mesin, agar performanya bisa lebih maksimal. Penggunaan oktan tinggi untuk yang ratio kompresi yang tinggi dapat lebih meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, karena bensin terbakarnya lebih lama dibandingkan mengunakan oktan yang lebih rendah. Jadi penggunaan oktan bensin yang tidak sesuai dengan ratio kompresi dapat mengakibatkan pemborosan. Seperti pada mesin diesel menggunakan istilah angka cetane yang dimulai dari angka 40 hingga 55. Semakin tingginya kadar cetane number dan rendahnya kadar sulfur tersebut, waktu pembakaran solar tersebut menjadi lebih lama yang ber-efek pada peningkatan performa mesin diesel tersebut dan kadar gas buangnya pun juga menjadi lebih rendah.

Namun peningkatan ratio kompresi mesin yang lebih tinggi bisa dilakukan dengan pengorekan atau melakukan semi tuning yang dapat meningkatkan tenaga dan torsi mesin antara 15% sampai 35 % tergantung seberapa banyak modifikasi ulang yang dilakukan oleh mesin anda.
Pada beberapa jenis mesin derajat timing-nya masih dapat bisa disetel untuk mengatur lambat atau cepatnya pengapian, sesuai dengan kadar oktan bensin yang digunakan. Namun ini biasanya hanya untuk menghilangkan gejala ngelitik atau knocking bukan meningkatkan atau mengurangi ratio kompresi mesin. Meskipun peningkatkan performa mesin ada namun sangat minim sekali. Ini juga perlu diketahui bahwa dengan menggunakan kadar oktan yang lebih tinggi maka ini juga dapat mempercepat tingkat pemanasan di dalam mesin anda, dan bila mesin anda sudah cukup berumur maka berhati-hatilah agar tidak terjadi overheating akibat dari pemakaian oktan bensin yang terlalu tinggi. Nah beberapa hal yang juga perlu dicermati saat Anda membeli dan melakukan pengisian bahan bakar sebagai berikut:
¢    Pastikan oktan berapa yang digunakan. Pada setiap kendaraan, di balik tutup bensin tertera mininum kadar oktan bensin yang wajib digunakan seperti minimum 88, 92 atau 95. Sebaiknya untuk menghindari kerusakan fatal pada mesin Anda, serta dapat lebih meningkatkan performa dan umur pemakaiannya, ikuti instruksi tersebut. Jika kurang jelas, dapat ditanyakan langsung ke diler terdekat mobil Anda. Terutama bagi yang masa garansi kendaraannya masih berlaku, hal tersebut wajib ditanyakan ke mereka untuk menghindari hilangnya masa garansi tersebut. Untuk jenis mesin diesel, biasanya jenis solar yang wajib digunakan tidak tertera pada tutup tangki solar tersebut. Jadi amannya Anda tanyakan langsung ke teknisi mobil tersebut diler terdekat.
¢    Hindari bensin oplosan. Jenis bensin atau solar yang bisa didapat di pinggir jalan  tersebut biasanya sudah sedikit tercampur dengan bahan kimia yang lain atau kualitas kebersihannya sangat minim.Hal tersebut biasanya membuat sulit untuk mendeteksi berapa kadar oktan atau angka cetane yang dikandungnya pada bahan bakar tersebut. Mengabaikan masalah ini dapat mengakibatkan penyumbatan di dalam saluran tangki bensin atau solar mobil Anda. Jika ini terjadi pada kendaraan Anda, biaya perbaikannya terbilang tidak murah. Seperti pada jenis kendaraan mesin diesel, akibat kadar sulfur yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan penyumbatan di saluran injector solar tersebut, yang diawali dengan gejala sulit dihidupkan dan setelah itu mati total. Biaya perbaikannya dapat menguras hingga puluhan juta rupiah.
¢    Mengisi pada pompa bensin berkualitas. Untuk menghindari meteran pengisian bahan bakar yang tidak akurat dan kadar oktan atau cetane yang tidak jelas. Sebaiknya isilah selalu pada pompa bensin yang memiliki reputasi baik. Seperti pada beberapa pompa bensin pertamina bahwa pasti pas dan berkualitas, jika tidak Anda dapat mengajukan keluhan ke mereka atau meminta ganti rugi, jika terjadi kerusakan fatal pada mesin. Atau amannya, Anda juga dapat mengisinya pada pompa bensin dari luar, seperti Shell, Petronas, dan Total.
¢    Usahakan isi penuh. Sebaiknya mengisi bahan bakar pada kendaraan Anda hingga penuh jika memungkinkan.Ini adalah satu kiat untuk memperlambat masuknya kotoran ke dalam tangki, serta menguranginya terjadi produksi udara yang berlebihan di dalamnya. Dengan demikian penggunaan bahan bakar pun menjadi lebih efisien, terutama untuk jarak pemakaian yang cukup jauh.
»»  Selanjutnya...
Oktan bensin itu adalah angka yang mengindikasikan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Pada setiap mesin, campuran udara dan bensin ditekan oleh piston hingga dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.Akibat dari besarnya tekanan tersebut,maka campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar.
Prinsipnya tingkat kadar oktan yang digunakan untuk sebuah mesin perlu juga disesuaikan dengan tingkat ratio kompresi mesin ( ratio campuran udara dan bahan bakar). Ibarat air yang dituangkan perlu disesuaikan dengan ukuran gelasnya kalau tidak air tersebut akan tumpah dan menjadi mubazir.Bila tingkat rasio kompresi mesin berkisar antara 8:8 sampai 9:8 maka kadar oktan bensin yang dibutuhkan untuk mesin tidak lebih dari 92, minimum 88. Jika anda menggunakan oktan 95 atau 98 tatkala ratio kompresi mesin tidak lebih dari 9:8 maka kemungkinan besar yang terjadi adalah performa mesin mungkin tidak menjadi lebih baik. Karena penggunaan oktan yang lebih tinggi, waktu terbakarnya lebih lama dan ini harus diimbangi dengan ratio kandungan udara yang lebih besar di dalam mesin, agar performanya bisa lebih maksimal. Penggunaan oktan tinggi untuk yang ratio kompresi yang tinggi dapat lebih meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, karena bensin terbakarnya lebih lama dibandingkan mengunakan oktan yang lebih rendah. Jadi penggunaan oktan bensin yang tidak sesuai dengan ratio kompresi dapat mengakibatkan pemborosan. Seperti pada mesin diesel menggunakan istilah angka cetane yang dimulai dari angka 40 hingga 55. Semakin tingginya kadar cetane number dan rendahnya kadar sulfur tersebut, waktu pembakaran solar tersebut menjadi lebih lama yang ber-efek pada peningkatan performa mesin diesel tersebut dan kadar gas buangnya pun juga menjadi lebih rendah.

Namun peningkatan ratio kompresi mesin yang lebih tinggi bisa dilakukan dengan pengorekan atau melakukan semi tuning yang dapat meningkatkan tenaga dan torsi mesin antara 15% sampai 35 % tergantung seberapa banyak modifikasi ulang yang dilakukan oleh mesin anda.
Pada beberapa jenis mesin derajat timing-nya masih dapat bisa disetel untuk mengatur lambat atau cepatnya pengapian, sesuai dengan kadar oktan bensin yang digunakan. Namun ini biasanya hanya untuk menghilangkan gejala ngelitik atau knocking bukan meningkatkan atau mengurangi ratio kompresi mesin. Meskipun peningkatkan performa mesin ada namun sangat minim sekali. Ini juga perlu diketahui bahwa dengan menggunakan kadar oktan yang lebih tinggi maka ini juga dapat mempercepat tingkat pemanasan di dalam mesin anda, dan bila mesin anda sudah cukup berumur maka berhati-hatilah agar tidak terjadi overheating akibat dari pemakaian oktan bensin yang terlalu tinggi. Nah beberapa hal yang juga perlu dicermati saat Anda membeli dan melakukan pengisian bahan bakar sebagai berikut:
¢    Pastikan oktan berapa yang digunakan. Pada setiap kendaraan, di balik tutup bensin tertera mininum kadar oktan bensin yang wajib digunakan seperti minimum 88, 92 atau 95. Sebaiknya untuk menghindari kerusakan fatal pada mesin Anda, serta dapat lebih meningkatkan performa dan umur pemakaiannya, ikuti instruksi tersebut. Jika kurang jelas, dapat ditanyakan langsung ke diler terdekat mobil Anda. Terutama bagi yang masa garansi kendaraannya masih berlaku, hal tersebut wajib ditanyakan ke mereka untuk menghindari hilangnya masa garansi tersebut. Untuk jenis mesin diesel, biasanya jenis solar yang wajib digunakan tidak tertera pada tutup tangki solar tersebut. Jadi amannya Anda tanyakan langsung ke teknisi mobil tersebut diler terdekat.
¢    Hindari bensin oplosan. Jenis bensin atau solar yang bisa didapat di pinggir jalan  tersebut biasanya sudah sedikit tercampur dengan bahan kimia yang lain atau kualitas kebersihannya sangat minim.Hal tersebut biasanya membuat sulit untuk mendeteksi berapa kadar oktan atau angka cetane yang dikandungnya pada bahan bakar tersebut. Mengabaikan masalah ini dapat mengakibatkan penyumbatan di dalam saluran tangki bensin atau solar mobil Anda. Jika ini terjadi pada kendaraan Anda, biaya perbaikannya terbilang tidak murah. Seperti pada jenis kendaraan mesin diesel, akibat kadar sulfur yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan penyumbatan di saluran injector solar tersebut, yang diawali dengan gejala sulit dihidupkan dan setelah itu mati total. Biaya perbaikannya dapat menguras hingga puluhan juta rupiah.
¢    Mengisi pada pompa bensin berkualitas. Untuk menghindari meteran pengisian bahan bakar yang tidak akurat dan kadar oktan atau cetane yang tidak jelas. Sebaiknya isilah selalu pada pompa bensin yang memiliki reputasi baik. Seperti pada beberapa pompa bensin pertamina bahwa pasti pas dan berkualitas, jika tidak Anda dapat mengajukan keluhan ke mereka atau meminta ganti rugi, jika terjadi kerusakan fatal pada mesin. Atau amannya, Anda juga dapat mengisinya pada pompa bensin dari luar, seperti Shell, Petronas, dan Total.
¢    Usahakan isi penuh. Sebaiknya mengisi bahan bakar pada kendaraan Anda hingga penuh jika memungkinkan.Ini adalah satu kiat untuk memperlambat masuknya kotoran ke dalam tangki, serta menguranginya terjadi produksi udara yang berlebihan di dalamnya. Dengan demikian penggunaan bahan bakar pun menjadi lebih efisien, terutama untuk jarak pemakaian yang cukup jauh.
»»  berikutnya...

nilai oktan

alo rekan 2 semua, saya ada pertanyaan mengenai angka/nilai oktan yang ada pada BBM kita. Pertanyaannya :
1. Apakah angka/ nilai oktan itu?
2. Lebih cepat terbakar yang mana, nilai oktan besar atau kecil ?
3. Apa hubungan nilai oktan dengan maju/mundur nya waktu pengapian pada  mesin?
4. Apa efeknya kalau waktu pengapian tidak tepat dengan jenis BBM yang  digunakan ?
5.Saya pernah dengar istilah engine knocking, apa yang menyebabkannya ?

 Mohon pencerahanya dari para pakar yang ada di komunitas ini,  Maklum saya memang kerja di perusahaan motor tapi di bagian body part jadi agak gak ngerti... he he he... ?


Tanggapan 1 - Zulfakar Ali Zulfakar
Dear Pak Jaka,

Menurut pengetahuan saya:
1. nilai yang menunjukkan index anti knocking pada bahan bakar
2. Lebih cepat octane kecil
3-5. Semakin besar nilai oktan semakin sulit bahan bakar terbakar dengan sendirinya.Saat bahan bakar terkompresi dalam piston tekanan akan naik sehingga untuk bahan bakar yang mudah terbakar akan menyala sebelum mencapai titik mati atas, sehingga tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan blok mesin kadang bergetar/bersuara kencang (knocking) dengan mengatur waktu pengapian sesuai sifat mampu nyala bahan bakar maka akan didapat pengapian yang optimum (mengurangi knocking). pengaturan pengapian yang tidak pas akan mengakibatkan bahan bakar terbakar tidak pada saat piston di titik mati atas sesuai penjelasan diatas.

Mohon koreksi jika ada yang salah,


Tanggapan 2 - rio bm


Dear Pak Jaka. Setahu saya banyak buku2 mengenai Internal Combustion Engine yang bisa membantu mencerahkan Pak Jaka, diantaranya karangan John Heywood, terbitan MIT Press. Mungkin saya bisa sedikit
membantu sebelum yang lain menanggapi, tapi maklum Pak saya juga masih junior..

1. ANGKA OKTAN (OCTAN NUMBER) adalah Angka indicator pada bahan bakar hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk menyala sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api
pembakaran (ignition) selama prose pembakaran.  Angka Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Octane (CxHy, saya lupa detailnya) dalam campuran bahan bakar. Semakin tinggi % Octane dalam campuran bahan bakar maka semakin tinggi Angka Oktan-nya.

2/3. Terlepas dari faktor luar seperti kondisi temperatur dan tekanan dalam ruang bakar, bentuk ruang bakar, ada tidaknya pusaran (swirl) untuk menunjang pengkabutan bahan bakar ; Bahan bakar jenis Oktan tinggi akan lebih cepat terbakar sempurna daripada bahan bakar Oktan rendah. Hal ini dikarenakan Angka Oktan akan menentukan lama tidaknya Ignition Delay (keterlambatan pembakaran, bahan bakar tidak langsung terbakar ketika bersentuhan dengan api pembakaran). Jadi dengan Ignition Delay yang singkat, bahan bakar
akan langsung terbakar begitu terjadi ignition.  Waktu pengapian yang tidak tepat akan mengganggu ketepatan waktu pembakaran dan mengakibatkan ketidak-sinkronan gerak piston & batang torak. Bisa jadi Panjang Langkah yang seharusnya dapat dicapai oleh piston (stroke), baik untuk intake maupun exhaust, tidak bisa maksimal dikarenakan waktu pembakaran yang terlambat.

4/5. Knocking (ketukan pada dinding silinder) terutama disebabkan adanya keterlambatan pembakaran bahan baker karena ada sebagian bahan bakar yang terlambat terbakar ketika tahapan pembakaran dimulai. Tahapan pembakaran antara lain : Pengkabutan bahan baker (atomisasi), pencampuran dengan udara, ignition, combustion. Bisa jadi pada salah satu tahapan ini tidak berlangsung sempurna sehingga ketika ignition berlangsung bahan bakar tidak (belum)terbakar. Dan ketika pada akhirnya bahan bakar ini terbakar akan dihasilkan kenaikan temperatur dan tekanan yang mendadak (rapid pressure) yang menekan dinding silinder.  

Semoga Membantu


Tanggapan 3 - John mazsuez

Rekans,

Saya coba urun rembug. Sepertinya tanggapan pak Rio dan pak Zul agak bertentangan, terutama untuk no 2 dst.

Yang saya tahu, kalau ON (octane number)semakin tinggi maka bb (bahan bakar) akan semakin sukar terbakar "dengan sendirinya". BB ber ON tinggi akan lebih tahan terhadap kompresi /pressure dan suhu tinggi yang terjadi didalam silinder mesin. Sering kali BB sudah terbakar dengan sendirinya sebelum piston mencapai titik mati atas (seperti kata pak Zul). Pembakaran ini menimbulkan ledakan sehingga menimbulkan tekanan melawan gerakan piston yang sedang menuju TMA (titik mati atas), mungkin secara kasar inilah yang dimaksud sebagai knocking. Biasanya mesin akan "ngiklik" atau "nglitik".

Karena itu dibuat BB yang (diharapkan) bisa tahan untuk tidak terbakar sampai piston mencapai TMA. Pada saat itu BB baru "dibakar" (ignite) oleh percikan api dari busi /sparkplug (sengaja dibakar), sehingga piston justru ditekan oleh ledakan yang terjadi pada saat kembali dari TMA.

Pembakaran yang kurang sempurna (karena masih ada sebagian BB yang belum habis terbakar) mungkin saja dapat menyebabkan knocking (CMIIW), namun saya kira hal itu lebih banyak disebabkan oleh konstruksi ruang baker dan kwalitas api pembakar (dari busi), atau juga karena rendahnya kwalitas pengkabutan BB (proses mixing dengan udara) sebelum masuk ruang bakar.

Salam hemat bbm


Tanggapan 4 - jaka_QE
Terima kasih atas tanggapan dan masukan yang sudah diberikan.  Memang  sepengetahuan saya BB yang nilai oktan tinggi lebih lama/tahan terbakar  daripada BB oktan rendah, berarti kalo kita ganti BB dari premium(RON 88)  ke Pertamax(RON 92) kita haru memajukan waktu pengapian?? Dan saya ada pertanyaan lagi, apakah dgn menaikkan oktan mesin akan lebih  bertenaga dan lebih responsif ? ( dgn syarat waktu pengapian yg tepat).

Terima kasih
»»  Selanjutnya...
alo rekan 2 semua, saya ada pertanyaan mengenai angka/nilai oktan yang ada pada BBM kita. Pertanyaannya :
1. Apakah angka/ nilai oktan itu?
2. Lebih cepat terbakar yang mana, nilai oktan besar atau kecil ?
3. Apa hubungan nilai oktan dengan maju/mundur nya waktu pengapian pada  mesin?
4. Apa efeknya kalau waktu pengapian tidak tepat dengan jenis BBM yang  digunakan ?
5.Saya pernah dengar istilah engine knocking, apa yang menyebabkannya ?

 Mohon pencerahanya dari para pakar yang ada di komunitas ini,  Maklum saya memang kerja di perusahaan motor tapi di bagian body part jadi agak gak ngerti... he he he... ?


Tanggapan 1 - Zulfakar Ali Zulfakar
Dear Pak Jaka,

Menurut pengetahuan saya:
1. nilai yang menunjukkan index anti knocking pada bahan bakar
2. Lebih cepat octane kecil
3-5. Semakin besar nilai oktan semakin sulit bahan bakar terbakar dengan sendirinya.Saat bahan bakar terkompresi dalam piston tekanan akan naik sehingga untuk bahan bakar yang mudah terbakar akan menyala sebelum mencapai titik mati atas, sehingga tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan blok mesin kadang bergetar/bersuara kencang (knocking) dengan mengatur waktu pengapian sesuai sifat mampu nyala bahan bakar maka akan didapat pengapian yang optimum (mengurangi knocking). pengaturan pengapian yang tidak pas akan mengakibatkan bahan bakar terbakar tidak pada saat piston di titik mati atas sesuai penjelasan diatas.

Mohon koreksi jika ada yang salah,


Tanggapan 2 - rio bm


Dear Pak Jaka. Setahu saya banyak buku2 mengenai Internal Combustion Engine yang bisa membantu mencerahkan Pak Jaka, diantaranya karangan John Heywood, terbitan MIT Press. Mungkin saya bisa sedikit
membantu sebelum yang lain menanggapi, tapi maklum Pak saya juga masih junior..

1. ANGKA OKTAN (OCTAN NUMBER) adalah Angka indicator pada bahan bakar hidrokarbon jenis bensin yang menunjukkan kemudahan bahan bakar untuk menyala sempurna ketika bersentuhan dengan nyala api
pembakaran (ignition) selama prose pembakaran.  Angka Oktan ini merupakan perbandingan kadar % Iso Octane (CxHy, saya lupa detailnya) dalam campuran bahan bakar. Semakin tinggi % Octane dalam campuran bahan bakar maka semakin tinggi Angka Oktan-nya.

2/3. Terlepas dari faktor luar seperti kondisi temperatur dan tekanan dalam ruang bakar, bentuk ruang bakar, ada tidaknya pusaran (swirl) untuk menunjang pengkabutan bahan bakar ; Bahan bakar jenis Oktan tinggi akan lebih cepat terbakar sempurna daripada bahan bakar Oktan rendah. Hal ini dikarenakan Angka Oktan akan menentukan lama tidaknya Ignition Delay (keterlambatan pembakaran, bahan bakar tidak langsung terbakar ketika bersentuhan dengan api pembakaran). Jadi dengan Ignition Delay yang singkat, bahan bakar
akan langsung terbakar begitu terjadi ignition.  Waktu pengapian yang tidak tepat akan mengganggu ketepatan waktu pembakaran dan mengakibatkan ketidak-sinkronan gerak piston & batang torak. Bisa jadi Panjang Langkah yang seharusnya dapat dicapai oleh piston (stroke), baik untuk intake maupun exhaust, tidak bisa maksimal dikarenakan waktu pembakaran yang terlambat.

4/5. Knocking (ketukan pada dinding silinder) terutama disebabkan adanya keterlambatan pembakaran bahan baker karena ada sebagian bahan bakar yang terlambat terbakar ketika tahapan pembakaran dimulai. Tahapan pembakaran antara lain : Pengkabutan bahan baker (atomisasi), pencampuran dengan udara, ignition, combustion. Bisa jadi pada salah satu tahapan ini tidak berlangsung sempurna sehingga ketika ignition berlangsung bahan bakar tidak (belum)terbakar. Dan ketika pada akhirnya bahan bakar ini terbakar akan dihasilkan kenaikan temperatur dan tekanan yang mendadak (rapid pressure) yang menekan dinding silinder.  

Semoga Membantu


Tanggapan 3 - John mazsuez

Rekans,

Saya coba urun rembug. Sepertinya tanggapan pak Rio dan pak Zul agak bertentangan, terutama untuk no 2 dst.

Yang saya tahu, kalau ON (octane number)semakin tinggi maka bb (bahan bakar) akan semakin sukar terbakar "dengan sendirinya". BB ber ON tinggi akan lebih tahan terhadap kompresi /pressure dan suhu tinggi yang terjadi didalam silinder mesin. Sering kali BB sudah terbakar dengan sendirinya sebelum piston mencapai titik mati atas (seperti kata pak Zul). Pembakaran ini menimbulkan ledakan sehingga menimbulkan tekanan melawan gerakan piston yang sedang menuju TMA (titik mati atas), mungkin secara kasar inilah yang dimaksud sebagai knocking. Biasanya mesin akan "ngiklik" atau "nglitik".

Karena itu dibuat BB yang (diharapkan) bisa tahan untuk tidak terbakar sampai piston mencapai TMA. Pada saat itu BB baru "dibakar" (ignite) oleh percikan api dari busi /sparkplug (sengaja dibakar), sehingga piston justru ditekan oleh ledakan yang terjadi pada saat kembali dari TMA.

Pembakaran yang kurang sempurna (karena masih ada sebagian BB yang belum habis terbakar) mungkin saja dapat menyebabkan knocking (CMIIW), namun saya kira hal itu lebih banyak disebabkan oleh konstruksi ruang baker dan kwalitas api pembakar (dari busi), atau juga karena rendahnya kwalitas pengkabutan BB (proses mixing dengan udara) sebelum masuk ruang bakar.

Salam hemat bbm


Tanggapan 4 - jaka_QE
Terima kasih atas tanggapan dan masukan yang sudah diberikan.  Memang  sepengetahuan saya BB yang nilai oktan tinggi lebih lama/tahan terbakar  daripada BB oktan rendah, berarti kalo kita ganti BB dari premium(RON 88)  ke Pertamax(RON 92) kita haru memajukan waktu pengapian?? Dan saya ada pertanyaan lagi, apakah dgn menaikkan oktan mesin akan lebih  bertenaga dan lebih responsif ? ( dgn syarat waktu pengapian yg tepat).

Terima kasih
»»  berikutnya...

Jumat, 01 Maret 2013

tram

Jakarta
Alat transportasi bernama trem mulai diperkenalkan di Batavia pada 1869. Trem pada masa itu ditarik oleh kuda. Meski “mesin penggeraknya” kuda, tapi jarak tempuhnya lumayan panjang, dari Kwitang ke Pasar Ikan. Lambat laun posisi trem kuda digantikan dengan trem bermesin uap pada 1881. Ketel uap yang ditempatkan dalam kaleng besar menjalankan lokomotif trem.
Karena menggunakan uap maka jarak tempuh trem ini lebih jauh, dari Pasar Ikan ke Gajah Mada hingga Harmoni, berlanjut ke Kramat melalui Pasar Baru dan lapangan Banteng, kemudian ke Meester Cornelis (Jatinegara) melewati Salemba dan Matraman.
Sekitar 20 tahun kemudian atau tahun 1901 trem listrik mulai diperkenalkan. Meski demikian, trem upa tetap beroperasi. Trem uap akhirnya berhenti beroperasi pada 1933 karena semua trem sudah menggunakan listrik.
Trem listrik berakhir pada tahun 1960 di masa Wali Kota Sudiro.Ketika trem hendak digusur, Sudiro memohon pada Presiden Soekarno agar jaringan trem dari Jatinegara – Senen tetap dipertahankan. Tapi Bung Karno, Presiden RI pertama, menolak dan menganggap trem tidak cocok untuk kota semacam Jakarta. Dia lebih setuju dibangun metro atau kereta api bawah tanah.
Surabaya
Pada tahun 1886, Oost Java Stoomtram Maatschappij mendapat ijin untuk membuka jalur Ujung - Kramatgantung - Wonokromo - Krian - Sepanjang, kemudian dilanjutkan ke Mojokerto - Ngoro. Trem uap membawa banyak masalah seperti kemacetan, polusi, dan lain-lain. OJS kemudian mengajukan diri untuk membangun kembali jalur trem listrik di Surabaya. Pada tahun 1910, OJS mendapatkan ijin mengelola trem listrik di kota Surabaya dan sekitarnya.

Jaringan rel listrik ini membuka jalur :
1. Wonokromo - Willemsplein
2. Goebeng Boelevard - Simpangsplein - Palmlaan - Willemsplein
3. Stasiun Goebeng SS - Sawahan
4. Willemsplein - Pelabuhan Baru


Pemerintah Hindia Belanda juga menerapkan segala ketentuan dan kebijakan untuk pelaksanaan trem di kota-kota termasuk Surabaya. Ada berbagai ketentuan yang harus diikuti oleh OJS dalam mengelola trem, seperti : tempat lokomotif, tempat motor penggerak, tugas masinis, bagaimana jika trem akan berhenti, bagaimana jika terjadi krash dengan trem lain, berapa tarif, dan lain-lain. (Staatsblad tahun 1928, No. 20). Di sisi lain ada ketentuan yang berbeda untuk trem yang melintas di pedesaan (Staatsblad tahun 1928 No. 202).

Dalam rangka pembebasan tanah untuk membangun jalur trem yang baru, OJS bekerja sama dengan Department van Gouvernement Bedrijven. Mereka membeli tanah-tanah milik warga yang dilalui oleh proyek pembangunan jalur baru. dan sebagai imbalan, para pemilik tanah tersebut mendapatkan ganti rugi atas tanah yang digunakan untuk proyek trem listrik dengan sejumlah uang.

Untuk menggerakkan trem listrik yang dikelola, OJS bekerja sama dengan Algemeene Nederlands Indisch Electrisch Maatschappij (ANIEM) Surabaya dengan cara menyewa. Setiap bulan, OJS harus membayar dengan sejumlah uang.

Pada tanggal 15 Mei 1923, trem listrik dioperasikan. Sayangnya, pada hari pertama tidak semua jalur dioperasikan secara bersamaan. Ada beberapa jalur yang ditawarkan:
1. Wonokromo - Palmlaan - Willemsplein
2. Goebeng Boelevard - Simpang Willemsplein
3. Tunjungan - Sawahan - Stasiun Goebeng SS
4. Alon-alon Willemsplein - Hereenstraat - Jalan Gresik - Tanjoeng Perak

Pada tanggal 11 Februari 1924, barulah seluruh jalur trem listrik di Surabaya dioperasikan. Penumpang trem listrik pernah mengalami pasang surut. Tetapi pada perkembanganya, secara bertahap mengalami peningkatan jumlah. Penumpang trem terbagi dalam 3 jenis dan kelas :
1. Penumpang umum, terdiri dari kelas 1 dan 2
2. Penumpang abonemen, terdiri dari kelas 1 dan 2
3. Penumpang abonemen anak sekolah, terdiri dari kelas 1 dan 2

Penumpang abonemen diberikan pada pekerja/pegawai atau anak sekolah yang secara rutin menggunakan trem listrik. Penurunan penumpang abonemen mencapai titik puncak pada tahun 1935, ketika terjadi krisis di Hindia Belanda. Saat itu, penumpang abonemen klas 1 yang tahun 1932 berjumlah 347 menurun tajam menjadi menjadi 61 di tahun 1935. Di samping makin banyaknya taksi yang beroperasi, juga mahalnya tiket di klas 1, 5 cent sedang di klas 2 hanya 3 cent. Akibatnya penumpang lebih banyak yang memadati klas 2 karena lebih murah. Penduduk pribumi juga banyak yang memanfaatkan trem listrik sebagai sarana transportasi dalam kota. Kepadatan penumpang pada setiap sub terminal/halte yang ada dapat dilihat pada tabel yang ada.

Semua pendapatan dan pengeluaran OJS, dibukukan dalam buku kas. Setiap akhir tahun OJS membuat laporan tahunan yang mencatat keuntungan atau kerugian yang diperoleh OJS dalam kurun waktu satu tahun. Laporan ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
»»  Selanjutnya...
Jakarta
Alat transportasi bernama trem mulai diperkenalkan di Batavia pada 1869. Trem pada masa itu ditarik oleh kuda. Meski “mesin penggeraknya” kuda, tapi jarak tempuhnya lumayan panjang, dari Kwitang ke Pasar Ikan. Lambat laun posisi trem kuda digantikan dengan trem bermesin uap pada 1881. Ketel uap yang ditempatkan dalam kaleng besar menjalankan lokomotif trem.
Karena menggunakan uap maka jarak tempuh trem ini lebih jauh, dari Pasar Ikan ke Gajah Mada hingga Harmoni, berlanjut ke Kramat melalui Pasar Baru dan lapangan Banteng, kemudian ke Meester Cornelis (Jatinegara) melewati Salemba dan Matraman.
Sekitar 20 tahun kemudian atau tahun 1901 trem listrik mulai diperkenalkan. Meski demikian, trem upa tetap beroperasi. Trem uap akhirnya berhenti beroperasi pada 1933 karena semua trem sudah menggunakan listrik.
Trem listrik berakhir pada tahun 1960 di masa Wali Kota Sudiro.Ketika trem hendak digusur, Sudiro memohon pada Presiden Soekarno agar jaringan trem dari Jatinegara – Senen tetap dipertahankan. Tapi Bung Karno, Presiden RI pertama, menolak dan menganggap trem tidak cocok untuk kota semacam Jakarta. Dia lebih setuju dibangun metro atau kereta api bawah tanah.
Surabaya
Pada tahun 1886, Oost Java Stoomtram Maatschappij mendapat ijin untuk membuka jalur Ujung - Kramatgantung - Wonokromo - Krian - Sepanjang, kemudian dilanjutkan ke Mojokerto - Ngoro. Trem uap membawa banyak masalah seperti kemacetan, polusi, dan lain-lain. OJS kemudian mengajukan diri untuk membangun kembali jalur trem listrik di Surabaya. Pada tahun 1910, OJS mendapatkan ijin mengelola trem listrik di kota Surabaya dan sekitarnya.

Jaringan rel listrik ini membuka jalur :
1. Wonokromo - Willemsplein
2. Goebeng Boelevard - Simpangsplein - Palmlaan - Willemsplein
3. Stasiun Goebeng SS - Sawahan
4. Willemsplein - Pelabuhan Baru


Pemerintah Hindia Belanda juga menerapkan segala ketentuan dan kebijakan untuk pelaksanaan trem di kota-kota termasuk Surabaya. Ada berbagai ketentuan yang harus diikuti oleh OJS dalam mengelola trem, seperti : tempat lokomotif, tempat motor penggerak, tugas masinis, bagaimana jika trem akan berhenti, bagaimana jika terjadi krash dengan trem lain, berapa tarif, dan lain-lain. (Staatsblad tahun 1928, No. 20). Di sisi lain ada ketentuan yang berbeda untuk trem yang melintas di pedesaan (Staatsblad tahun 1928 No. 202).

Dalam rangka pembebasan tanah untuk membangun jalur trem yang baru, OJS bekerja sama dengan Department van Gouvernement Bedrijven. Mereka membeli tanah-tanah milik warga yang dilalui oleh proyek pembangunan jalur baru. dan sebagai imbalan, para pemilik tanah tersebut mendapatkan ganti rugi atas tanah yang digunakan untuk proyek trem listrik dengan sejumlah uang.

Untuk menggerakkan trem listrik yang dikelola, OJS bekerja sama dengan Algemeene Nederlands Indisch Electrisch Maatschappij (ANIEM) Surabaya dengan cara menyewa. Setiap bulan, OJS harus membayar dengan sejumlah uang.

Pada tanggal 15 Mei 1923, trem listrik dioperasikan. Sayangnya, pada hari pertama tidak semua jalur dioperasikan secara bersamaan. Ada beberapa jalur yang ditawarkan:
1. Wonokromo - Palmlaan - Willemsplein
2. Goebeng Boelevard - Simpang Willemsplein
3. Tunjungan - Sawahan - Stasiun Goebeng SS
4. Alon-alon Willemsplein - Hereenstraat - Jalan Gresik - Tanjoeng Perak

Pada tanggal 11 Februari 1924, barulah seluruh jalur trem listrik di Surabaya dioperasikan. Penumpang trem listrik pernah mengalami pasang surut. Tetapi pada perkembanganya, secara bertahap mengalami peningkatan jumlah. Penumpang trem terbagi dalam 3 jenis dan kelas :
1. Penumpang umum, terdiri dari kelas 1 dan 2
2. Penumpang abonemen, terdiri dari kelas 1 dan 2
3. Penumpang abonemen anak sekolah, terdiri dari kelas 1 dan 2

Penumpang abonemen diberikan pada pekerja/pegawai atau anak sekolah yang secara rutin menggunakan trem listrik. Penurunan penumpang abonemen mencapai titik puncak pada tahun 1935, ketika terjadi krisis di Hindia Belanda. Saat itu, penumpang abonemen klas 1 yang tahun 1932 berjumlah 347 menurun tajam menjadi menjadi 61 di tahun 1935. Di samping makin banyaknya taksi yang beroperasi, juga mahalnya tiket di klas 1, 5 cent sedang di klas 2 hanya 3 cent. Akibatnya penumpang lebih banyak yang memadati klas 2 karena lebih murah. Penduduk pribumi juga banyak yang memanfaatkan trem listrik sebagai sarana transportasi dalam kota. Kepadatan penumpang pada setiap sub terminal/halte yang ada dapat dilihat pada tabel yang ada.

Semua pendapatan dan pengeluaran OJS, dibukukan dalam buku kas. Setiap akhir tahun OJS membuat laporan tahunan yang mencatat keuntungan atau kerugian yang diperoleh OJS dalam kurun waktu satu tahun. Laporan ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
»»  berikutnya...

daftar suku cadang

DAFTAR SUKU CADANG KAPAL DAN ALAT KESELAMATAN PELAYARAN/ KESELAMATAN MANUSIA


NO.
KELOMPOK
NAMA BARANG
I
HULL PART

1
HULL EQUIPMENT
Ÿ         HATCH AND MANHOLE
Ÿ         MAST
Ÿ         POST RIGGING
Ÿ         ANCHORING AND MOORING
Ÿ         LIFE SAVING EQUIPMENT AND BOAT DAVIT
Ÿ         AWNINGAND CANVAS WORK
Ÿ         LADDER AND STAIR WAY
Ÿ         RAIL
Ÿ         STANCHION AND DAVIT
Ÿ         SKYLIGHT AND REMOVEABLE PLATE
Ÿ         GATE HOLE
Ÿ         RAMP DOOR
2
DECK MACHINERY
Ÿ         PARTS FOR WINDLASS
Ÿ         MOORING WINCH
Ÿ         CAPSTAN
Ÿ         BOATWINCH
Ÿ         STEERING GEAR
Ÿ         LIFT
Ÿ         HANDLING HOIST
Ÿ         HANDLING CRANE
Ÿ         DERRICK
Ÿ         BOW THRUSTER
Ÿ         HYDRAULIC PUMP UNIT
Ÿ         REFERIGATING PLANT
3
ACCOMODATION
Ÿ         BULKHEAD
Ÿ         LINING AND CEILINGS
Ÿ         DECK COVERING
Ÿ         INSULATION DOOR
Ÿ         SIDE SCUTTLE AND WINDOW
Ÿ         SANITARY EQUIPMENT
Ÿ         COMMISSARY EQUIPMENT
4
PAINTING AND CATHODIC PROTECTION
Ÿ         MARINE PAINTS
Ÿ         CATHODIC PROTECTION
Ÿ         MARINE GROWTH PREVENTION SYSTEM
Ÿ         IMPRESS CURRENT CATHODIC PROTECTION
5
VANTILATION AND AIR CONDITIONING
Ÿ         SHIF AIR CONDITIONING SYSTEM
Ÿ         MECHANICAL VENTILATION
Ÿ         NATURAL VENTILATION
6
HULL PIPING SYSTEM
Ÿ          WATER BALLAST SYSTEM
Ÿ          BALLAST CONTROL SYSTEM
Ÿ          FUEL OIL FILLING AND TRANSFER LINE
Ÿ          DECK WASH SYSTEM
Ÿ          BILGE AND SCUPPER
Ÿ          WATER SERVICE SYSTEM
Ÿ          STEAM AND EXHAUST PIPING SYSTEM
Ÿ          FIRE FIGHTING SYSTEM
Ÿ          COMPRESSED AIR SYSTEM
Ÿ          VOICE TUBE  
7
NAVIGATION EQUIPMENT
Ÿ          NAVIGATION EQUIPMENT
Ÿ          COMMUNICATION EQUIPMENT
Ÿ          FLAG AND BOOK
Ÿ          DISTRESS SIGNAL
Ÿ          NAVIGATION LIGHT
Ÿ          MAGNETIC COMPASS
Ÿ          GYRO COMPASS
Ÿ          STEERING CONTROL
Ÿ          DOPPLER SONAR
Ÿ          ECHO SOUNDER
Ÿ          RADAR SYSTEM
Ÿ          RADIO DIRECTION FINDER
Ÿ          DECCA NAVIGATOR
Ÿ          LORAN C RECEIVER
Ÿ          CENTRAL CLOCK SYSTEM
Ÿ          HORN CONTROL SYSTEM
Ÿ          WINDOW WIPER
Ÿ          ANEMOMETER AND ANEMOSCOPE
Ÿ          LOADING COMPUTER
II
MACHINERY PART

8
MAIN PROPULSION UNIT
Ÿ          PARTS AND EQUIPMENT FOR MAIN EROPULSION DIESEL
Ÿ          MAIN PROPULSION STEAM/GAS TURBINE
9
SHAFTING AND PROPELLER
Ÿ        SHAFIING
Ÿ        BREAKING
Ÿ        STERNTUBE
Ÿ        PROPELLER AND ITS ACCESSORIES
Ÿ        CLUTCH ANG GEARBOX
10
STEAM AND GENERATING PLANT
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR STEAM GENERATING PLANT
Ÿ        FITTING AND ACCESSORIES
Ÿ        UPTAKE AND FUNNEL
Ÿ        BURNER CONTROL
11
ELECTRIC GENERATING PLANT
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENTS FOR MAIN GENERATOR ENGINE/ TURBINE
Ÿ        AUXILLIARY GENERATOR ENGINE/ TURBINE
Ÿ        EMERGENCY GENERATOR ENGINE
12
CONDENSING EQUIPMENT
Ÿ        PARTS FOR MAIN CONDENSER
Ÿ        AUXILLIARY CONDENSER
Ÿ        MAIN CONDENSER VACUUM PUMP
Ÿ        GLAND EXHAUST FAN AND GLAND STEAM CONDENSER
13
PUMPS
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR MAIN FEED WATER PUMP
Ÿ        CENTRIFUGAL PUMP
Ÿ        AXIAL PUMP
Ÿ        ROTARY PUMP
Ÿ        RECIPROCATING PUMP
14
AIR COMPRESSOR, REESERVOIR AND FAN
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR MAIN/AUXILLIARY STARTING AIR COMPRESSOR
Ÿ        CONTROL AND SHIP SERVICE AIR COMPRESSOR
Ÿ        EMERGENCY STARTING AIR COMPRESSOR
Ÿ        AIR RESERVOIR
Ÿ        FORCE DRAFT FAN
Ÿ        GLAND EXHAUST FAN
Ÿ        BOILER HOODEXHAUST FAN
Ÿ        CONTROL AIR DRYER
15
HEAT EXCHANGER
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR FEED WATER HEATER
Ÿ        LUBRICATING OIL COOLER
Ÿ        DRAIN COOLER
Ÿ        FUEL OIL HEATER
Ÿ        FRESH WATER COOLER
Ÿ        DISTILLING PLANT
Ÿ        AND OTHER HEAT EXCHANGER OF MACHINERY#S ACCESSORY
16
MACHINERY PIPING SYSTEM
Ÿ        MAIN AUXILIARY STEAM SYSTEM
Ÿ        DRAIN AND CONDENSATE SYSTEM
Ÿ        FEED WATER SYSTEM
Ÿ        FUEL OIL FILLING
Ÿ        TRANSFER AND SERVICE SYSTEM
Ÿ        LUBRICATING OIL SYSTEM
Ÿ        SEA WATER SERVICE SYSTEM
Ÿ        STARTING CONTROL AND SERVICE AIR SYSTEM
Ÿ        BILGE WATER SYSTEM  
17
VALVE
Ÿ        VALVE FOR SEA WATER
Ÿ        FEED WATER
Ÿ        FUEL OIL
Ÿ        LUBRICATING  OIL
Ÿ        CONDENSATE
Ÿ        FRESH WATER AND AIR
Ÿ        PRESSURE SAFETY VALVE
Ÿ        PRESSURE VACUUM/RELIEF VALVE
18
AUTOMATIC REMOTE CONTROL AND INSTRUMENTATION
Ÿ        NAVIGATION CONTROL
Ÿ        ENGINE MONITORING SYSTEM
Ÿ        CARGO MONITORING SYSTEM
Ÿ        STEAM PLANT MONITORING SYSTEM
Ÿ        MISCELLANEOUS DEVICES
Ÿ        FIRE AND GAS DETECTOR
Ÿ        FIRE FIGHTING APPARATUS
Ÿ        RELATED INSTRUMENTATION AND CONTROL
19
OTHERS
Ÿ        ENGINE HANDLING HOIST
Ÿ        ENVIRONMENT PROTECTION EQUIPMENT
Ÿ        HEATING COIL
Ÿ        PURIFIER
III
ELECTRIC PART

20
LIGHTING EQUIPMENT
Ÿ        ELECTRIC SHIP LIGHT
Ÿ        EMERGENCY LIGHT
Ÿ        PORTABLE LAMP
Ÿ        SWITCH
Ÿ        RECEPTACLE AND COMBINATION OUTLET BOX  
21
INTERIOR COMMUNICATION EQUIPMENT
Ÿ        PARTS FOR COMMON BATTERY
Ÿ        AUTOMATIC EXCHANGE TELEPHONE  SYSTEM
Ÿ        LOUNDSPEAKING SYSTEM
Ÿ        GENERAL ALARM
Ÿ        FIRE ALARM
Ÿ        HALON/CO2 ALARM
Ÿ        TRANSCEIVER SYSTEM
Ÿ        ENGINE ORDER TELEGRAPH
Ÿ        SHAFT REVOLUTION AND RUDDER ANGLE INDICATOR
22
RADIO EQUIPMENT
Ÿ        RADIO TELEGRAPH AND TELEPHONE
Ÿ        LIFEBOAT PORTABLE RADIO EQUIPMENT
Ÿ        RADIO BEACON
Ÿ        VHR RADIO TELEPHONE
Ÿ        SATELLITE COMMUNICATION SYSTEM
Ÿ        WEATHER FACSIMILE
Ÿ        ANTENNA MULTICOUPLER
Ÿ        SHIP’S TELEPHONE
Ÿ        BROADCASTING RADIO RECEIVER
Ÿ        TELEVISION RECEIVER AND ANTENNA
Ÿ        STEREOPHONIC TAPE PLAYER
23
ELECTRIC CABLE AND TOOLS
Ÿ        ELECRIC CABLE AND ITS RELATED ACCESSORIES
Ÿ        SWITCHBOARD
Ÿ        BATERRY CHARGING SYSTEM
Ÿ        ELECTRIC MOTOR AND MOTOR CONTROL
Ÿ        GROUP STARTER PANEL
Ÿ        MAIN EMERGENCY SWTICHBOARD
IV
CARGO PART

24
CARGO HANDLING MACHINERY
Ÿ        PARTS FOR CARGO HANDLING MACHINERY, SUCH AS
Ÿ        CARGO HOSE
Ÿ        CARGO PUMP
Ÿ        CARGO HEATER
Ÿ        CARGO MEASURING EQUIPMENTS
Ÿ        INERTGAS GENERATOR PLANT
Ÿ        TANK CLEANING EQUIPMENTS
Ÿ        BUTTER WORTH HEATER
Ÿ        SELF UNLOADING
25
CARGO CONTROL AND INSTRUMENTATION
Ÿ        CARGO CONTROL SYSTEM
Ÿ        PRESSURE AND TEMPPERATURE MEASUREMENT
Ÿ        CARGO TANK LIQUID LEVEL INDICATOR AND ALARM SYSTEM
Ÿ        PORTABLE CARGO MEASUREMENT SYSTEM


MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO



Lampiran II
Keputusan Menteri Keuangan  Republik Indonesia

DAFTAR SUKU CADANG DAN PERALATAN
UNTUK PERBAIKAN / PEMELIHARAAN PESAWAT UDARA

NO.
KELOMPOK BARANG
ARTICLE
FSC
1.
Suku Cadang Rangka Pesawat Komponen (pesawat udara dan perlengkapan kursi, brake unit, wheel assy, landing gear, dll.

Airframe Parts, Aircraft component, and related accessories, composite
1560, 1610,
1615, 1620, 1630, 1650, 1680
2.
Ban luar dan dalam pesawat udara (baru dan vulkanisir)

Aircraft New Tires, Retreated Tires and Tubes, Pneumatic of Rubber
2620
3.
Mesin torak pesawat udara dan suku cadangnya.

Aircraft and Gasoline,
Reciprocating Engine and Related Parts
2810
4.
Mesin turbin pesawat udara dan suku cadangnya, baling-baling

Aircraft gas turbine, jet engine, and related parts, propeller
2840
5.
Mesin roket pendorong pesawat udara dan suku cadangannya

Rocket Engine and Related Parts
2845, 2846
6.
Mesin bantu pesawat udara dan suku cadangannya

Aircraft auxiliary power unit (APU) and related parts
2840, 6115
7.
Perlengkapan mesin terbang untuk jenis mesin torak, jenis mesin gas turbin, mesin jet, mesin roket dan mesin bantu.

Engine Accessories of Aircraft Reciprocating Engine, Gas Turbine Engine, Jet Engine, Rocket Engine, and Auxiliary Power Unit (APU)
2915, 2925, 2935, 2945, 2950, 2995
8.
Bantalan-bantalan anti gesekan tanpa penopang

Bearing Anti Friction Unmounted
3110
9.
Bantalan-bantalan luncur tanpa penompang

Bearing Plain Unmounted
3120
10.
Bantalan-bantalan dengan penopang

Bearing Unmounted
3130
11.
Alat pendingin dan alat pendingin udara, peralatan pemanas dan peralatan tekanan udara

Refrigerator and Air Conditioning, Heating & Pressuizing Equipment for Aircraft
1660
12.
Kipas, perlatan sirkulasi udara dan peralatan peniup angin untuk pesawat udara

Fans, Air Circular and Blower Equipment for Aircraft
1660
13.
Alat pemadam kebakaran pesawat udara dan perlengkapannya

Fire Fightinh Equipment and Related Accessories
4210
14.
Peralatan keamanan dan keselamatan untuk pesawat udara beserta perlengkapannya

Safety and Rescue Equipment and Related Accessories
4220
15.
Peralatan untuk sistem instalasi pipa dan perlengkapannya, rak serbet dispenser, dan katup pembersih bowl

Plumbing Fictures and Accessories Dispenser Towel Rack, Flush Valve, Sink
4510
16.
Peralatan pemanas ruang dan tangki penyimpanan air panas untuk pesawat udara
Space Heating Equipment and Domestic Water Heater Storage Tanks for Aircraft
4520
17.

Pipa dan selang untuk pesawat udara
Pipe and Tube for Aircraft House and Tubing for Aircraft
4710, 4720
18.

Macam-macam sambungan pipa selang yang terbuat dari karet dan metal untuk pesawat udara
Miscellancous Fitting for House, Pipe and Tube used for Aircraft
4730
19.

Sekrup
Screws
5306
20.

Baut
Bolds
5306
21.

Baut Tanam
Studs
5307
22.

Mur dan Ring
Nuts and Washer
5310
23.

Kunci Paku dan Pasak
Nails, Keys and Ping
5315
24.
Paku Keling
Rivets
5320
25.
Alat-alat Pengencang
Fastening Devices
5325
26.
Material untuk Packing dan Gasket
Packing  and Gasket Material
5330
27.
Bermacam-macam  Pegas
Cod, Flat and Wire Spring
5360
28.
Ring, Shim and Spacer
Rings, Shims and Spacer
5365
29.
Peralatan Komunikasi Radio dan Televisi, termasuk sistem video entertainment untuk pesawat udara
Radio and Television Communication including Video Entertainment System
5821
30.
Peralatan radio dan navigasi untuk pesawat udara
Radio and Navigation Equipment for Aircraft
5826
31.
Peralatan komunikasi di dalam pesawat udara
Handset, Intercommunication and public address system such as Microphone and Speakers for Air craft
5831, 5965
32.
Peralatan radar untuk Pesawat Terbang
Radar Equipment for Aircraft
5841
33.
Modul-modul elektronik
Electronics Moduls
5963
34.
Antena, Tabung Penghantar Gelombang beserta peralatannya
Antennas, Wave Guide and Related Equipment
5985
35.
Konduktor Serat Optik
Fibre Opric Conductors
6015
36.
Kabel Serat Optik
Fibre Optic Cables
6020
37.
Rakitan Kabel Serat Optik
Fibre Optic Cables Assemblies and Harnesses
6020
38.
Peralatan Serat Optik
Fibre Optic Devices
6020
39.
Sambungan Serat Optik
Fibre Optic Interconnect
6060
40.
Perlengkapan Serat Optik dan Suku Cadangannya
Fibre Optic Accessories and Supplies
6070
41.
Perangkat Serat Optik
Fiber Optic Kits and Sets
6080
42.
Motor Listrik
Motors Electrical
6105
43.
Generator, Starter Generator dan suku cadangnya untuk pesawat udara
Generators and Starter Generator, Electrical Parts for Aircaft
2926, 6115
44.
Fuel Cell Power Uni beserta komponen dan perlengkapannya
Fuel Cell Power Unit Component and Accessories
6116
45.
Alat Pengubah Arus Listrik, berputar maupun yang tidak berputar
Electrical Converters, Rotating and Non Rotating
6125, 6130
46.
Baterai Pesawat Udara yang dapat diisi kembali
Batteries, Recharergeable
6140
47.
Lampu-lampu Pesawat Udara, Ballast, Pegangan Lampu, Starter dan Perlengkapannya.
Elecrical Vehicular, Light and Fibers, Electrical Portables, Hand Lighting Equipment, Electrical Lamp Ballast, Lamp Holder, Starters and its related Accessories
6220, 6230, 6240, 6250
48.
Alarm Pesawat dan Sistem Signal
Aircraft Alarm and Signal System
6340
49.
Instrumen navigasi di Kokpit
Cockpit Navigational Instrument
6605
50.
Instrumen Pesawat Udara
Flight Instrument
6610
51.
Peralatan Pengontrol Otomatis seperti Komputer Pengendali Pesawat dan Suku Cadangannya.
Automatic Pilot Machine such as Roll, Yaw and Pitch Computer and Aircraft Gyro and Related Parts
6615
52.
Instrumen Mesin
Engineer Instrument
6620
53.
Alat Ukur Instrumen Cairan dan Gas serta Alat Ukur Mekanis
Liquid and Gas Flow, Liquid Level and Mechanical Motion Measuring Instrument.
6680
54.
Instrumen Pengukur dan Pengendali Tekanan, Suhu dan Kelembapan
Presure, Temperature, Humidity, Measuring and Controlling Instrument
6685
55.
Perlengkapan Kabin, Kursi, Sarung Kursi, Lapos Dinding untuk pesawat udara
Houschold furnishing, Seat Cover, Wallpaper for Aircraft
7210
56.
Tiray, Krey dan Gordin pada Pesawat Udara
Draperies Awnings and Shades for Aircraft
7230
57.
Peralatan Dapur Pesawat Udara (Pemanas, Pembuata Kopi, Pendingin dan lain-lain) beserta perlengkapan pelayanannya
Food Cooking, Baking and Serving Equipment (Oven, Coffee Maker, Refrigerator, etc) for Aircraft
7310
58.
Kontainer Khusus Pesawat Terbang, Pengikat Kargo dan Peralatannya.
Specialized Shipping, Stroge, Container, Cargo Tie Down and Equipment
8145, 1670
59.
Bermacam-macam bahan Pabrikan bukan Metal untuk Suku Cadang
Miscellanous, fabricated, Non Metalic Materials
9390
60.
Batang dan Batang Kecil dan Besar dari Baja
Bars and Rods, Iron and Steel Aluminium
9510
61.
Papan-papan Identifikasi dan Tanda-tanda
Sign, Identifications, Plates
9905
62.
Alat-alat Ukur Presisi untuk Pesawat Udara
Precision and Measuring Tools for Aircraft
5210, 5220
63.
Peralatan Simulasi dan Pendukung Pelatihan Penerbangan, Teknisi dan Awak cabin, beserta Suku Cadangnya.
Training Aids and Operation
Training Devices and Related Parts
6910, 6930
64.
Peralatan untuk Perawatan dan Perbaikan Khusus Pesawat Udara
Aircraft maintenance and Repair Shop Specialize Equipment
4920
65.
Peralatan khusus untuk Pengukuran dan Pengetesan Electronik Pesawat Terbang
Electrical and Electronic Properties Measuring and Testing Instruments
6625
66.
Motor Pembilas
Flush Motor
4630



MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHDARDJO


Lampiran III
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

DAFTAR SUKU CADANG DAN PERALATAN
UNTUK PERBAIKAN/PEMELIHARAAN SERTA PRASARANA KERETA API


NO.
KELOMPOK
NAMA BARANG
I
SARANA KERETA API

1.
MESIN :
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL, PEMBANGKIT LISTRIK







a.      Mekanis Engine :
Main Frame Assembly, Crank Case Assembly, Gear Case Assembly, Cover Front End, Cover Crank Case Inspection, Dipstick Assembly, Metal Mesh/Oil Charge/Main Bearing, Camshaft Gear Drive, Camshaft Assembly, Bearing, Pin, Crank Shaft & Gears, Cylinder Liner Assembly, Combeeting Rod Assembly, Piston Assembly, Cover Wilo, Hub, Jacking Ring, Pump/Gear & Maounting, Lube Oil, Breather, Cylinder Head, Preschamber, Rocker Sipport, Valve, Governor, Assy, Over Speed Governor, V-Belt, Ring, Seal, Screen, Sleeve, DCA iquid, Gasket, Test Kit, Stinger, Collar, Hose, Turbo Super Charger

b.      Air Intake System :
Air Intake, Air Cleaner, Air Filter, Turbo Super Changer, Air Pipping & Fitting Intake Manifold, Exhaust, Manifold, Stack

c.       Cooling System
Cooler Drive With cooling Plat, Volth Cooling Unit, Cooler Joint, Variable Speed fan With Impeller, Water Tank, Water Inlet, Header, Discharge Header, Piping, Radiator, Fan Drive, Cooler & Maounting, Water Pump, Air Cooler, Shutter, Regulating Valve Assy, Water Treatment, Bevel Gear Assy, Temperature Control For Cooling Water.

d.      Fuel System :
Fuel Tank Arrangement, Fuel Tank, Fuel Stainer, Fuel Injection Pump, Fuel Nozzle Assy, Fuel Piping & Fitting, Fuel Pump With DC Motor, Fuel Filter Assy, Pre Fuel Tank.

e.      Lube Oil System :
f.        Lube Oil Assy, Lube Filter/Element, Lube Oil Cooler, Lube Oil Pipe System, Preliminary Lubrication Pump Assy, Oil Pump, Realy Valve, Oil Pressure, low Oil Switch

2.
SISTIM KONTROL :
LOKOMOTIF, KERETA REL DIESEL/LISTRIK, PEMBANGKIT LISTRIK
Ressitor Dynamie Brake, Thrystor Regulator Assy, Relay Contractor, Interlock Magnet Switch Reserver, Control Group, Compartment with Doors and Covers, Panel, Terminal Board, Voltage Regulator, Circuit Breaker, Dead Man Pedal System, Motor Start, Pressure Switch, Throttle Valve, Patograph, GTO Inverter.

3.
SISTIM TRANSMISI LISTRIK :
LOKOMOTIF, KERETA REL, LISTRIK







a.    Traction, Exciter, Aux, Generator :
Field  Coils, Armature, Gear Case, Brush Holder & Carbon Brush, Power Take Off Gear Unit, Bearing, Auxiliaries

b.    Traction Motor :
Housing Field Coils Armature, Gear Box, Brush, Holder & Carbon Brush, Bearing, Duet TM, Motor Suspension, Accessories TM, Starting Motor Assy, Arnature Shaft, Pinion & Draft Gear, Rewanding Kit, Traction Motor Assy.   Pressure, low Oil Switch

4.
SISTIM TRANSMISI HIDROLIK
LOKOMOTIF, KERETA REL DIESEL
a.    Turbo Transmission:
House Assy, filter Pump, Main Control, Output Drive, Reversing, Valve, Step UpGear, Gear Wheels, Cover Rotor Uniform Part Input & Output Drive Part, Intermediate Shaft Selector Parts, Selection Seavenger Pump, Transmission Suspension, Electric Instrument, pressure Switch.

b.      Gardan Shaft Assy:
Gardan Shaft, Joint Coupling.

5.
SISTEM PENGEREMAN :
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK, KERETA GERBONG
a.      Air Brake System :
Air Compressor and Spare Parts, Check, Valve, Angle Cock, Hose Connection & Pipe, Air Reservoir, Drain Cock & Stop Cock, Valve Parts, Brake Coupling, Cylinder, automatic, Drivers, Brake, Double Check Valve With Rubber Packing, Charge Over Cock, Charging Out Off Pilot, Regulating Cylinder, Tast Ventel, Bell/Horn, Window Wipper, Arrangement, Brake Shoe, Distributor Valve Assy, Slang Air Brake, Slack Adjuster, Emergency Brake, Inner Parts, Parts Distributor Valve.

b.      Hand Brake and Brake Mechanism :
Ringging, Hand Brake Lever, Sand Blaser.
6.
BOGI
LOKOMOTIF, KERETA REL,
DIESEL,/LISTRIK, KERETA GERBONG

a.      Bogie Assembly

b.      Wheel and Axle assembly :
Combined/Wheel Set, Axle, Driver  Gear, Journal Bearing, Bearing, Axle Box.

c.       Journal Box and Spring Assembly

d.      Swing Bolster Assembly :
Center Plate Assembly & Center M, Upper and Lower Swing Bolster Assembly, Spring, Assembly, Vertical & Horizontal Oil Damper, Snubber, Conical Rubber Bounled, Pegas Daun, Rubber Block Rem, T Link, Colipper, Shock Absorber & Kit, Antimonium & Banka Tin, Pin & Brush, Kawat Las Roda, Wear Plate, Tas Pot, King Pen, Swingen Pendel, Rubber journal Spring, Bahan Baja Pegas

7.
BODI
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK KERETA GERBONG


a.      Under Frame and Platform:
Car Body to Traction Motor, Cable Connector, Couple Arrangement, Power Plant Mocenting, Uncompling Lever Arrangement, Cable Clamps Steel, Train Line Jumper & Receptable, Platform Signal Light Arrangement, Side Steps & Hand Rail, Way Side & batterry Receptable.
b.      Nose Cab Assembly, Roof Flap to Engine
c.       Operator Cab Assembly :
Operator Cab, accessories, Arrangement, Control Console, Engine Gauge Panel, Slidding Window, Window Wing, Dome Light Arrangement, Dours latch control Arrangement, Switch sander & Dead Man, Engine Cab, Blower Unit, Signal Middle Front & Rear.
d.      Lantai : Pelat Baja Gelombang, Unitex
e.      Exterior :
f.        Accessories Interior:
Kursi, Plate Aluminium, Rak Barang, Las Kursi, Ceiling Fan, Exhaust Fan, Melamine Plastic Hard Board.
g.      Module Lavatory:
Module Floor Stainless Steel, Module GFRP

8.
ALAT PERANGKAT OTOMATIS LOKOMOTIF, KERETA REL DIESEL/LISTRIK, KERETA GERBONG 

Automatic Coupler Assy, Coupler Body, Knuckle, Rubber Draft gear.

9.
ALAT BANTU
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK, KERETA GERBONG
a.      Safety Auxiliary :
Fire Extinghuiser, Day Light Signal Arrangement, Head Light Assy, Signal Device with Fuse, Radio Locomotive, Water Treatment for Engine Cooling System.
b.      Indicator Speed Auxiliary :
Speedo Meter, Auxiliary of Electric Connection, Locomotive Cable & Wire, Terminal Connection, Fitting Parts.
c.       Battery & Kallilog
d.      Couple Electric, MCB, Matching Cable.
Distributor Valve.

10.
MESIN PENYEGAR UDARA LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK, KERETA

Motor Compressors, Blower, Condensor, Thermostatic Expansion Valve, Filter Drier Low & High Pressure Cut Out Switch, Discharge By pass Valve, contractor, relay, Circuit Breaker.

II
PRASARANA KERETA API

1.
SISTEM PERSINYALAN KERETA API :


a.      SIGNAL DIESEL GENERATOR

Engine Controller, Voltage regulator, Diesel Spare Part, Generator Spare part


b.      POWER CUBICLE

Control Transformer, Contact Block, Phase Monitor, Circuit Breaker, Automatic, Transfer Switch, Control Board, Disconnected Switch, Ammeter, Voltmeter, Fuses


c.       SIGNAL POWER CUBICLE

Fuses, Circuit Breaker, Aux, Contact, Transformer relay, relay socket, DC Multi Voltmeter, DC/AC Voltmeter, AC Ammeter, Indication Lamp, Bypass Switch, Inverter, Battery Charger, Battery Bank.


d.      BATTERY CHARGER

Elec. Power failure Switch, Electronic control Board, DC Ammeter, DC Voltmeter, Fuses, Transistor Power Stage, Silicon Diode output Bypass Assembly


e.      INVENTARIS
Electronic Control Board, Reverse Polarity Circuit Board AC, Voltmeter, Dual SCR Module, Power Block, Transistor Module Static Transfer Switch, frequency Mater, Transformer


f.        PERALATAN TELEKOMUNIKASI UNTUK PERSINYALAN

Telephone Concentrator, Telephone Console, Signal Post Telephone, Level Crossing telephone, Talk back, Master talk Back, Checck Log, Spare Part, Modern optical Fiber Spare Communications


g.      PANEL (LOKAL & PUSAT)

Control Panel/Work Station, Push Button, Indicator, Key Switch, Tracker Ball, Mouse, Cover Plate, Minilc Panel, Frame, Programmable Logic Controller, Indication Lamp.


h.      RAK MODUL

Rack Mounting Spare, relay, relay holder, case & Frame, Inverter, Equlizer, Resistor, Power Supply, Transformer, Earthing/ Lighting Protection Material.


i.         VITAL PROCESSING INTERLOCKING (VPI) (PERSINYALAN SISTEM VPI)

VPI Housing Input Board, Output Board, PD Board, CPU/PD Board, CSEX Board, DI DI Board, VRD Board, AC/DC Converter, Power Supply Vital/Non Vital, I O Bus, Hardness Wire, Plug Coupler, VPI, Tester, Workstation, Hand Held Terminal.


j.          WAYSIDE SPARE
POINT Machine, Rodding, Electric Lock, Point Detector, Impedancy Bond, Track Circuit, Axle Counter, Pulsat Transmitter, Pulsat Receiver, Whell Detetion, Axle Counter Evaluation, Axle Counter Master/Slave, Rail Insulation, Insulated, Rail Join, Rail Connector Tools, Signal, Signal Lamps, Signal Lens, Level, Crossing, Rail Tools.


k.       SIGNAL ANSALDO (PERSINYALAN SISTEM ANSALDO)
Genisys Control System, Relay P 150, Industrial Relay, Remote, Switch Relay, Block System Equipment, Panel Control Spare Part, Genisys Workstation, Timer Control Card.


l.         SIGNAL SOLID STATE INTERLOCKING (SSI) (PERSINYALAN SISTEM SSI)

Multi Processor, Module, Panel, Processor Module, Data Link Module, Track Function Module, Multi Plexer, Scanner, Technician Terminal, Data Link, Diagnosite Module, Surge Arrester, Lighting Protection, Safety Fuses, SSI-Tester, SSI Workstation/ Software.


m.     WASTRACE INTERLOCKING (PERSINYALAN SISTEM WESTRACE)

Support Equipment, Consumbable Spare, Compulsary Spares, Westrace, Module, telemetry Control System, Optical Fibre Spare, Communication, Level, Crossing Control, Workstation/Earthing Material.


n.      PERSINYALAN SISTEM VPI-DERI

Vital Link TEML-20 System, M.L Audio Frequency, Track Circuit T-21, Modern, TEML-41, Master Controller, Operator Control Unit, Transgformer Power, DC/DC Converter, Panel Control Spare Part.


o.      SIGNAL MODULAR INTERLOCKING SYSTEM 801 (MIS 801)

Module Mis. 801, Module Block System, Fuse Cartridge, Cover Plate, Optical Signal, Signal Lens, Relay Signal DRS-60, Relay Signal K-50

p.      SINYAL MEKANIK
Indikator Blok, Kawat Baja 4 mm, Kawat Baja 5 mm, Kontak Rel, Kunci Listrik, Roda Kawat, Token Less, Block, Interlocking Spare Part, Perkakas Hendel, Hendel, sentil, Lengan Sinyal, Semat, Roda Wesel.

2.
ALIRAN ATAS (OHC)
(Khusus Kereta Rel Listrik/KRL)
Lighting, Arrester, Steady Brace, Section Insulator, Half Section, Steady Arm, Synthetic, Hanger Insulator, Cross Clamp, Feed Ear, FRP, Disconnecting Switch, Suspension Insulator, Pole band, Wire Clip, Compression, Dead End Clamp, Dead End Fitting, Compression Term, Sleeve, Compression, Anchor, Fitting, Compression, Terminal, Connector Clamp, Double Ear, Hanger Ear, hanger Bar, Wire Terminal, Automatic, Tensioning Device, Wire Terminal, Automatic Tensioning Device, Wire Turbuckle, Full of Fitting, Line Guard, Arching Horn, Copper Standend Wire, CV Cable, Cable Head, trolly, Wire, Drum Jack, With Shaft M-T, Tension Meter, tension Hoist, Hand Wineh, voltage, Detector, Insulated Ladder, Cattenary Measuring.

3.
GARDU LISTRIK
(Khusus Kereta Rel Listrik/KRL)

Fixed Contact, Moving Contact, Movable Are, Contact, HSCB, Fixing Are, Contact HSCB, Voltage Sensor, UPS Remote Control, Module Do, Modul D1 Modern, Module CPU, Power Unit Power Signal Hut/cabin, Open Current relay, Motor Charting, Isolating Measuring, Amplifier, Relay 126C, Board 1500 VRS in te (RSS), Restifier 3 Mw. Auxiliaries Borad in RSS, Automatic Programmable, Low Voltage, CableIncluding, Cable DC 1500 V, Ligting Arrester in circuit Breaker, Cabinet, Earthing System Height Speed Circuit Breaker, Vacuum Circuit Breaker Remote Supervisory control, Fuse Element, Auxiliary Relay, Delta I relay, DC Reserve,, Current Relay, DC Recording Ammeter, Closing Coil, Tripping Coil, batery for Subtation, CR 700-2 Subracks for Central Controller, PS 951 Power Supply Module, CPU Module for Central Task, Adaptor Casing, TM II SL Transmission, 490 Front Connector for Screw Terminal, 430-7 Digital Inpit Module, IM 306 interface module for 35-11 SU/F, central Unit #CUDI# with Drop, Digital Signal Channel V24, Regenerative Repeater 2 G, Line Up, Terminal unit Itc, Modern MD 124, Capcitor, Disconnecting Switch, Test Equipment, Tool for Substation.


4.
SISTEM KOMUNIKASI KERETA API


a.      SISTEM RADIO MIKROWAVE DIGITAL/ ANALOG KERETA API

Digital Transmitter :
Modulator, Up., Converter, Local, Oscilator, Amplifier RF, Digital Receiver : Demodulator, Down Converter, Local Oscilator, Amplifier RF.


b.      SISTEM ANTENA PARABOLA

2M Gridpak Antene, 3 M Gridpak Antene, 4 M Gridpak c/w Mounting Tower.


c.       SISTEM CATU DAYA

Generator : Genset, Rectifier, Barttery, Panel, Distribution, Filter Solar Cell : Solar Cell, Panel Solar/Control FLC, Rectifier, Battery


d.      PERALATAN DIGITAL/ ANALOG MULTITIPLEKS

Third order Multiplex, Second Order Multiplex, Primary PCM Multiplex, Drop/Insert Multiplex, FDM Multiplex, Terminating Circuit Card.


e.      TRAIN DISPATCHING SYSTEM (SYSTIM PENGATURAN PERJALAN KERETA API)

Terminal Equipment, relay Station Vhf, Link Equipment, Way Station Radio, Way Wire Station, Locomotive Radio, Utility Radio System Base Station Radio, URS Way Station Radio, URS Locomotive Radio, TD Longger Cartridge Tape, URS Locomotive Radio.


f.        REMOTE CONTROL SUPERVISORY SYSTEM

RSCC Regional Control Centre, Combined SCC/RSCC, Sub Station, Sensor Accessories.


g.      SUKU CADANG, PERALATAN UJI BALAI YASA

Radio Link Equipment Spare Unit, Power Supply Equipment Spare, PCM, Multiplex Spare Unit, Train Dispatching System Sapre Unit, Supervisory System Spare Unit, Test Equipment Microwave, Test Equipment PCM Multiplex, Test Equipment Spare Centre, Test Equipment Maintenance, Training Equipment, Workshop Facilities.


h.      SENTRAL, TELEPON OTOMAT KERETA API (TOKA)

Basis System Equipment, Processor Magazine, Common Cards, Port Cards, Line Filter Magazine, Group Switch Magazine, Power Equipment


i.         JARINGAN TELEX KERETA API

TWKP, KLV, T 100 S, AT & T

j.        SALURAN FISIK
Fibre Optic Cable, Ground Cable, Open Wire, Air Cable, Drop Wire XLPE Cable.



5.
JALAN REL, DAN JEMBATAN KERETA API
Rail, Switch/Turn Out, Rail fastening, Siceper (Bantalan), Steel Bridges.

6.
FASILITAS STASIUN KERETA API
Sistem Tayangan Jadual KA, CCTV untuk Ticketing KA, Vending Machine (Kartu Ticket KA), Automatic Locker
III.
PERALATAN UNTUK PERBAIKAN/ PEMELIHARAAN KERETA API
Hand Tie Temper Machine (HTT), Multi Tie Temper Machine (MTT), Ballast Profilling Machine (BBR/USP/SSP, Ballasticompactor Machine (UDM), Ballast Clearing Machine, Rail Welding Machine (TG), Track Recording Car (EM 120), Hydrolic Tamping Machine (HRM), Track Motor Car, Rail Jack, Track Guge Measurement Device, Ral Optic, Rail Lubricator, Mactrack, Rail Ultrasonic Test, Ultrasonic Thickriess Indikator, Toolkit Engine, Rollers For Sliding Bridge, Manual Jack, Hydrolic Jack, Hand Which, Which Machine, Air Impact Wrench, Torsion Wrench/Installation Tool For Bolts, Rivet Cutter, Trolley, Air Compressor Machanic, Boring, Machanic, Pneumatic, Riveting Machine, Bad Saw Machanic, Flame Cutting Machanic, Boring Machanic Welding Machanic, Gantry Crane, Over Head and Mobile Crane, Rivet Stamping,  Machine, Grinding machanic/Profil, Electric Heater Furnace for Rivel, Blasting Machine Bending Machanic, Pulling Machanic (Track), Rail Abbrasive, Cutting Machanic, Waterpass (Level), Echo Sounding Devices, Airless Spray Painting, Paint Thickness Mater, Hygrometer, Dew Point, Calculator, Magnetic Steel Thermometer, Hight Strength Bolt/Huck, Bolt, Rivel, Ordinary Bolt, Drift Pins, Steel Grid, Paint, Drill Bits, Reamer, Spesial Stellfor Machine Purpose, Water Pump, Tackle Block, Steel Reinforcement, Pneumatic Concrete Breaker, Bubut Roda, Bubut Umum, Mesin Tes Pegas, Bogiie, Cam Industry, Equipment : Soil Investigation, Soil Laboratory, Ballast Testing Geodetic.



MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO




Lampiran IV
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

TATA CARA PEMBERIAN DAN PENATA USAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU
DAN ATAU PENYERAHAN JASA KENA PAJAK TERTENTU.


I.        Untuk Impor Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f, dan g
1.      Permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai harus diajukan TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang mengimpor Barang Kena Pajak Tertentu kepada Direktur Jenderal Pajak.
2.      TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang mengimpor Barang Kena Pajak Tertentu, melakukan sendiri perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya terutang dan mencantumkan jumlah Pajak Pertambahan Nilai tersebut dalam Pemberitahuan Impor Barang dan Surat Setoran Pajak.
3.      TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang mengimpor Barang Kena Pajak harus menyerahkan Surat Ketterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai beserta dokumen Pemberitahuan Impor Barang dan Surat Setoran Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 2 kepada Bank Devisa atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4.      Bank Devisa atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setelah menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 3, membubuhkan cap #PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000# pada setiap lembar Surat Setoran Pajak pada saat penyelesaian dokumen impor serta mencantumkan Nomor dan Tanggal Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai pada semua lembar Pemberitahuan Impor  Barang dan Surat Setoran Pajak, dan bukti pemungutan pajak atas impor.
5.      Asli Surat Setoran Pajak, bukti pemungutan pajak atas impor dan dokumen Pemberitahuan Impor Barang diserahkan kepada importir untuk keperluan pengeluaran barang, sedangkan tindasannya disertai dengan Surat Pengantar, disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak c.q. Kepala Kantor Pelayanan Pajak di tempat kedudukan Bank Devisa atau Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan setiap bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

II.     Untuk Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f, dan g
1.      Permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai harus diajukan TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f dan g kepada Direktur Jenderal Pajak.
2.      TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f dan g harus menyerahkan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai kepada Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu.
3.      Orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf h tidak diwajibkan memiliki Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
4.      Setelah menerima Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai, Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f dan g wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap “PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000” serta mencantumkan Nomor dan Tanggal Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud.
5.      Khusus untuk Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf h, wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap “PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000” pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud, tanpa adanya Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai.
6.      Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu menyampaikan asli Faktur Pajak yang telah dicap tersebut di atas kepada TNI atau POLRI atau PT PINDAD atau orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu. Tindasannya disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai Lampiran Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.

III.   Untuk Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2

1.      Orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak tidak perlu menyerahkan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai kepada Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak Tertentu karena Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai tidak diperlukan untuk penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2.
2.      Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak Tertentu, wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap “PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000” pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud.
3.      Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak Tertentu menyampaikan asli Faktur Pajak yang telah dicap tersebut di atas kepada orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu. Tindasannya disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai Lampiran Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.


MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
»»  Selanjutnya...
DAFTAR SUKU CADANG KAPAL DAN ALAT KESELAMATAN PELAYARAN/ KESELAMATAN MANUSIA


NO.
KELOMPOK
NAMA BARANG
I
HULL PART

1
HULL EQUIPMENT
Ÿ         HATCH AND MANHOLE
Ÿ         MAST
Ÿ         POST RIGGING
Ÿ         ANCHORING AND MOORING
Ÿ         LIFE SAVING EQUIPMENT AND BOAT DAVIT
Ÿ         AWNINGAND CANVAS WORK
Ÿ         LADDER AND STAIR WAY
Ÿ         RAIL
Ÿ         STANCHION AND DAVIT
Ÿ         SKYLIGHT AND REMOVEABLE PLATE
Ÿ         GATE HOLE
Ÿ         RAMP DOOR
2
DECK MACHINERY
Ÿ         PARTS FOR WINDLASS
Ÿ         MOORING WINCH
Ÿ         CAPSTAN
Ÿ         BOATWINCH
Ÿ         STEERING GEAR
Ÿ         LIFT
Ÿ         HANDLING HOIST
Ÿ         HANDLING CRANE
Ÿ         DERRICK
Ÿ         BOW THRUSTER
Ÿ         HYDRAULIC PUMP UNIT
Ÿ         REFERIGATING PLANT
3
ACCOMODATION
Ÿ         BULKHEAD
Ÿ         LINING AND CEILINGS
Ÿ         DECK COVERING
Ÿ         INSULATION DOOR
Ÿ         SIDE SCUTTLE AND WINDOW
Ÿ         SANITARY EQUIPMENT
Ÿ         COMMISSARY EQUIPMENT
4
PAINTING AND CATHODIC PROTECTION
Ÿ         MARINE PAINTS
Ÿ         CATHODIC PROTECTION
Ÿ         MARINE GROWTH PREVENTION SYSTEM
Ÿ         IMPRESS CURRENT CATHODIC PROTECTION
5
VANTILATION AND AIR CONDITIONING
Ÿ         SHIF AIR CONDITIONING SYSTEM
Ÿ         MECHANICAL VENTILATION
Ÿ         NATURAL VENTILATION
6
HULL PIPING SYSTEM
Ÿ          WATER BALLAST SYSTEM
Ÿ          BALLAST CONTROL SYSTEM
Ÿ          FUEL OIL FILLING AND TRANSFER LINE
Ÿ          DECK WASH SYSTEM
Ÿ          BILGE AND SCUPPER
Ÿ          WATER SERVICE SYSTEM
Ÿ          STEAM AND EXHAUST PIPING SYSTEM
Ÿ          FIRE FIGHTING SYSTEM
Ÿ          COMPRESSED AIR SYSTEM
Ÿ          VOICE TUBE  
7
NAVIGATION EQUIPMENT
Ÿ          NAVIGATION EQUIPMENT
Ÿ          COMMUNICATION EQUIPMENT
Ÿ          FLAG AND BOOK
Ÿ          DISTRESS SIGNAL
Ÿ          NAVIGATION LIGHT
Ÿ          MAGNETIC COMPASS
Ÿ          GYRO COMPASS
Ÿ          STEERING CONTROL
Ÿ          DOPPLER SONAR
Ÿ          ECHO SOUNDER
Ÿ          RADAR SYSTEM
Ÿ          RADIO DIRECTION FINDER
Ÿ          DECCA NAVIGATOR
Ÿ          LORAN C RECEIVER
Ÿ          CENTRAL CLOCK SYSTEM
Ÿ          HORN CONTROL SYSTEM
Ÿ          WINDOW WIPER
Ÿ          ANEMOMETER AND ANEMOSCOPE
Ÿ          LOADING COMPUTER
II
MACHINERY PART

8
MAIN PROPULSION UNIT
Ÿ          PARTS AND EQUIPMENT FOR MAIN EROPULSION DIESEL
Ÿ          MAIN PROPULSION STEAM/GAS TURBINE
9
SHAFTING AND PROPELLER
Ÿ        SHAFIING
Ÿ        BREAKING
Ÿ        STERNTUBE
Ÿ        PROPELLER AND ITS ACCESSORIES
Ÿ        CLUTCH ANG GEARBOX
10
STEAM AND GENERATING PLANT
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR STEAM GENERATING PLANT
Ÿ        FITTING AND ACCESSORIES
Ÿ        UPTAKE AND FUNNEL
Ÿ        BURNER CONTROL
11
ELECTRIC GENERATING PLANT
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENTS FOR MAIN GENERATOR ENGINE/ TURBINE
Ÿ        AUXILLIARY GENERATOR ENGINE/ TURBINE
Ÿ        EMERGENCY GENERATOR ENGINE
12
CONDENSING EQUIPMENT
Ÿ        PARTS FOR MAIN CONDENSER
Ÿ        AUXILLIARY CONDENSER
Ÿ        MAIN CONDENSER VACUUM PUMP
Ÿ        GLAND EXHAUST FAN AND GLAND STEAM CONDENSER
13
PUMPS
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR MAIN FEED WATER PUMP
Ÿ        CENTRIFUGAL PUMP
Ÿ        AXIAL PUMP
Ÿ        ROTARY PUMP
Ÿ        RECIPROCATING PUMP
14
AIR COMPRESSOR, REESERVOIR AND FAN
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR MAIN/AUXILLIARY STARTING AIR COMPRESSOR
Ÿ        CONTROL AND SHIP SERVICE AIR COMPRESSOR
Ÿ        EMERGENCY STARTING AIR COMPRESSOR
Ÿ        AIR RESERVOIR
Ÿ        FORCE DRAFT FAN
Ÿ        GLAND EXHAUST FAN
Ÿ        BOILER HOODEXHAUST FAN
Ÿ        CONTROL AIR DRYER
15
HEAT EXCHANGER
Ÿ        PARTS AND EQUIPMENT FOR FEED WATER HEATER
Ÿ        LUBRICATING OIL COOLER
Ÿ        DRAIN COOLER
Ÿ        FUEL OIL HEATER
Ÿ        FRESH WATER COOLER
Ÿ        DISTILLING PLANT
Ÿ        AND OTHER HEAT EXCHANGER OF MACHINERY#S ACCESSORY
16
MACHINERY PIPING SYSTEM
Ÿ        MAIN AUXILIARY STEAM SYSTEM
Ÿ        DRAIN AND CONDENSATE SYSTEM
Ÿ        FEED WATER SYSTEM
Ÿ        FUEL OIL FILLING
Ÿ        TRANSFER AND SERVICE SYSTEM
Ÿ        LUBRICATING OIL SYSTEM
Ÿ        SEA WATER SERVICE SYSTEM
Ÿ        STARTING CONTROL AND SERVICE AIR SYSTEM
Ÿ        BILGE WATER SYSTEM  
17
VALVE
Ÿ        VALVE FOR SEA WATER
Ÿ        FEED WATER
Ÿ        FUEL OIL
Ÿ        LUBRICATING  OIL
Ÿ        CONDENSATE
Ÿ        FRESH WATER AND AIR
Ÿ        PRESSURE SAFETY VALVE
Ÿ        PRESSURE VACUUM/RELIEF VALVE
18
AUTOMATIC REMOTE CONTROL AND INSTRUMENTATION
Ÿ        NAVIGATION CONTROL
Ÿ        ENGINE MONITORING SYSTEM
Ÿ        CARGO MONITORING SYSTEM
Ÿ        STEAM PLANT MONITORING SYSTEM
Ÿ        MISCELLANEOUS DEVICES
Ÿ        FIRE AND GAS DETECTOR
Ÿ        FIRE FIGHTING APPARATUS
Ÿ        RELATED INSTRUMENTATION AND CONTROL
19
OTHERS
Ÿ        ENGINE HANDLING HOIST
Ÿ        ENVIRONMENT PROTECTION EQUIPMENT
Ÿ        HEATING COIL
Ÿ        PURIFIER
III
ELECTRIC PART

20
LIGHTING EQUIPMENT
Ÿ        ELECTRIC SHIP LIGHT
Ÿ        EMERGENCY LIGHT
Ÿ        PORTABLE LAMP
Ÿ        SWITCH
Ÿ        RECEPTACLE AND COMBINATION OUTLET BOX  
21
INTERIOR COMMUNICATION EQUIPMENT
Ÿ        PARTS FOR COMMON BATTERY
Ÿ        AUTOMATIC EXCHANGE TELEPHONE  SYSTEM
Ÿ        LOUNDSPEAKING SYSTEM
Ÿ        GENERAL ALARM
Ÿ        FIRE ALARM
Ÿ        HALON/CO2 ALARM
Ÿ        TRANSCEIVER SYSTEM
Ÿ        ENGINE ORDER TELEGRAPH
Ÿ        SHAFT REVOLUTION AND RUDDER ANGLE INDICATOR
22
RADIO EQUIPMENT
Ÿ        RADIO TELEGRAPH AND TELEPHONE
Ÿ        LIFEBOAT PORTABLE RADIO EQUIPMENT
Ÿ        RADIO BEACON
Ÿ        VHR RADIO TELEPHONE
Ÿ        SATELLITE COMMUNICATION SYSTEM
Ÿ        WEATHER FACSIMILE
Ÿ        ANTENNA MULTICOUPLER
Ÿ        SHIP’S TELEPHONE
Ÿ        BROADCASTING RADIO RECEIVER
Ÿ        TELEVISION RECEIVER AND ANTENNA
Ÿ        STEREOPHONIC TAPE PLAYER
23
ELECTRIC CABLE AND TOOLS
Ÿ        ELECRIC CABLE AND ITS RELATED ACCESSORIES
Ÿ        SWITCHBOARD
Ÿ        BATERRY CHARGING SYSTEM
Ÿ        ELECTRIC MOTOR AND MOTOR CONTROL
Ÿ        GROUP STARTER PANEL
Ÿ        MAIN EMERGENCY SWTICHBOARD
IV
CARGO PART

24
CARGO HANDLING MACHINERY
Ÿ        PARTS FOR CARGO HANDLING MACHINERY, SUCH AS
Ÿ        CARGO HOSE
Ÿ        CARGO PUMP
Ÿ        CARGO HEATER
Ÿ        CARGO MEASURING EQUIPMENTS
Ÿ        INERTGAS GENERATOR PLANT
Ÿ        TANK CLEANING EQUIPMENTS
Ÿ        BUTTER WORTH HEATER
Ÿ        SELF UNLOADING
25
CARGO CONTROL AND INSTRUMENTATION
Ÿ        CARGO CONTROL SYSTEM
Ÿ        PRESSURE AND TEMPPERATURE MEASUREMENT
Ÿ        CARGO TANK LIQUID LEVEL INDICATOR AND ALARM SYSTEM
Ÿ        PORTABLE CARGO MEASUREMENT SYSTEM


MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO



Lampiran II
Keputusan Menteri Keuangan  Republik Indonesia

DAFTAR SUKU CADANG DAN PERALATAN
UNTUK PERBAIKAN / PEMELIHARAAN PESAWAT UDARA

NO.
KELOMPOK BARANG
ARTICLE
FSC
1.
Suku Cadang Rangka Pesawat Komponen (pesawat udara dan perlengkapan kursi, brake unit, wheel assy, landing gear, dll.

Airframe Parts, Aircraft component, and related accessories, composite
1560, 1610,
1615, 1620, 1630, 1650, 1680
2.
Ban luar dan dalam pesawat udara (baru dan vulkanisir)

Aircraft New Tires, Retreated Tires and Tubes, Pneumatic of Rubber
2620
3.
Mesin torak pesawat udara dan suku cadangnya.

Aircraft and Gasoline,
Reciprocating Engine and Related Parts
2810
4.
Mesin turbin pesawat udara dan suku cadangnya, baling-baling

Aircraft gas turbine, jet engine, and related parts, propeller
2840
5.
Mesin roket pendorong pesawat udara dan suku cadangannya

Rocket Engine and Related Parts
2845, 2846
6.
Mesin bantu pesawat udara dan suku cadangannya

Aircraft auxiliary power unit (APU) and related parts
2840, 6115
7.
Perlengkapan mesin terbang untuk jenis mesin torak, jenis mesin gas turbin, mesin jet, mesin roket dan mesin bantu.

Engine Accessories of Aircraft Reciprocating Engine, Gas Turbine Engine, Jet Engine, Rocket Engine, and Auxiliary Power Unit (APU)
2915, 2925, 2935, 2945, 2950, 2995
8.
Bantalan-bantalan anti gesekan tanpa penopang

Bearing Anti Friction Unmounted
3110
9.
Bantalan-bantalan luncur tanpa penompang

Bearing Plain Unmounted
3120
10.
Bantalan-bantalan dengan penopang

Bearing Unmounted
3130
11.
Alat pendingin dan alat pendingin udara, peralatan pemanas dan peralatan tekanan udara

Refrigerator and Air Conditioning, Heating & Pressuizing Equipment for Aircraft
1660
12.
Kipas, perlatan sirkulasi udara dan peralatan peniup angin untuk pesawat udara

Fans, Air Circular and Blower Equipment for Aircraft
1660
13.
Alat pemadam kebakaran pesawat udara dan perlengkapannya

Fire Fightinh Equipment and Related Accessories
4210
14.
Peralatan keamanan dan keselamatan untuk pesawat udara beserta perlengkapannya

Safety and Rescue Equipment and Related Accessories
4220
15.
Peralatan untuk sistem instalasi pipa dan perlengkapannya, rak serbet dispenser, dan katup pembersih bowl

Plumbing Fictures and Accessories Dispenser Towel Rack, Flush Valve, Sink
4510
16.
Peralatan pemanas ruang dan tangki penyimpanan air panas untuk pesawat udara
Space Heating Equipment and Domestic Water Heater Storage Tanks for Aircraft
4520
17.

Pipa dan selang untuk pesawat udara
Pipe and Tube for Aircraft House and Tubing for Aircraft
4710, 4720
18.

Macam-macam sambungan pipa selang yang terbuat dari karet dan metal untuk pesawat udara
Miscellancous Fitting for House, Pipe and Tube used for Aircraft
4730
19.

Sekrup
Screws
5306
20.

Baut
Bolds
5306
21.

Baut Tanam
Studs
5307
22.

Mur dan Ring
Nuts and Washer
5310
23.

Kunci Paku dan Pasak
Nails, Keys and Ping
5315
24.
Paku Keling
Rivets
5320
25.
Alat-alat Pengencang
Fastening Devices
5325
26.
Material untuk Packing dan Gasket
Packing  and Gasket Material
5330
27.
Bermacam-macam  Pegas
Cod, Flat and Wire Spring
5360
28.
Ring, Shim and Spacer
Rings, Shims and Spacer
5365
29.
Peralatan Komunikasi Radio dan Televisi, termasuk sistem video entertainment untuk pesawat udara
Radio and Television Communication including Video Entertainment System
5821
30.
Peralatan radio dan navigasi untuk pesawat udara
Radio and Navigation Equipment for Aircraft
5826
31.
Peralatan komunikasi di dalam pesawat udara
Handset, Intercommunication and public address system such as Microphone and Speakers for Air craft
5831, 5965
32.
Peralatan radar untuk Pesawat Terbang
Radar Equipment for Aircraft
5841
33.
Modul-modul elektronik
Electronics Moduls
5963
34.
Antena, Tabung Penghantar Gelombang beserta peralatannya
Antennas, Wave Guide and Related Equipment
5985
35.
Konduktor Serat Optik
Fibre Opric Conductors
6015
36.
Kabel Serat Optik
Fibre Optic Cables
6020
37.
Rakitan Kabel Serat Optik
Fibre Optic Cables Assemblies and Harnesses
6020
38.
Peralatan Serat Optik
Fibre Optic Devices
6020
39.
Sambungan Serat Optik
Fibre Optic Interconnect
6060
40.
Perlengkapan Serat Optik dan Suku Cadangannya
Fibre Optic Accessories and Supplies
6070
41.
Perangkat Serat Optik
Fiber Optic Kits and Sets
6080
42.
Motor Listrik
Motors Electrical
6105
43.
Generator, Starter Generator dan suku cadangnya untuk pesawat udara
Generators and Starter Generator, Electrical Parts for Aircaft
2926, 6115
44.
Fuel Cell Power Uni beserta komponen dan perlengkapannya
Fuel Cell Power Unit Component and Accessories
6116
45.
Alat Pengubah Arus Listrik, berputar maupun yang tidak berputar
Electrical Converters, Rotating and Non Rotating
6125, 6130
46.
Baterai Pesawat Udara yang dapat diisi kembali
Batteries, Recharergeable
6140
47.
Lampu-lampu Pesawat Udara, Ballast, Pegangan Lampu, Starter dan Perlengkapannya.
Elecrical Vehicular, Light and Fibers, Electrical Portables, Hand Lighting Equipment, Electrical Lamp Ballast, Lamp Holder, Starters and its related Accessories
6220, 6230, 6240, 6250
48.
Alarm Pesawat dan Sistem Signal
Aircraft Alarm and Signal System
6340
49.
Instrumen navigasi di Kokpit
Cockpit Navigational Instrument
6605
50.
Instrumen Pesawat Udara
Flight Instrument
6610
51.
Peralatan Pengontrol Otomatis seperti Komputer Pengendali Pesawat dan Suku Cadangannya.
Automatic Pilot Machine such as Roll, Yaw and Pitch Computer and Aircraft Gyro and Related Parts
6615
52.
Instrumen Mesin
Engineer Instrument
6620
53.
Alat Ukur Instrumen Cairan dan Gas serta Alat Ukur Mekanis
Liquid and Gas Flow, Liquid Level and Mechanical Motion Measuring Instrument.
6680
54.
Instrumen Pengukur dan Pengendali Tekanan, Suhu dan Kelembapan
Presure, Temperature, Humidity, Measuring and Controlling Instrument
6685
55.
Perlengkapan Kabin, Kursi, Sarung Kursi, Lapos Dinding untuk pesawat udara
Houschold furnishing, Seat Cover, Wallpaper for Aircraft
7210
56.
Tiray, Krey dan Gordin pada Pesawat Udara
Draperies Awnings and Shades for Aircraft
7230
57.
Peralatan Dapur Pesawat Udara (Pemanas, Pembuata Kopi, Pendingin dan lain-lain) beserta perlengkapan pelayanannya
Food Cooking, Baking and Serving Equipment (Oven, Coffee Maker, Refrigerator, etc) for Aircraft
7310
58.
Kontainer Khusus Pesawat Terbang, Pengikat Kargo dan Peralatannya.
Specialized Shipping, Stroge, Container, Cargo Tie Down and Equipment
8145, 1670
59.
Bermacam-macam bahan Pabrikan bukan Metal untuk Suku Cadang
Miscellanous, fabricated, Non Metalic Materials
9390
60.
Batang dan Batang Kecil dan Besar dari Baja
Bars and Rods, Iron and Steel Aluminium
9510
61.
Papan-papan Identifikasi dan Tanda-tanda
Sign, Identifications, Plates
9905
62.
Alat-alat Ukur Presisi untuk Pesawat Udara
Precision and Measuring Tools for Aircraft
5210, 5220
63.
Peralatan Simulasi dan Pendukung Pelatihan Penerbangan, Teknisi dan Awak cabin, beserta Suku Cadangnya.
Training Aids and Operation
Training Devices and Related Parts
6910, 6930
64.
Peralatan untuk Perawatan dan Perbaikan Khusus Pesawat Udara
Aircraft maintenance and Repair Shop Specialize Equipment
4920
65.
Peralatan khusus untuk Pengukuran dan Pengetesan Electronik Pesawat Terbang
Electrical and Electronic Properties Measuring and Testing Instruments
6625
66.
Motor Pembilas
Flush Motor
4630



MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHDARDJO


Lampiran III
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

DAFTAR SUKU CADANG DAN PERALATAN
UNTUK PERBAIKAN/PEMELIHARAAN SERTA PRASARANA KERETA API


NO.
KELOMPOK
NAMA BARANG
I
SARANA KERETA API

1.
MESIN :
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL, PEMBANGKIT LISTRIK







a.      Mekanis Engine :
Main Frame Assembly, Crank Case Assembly, Gear Case Assembly, Cover Front End, Cover Crank Case Inspection, Dipstick Assembly, Metal Mesh/Oil Charge/Main Bearing, Camshaft Gear Drive, Camshaft Assembly, Bearing, Pin, Crank Shaft & Gears, Cylinder Liner Assembly, Combeeting Rod Assembly, Piston Assembly, Cover Wilo, Hub, Jacking Ring, Pump/Gear & Maounting, Lube Oil, Breather, Cylinder Head, Preschamber, Rocker Sipport, Valve, Governor, Assy, Over Speed Governor, V-Belt, Ring, Seal, Screen, Sleeve, DCA iquid, Gasket, Test Kit, Stinger, Collar, Hose, Turbo Super Charger

b.      Air Intake System :
Air Intake, Air Cleaner, Air Filter, Turbo Super Changer, Air Pipping & Fitting Intake Manifold, Exhaust, Manifold, Stack

c.       Cooling System
Cooler Drive With cooling Plat, Volth Cooling Unit, Cooler Joint, Variable Speed fan With Impeller, Water Tank, Water Inlet, Header, Discharge Header, Piping, Radiator, Fan Drive, Cooler & Maounting, Water Pump, Air Cooler, Shutter, Regulating Valve Assy, Water Treatment, Bevel Gear Assy, Temperature Control For Cooling Water.

d.      Fuel System :
Fuel Tank Arrangement, Fuel Tank, Fuel Stainer, Fuel Injection Pump, Fuel Nozzle Assy, Fuel Piping & Fitting, Fuel Pump With DC Motor, Fuel Filter Assy, Pre Fuel Tank.

e.      Lube Oil System :
f.        Lube Oil Assy, Lube Filter/Element, Lube Oil Cooler, Lube Oil Pipe System, Preliminary Lubrication Pump Assy, Oil Pump, Realy Valve, Oil Pressure, low Oil Switch

2.
SISTIM KONTROL :
LOKOMOTIF, KERETA REL DIESEL/LISTRIK, PEMBANGKIT LISTRIK
Ressitor Dynamie Brake, Thrystor Regulator Assy, Relay Contractor, Interlock Magnet Switch Reserver, Control Group, Compartment with Doors and Covers, Panel, Terminal Board, Voltage Regulator, Circuit Breaker, Dead Man Pedal System, Motor Start, Pressure Switch, Throttle Valve, Patograph, GTO Inverter.

3.
SISTIM TRANSMISI LISTRIK :
LOKOMOTIF, KERETA REL, LISTRIK







a.    Traction, Exciter, Aux, Generator :
Field  Coils, Armature, Gear Case, Brush Holder & Carbon Brush, Power Take Off Gear Unit, Bearing, Auxiliaries

b.    Traction Motor :
Housing Field Coils Armature, Gear Box, Brush, Holder & Carbon Brush, Bearing, Duet TM, Motor Suspension, Accessories TM, Starting Motor Assy, Arnature Shaft, Pinion & Draft Gear, Rewanding Kit, Traction Motor Assy.   Pressure, low Oil Switch

4.
SISTIM TRANSMISI HIDROLIK
LOKOMOTIF, KERETA REL DIESEL
a.    Turbo Transmission:
House Assy, filter Pump, Main Control, Output Drive, Reversing, Valve, Step UpGear, Gear Wheels, Cover Rotor Uniform Part Input & Output Drive Part, Intermediate Shaft Selector Parts, Selection Seavenger Pump, Transmission Suspension, Electric Instrument, pressure Switch.

b.      Gardan Shaft Assy:
Gardan Shaft, Joint Coupling.

5.
SISTEM PENGEREMAN :
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK, KERETA GERBONG
a.      Air Brake System :
Air Compressor and Spare Parts, Check, Valve, Angle Cock, Hose Connection & Pipe, Air Reservoir, Drain Cock & Stop Cock, Valve Parts, Brake Coupling, Cylinder, automatic, Drivers, Brake, Double Check Valve With Rubber Packing, Charge Over Cock, Charging Out Off Pilot, Regulating Cylinder, Tast Ventel, Bell/Horn, Window Wipper, Arrangement, Brake Shoe, Distributor Valve Assy, Slang Air Brake, Slack Adjuster, Emergency Brake, Inner Parts, Parts Distributor Valve.

b.      Hand Brake and Brake Mechanism :
Ringging, Hand Brake Lever, Sand Blaser.
6.
BOGI
LOKOMOTIF, KERETA REL,
DIESEL,/LISTRIK, KERETA GERBONG

a.      Bogie Assembly

b.      Wheel and Axle assembly :
Combined/Wheel Set, Axle, Driver  Gear, Journal Bearing, Bearing, Axle Box.

c.       Journal Box and Spring Assembly

d.      Swing Bolster Assembly :
Center Plate Assembly & Center M, Upper and Lower Swing Bolster Assembly, Spring, Assembly, Vertical & Horizontal Oil Damper, Snubber, Conical Rubber Bounled, Pegas Daun, Rubber Block Rem, T Link, Colipper, Shock Absorber & Kit, Antimonium & Banka Tin, Pin & Brush, Kawat Las Roda, Wear Plate, Tas Pot, King Pen, Swingen Pendel, Rubber journal Spring, Bahan Baja Pegas

7.
BODI
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK KERETA GERBONG


a.      Under Frame and Platform:
Car Body to Traction Motor, Cable Connector, Couple Arrangement, Power Plant Mocenting, Uncompling Lever Arrangement, Cable Clamps Steel, Train Line Jumper & Receptable, Platform Signal Light Arrangement, Side Steps & Hand Rail, Way Side & batterry Receptable.
b.      Nose Cab Assembly, Roof Flap to Engine
c.       Operator Cab Assembly :
Operator Cab, accessories, Arrangement, Control Console, Engine Gauge Panel, Slidding Window, Window Wing, Dome Light Arrangement, Dours latch control Arrangement, Switch sander & Dead Man, Engine Cab, Blower Unit, Signal Middle Front & Rear.
d.      Lantai : Pelat Baja Gelombang, Unitex
e.      Exterior :
f.        Accessories Interior:
Kursi, Plate Aluminium, Rak Barang, Las Kursi, Ceiling Fan, Exhaust Fan, Melamine Plastic Hard Board.
g.      Module Lavatory:
Module Floor Stainless Steel, Module GFRP

8.
ALAT PERANGKAT OTOMATIS LOKOMOTIF, KERETA REL DIESEL/LISTRIK, KERETA GERBONG 

Automatic Coupler Assy, Coupler Body, Knuckle, Rubber Draft gear.

9.
ALAT BANTU
LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK, KERETA GERBONG
a.      Safety Auxiliary :
Fire Extinghuiser, Day Light Signal Arrangement, Head Light Assy, Signal Device with Fuse, Radio Locomotive, Water Treatment for Engine Cooling System.
b.      Indicator Speed Auxiliary :
Speedo Meter, Auxiliary of Electric Connection, Locomotive Cable & Wire, Terminal Connection, Fitting Parts.
c.       Battery & Kallilog
d.      Couple Electric, MCB, Matching Cable.
Distributor Valve.

10.
MESIN PENYEGAR UDARA LOKOMOTIF, KERETA REL, DIESEL/LISTRIK, KERETA

Motor Compressors, Blower, Condensor, Thermostatic Expansion Valve, Filter Drier Low & High Pressure Cut Out Switch, Discharge By pass Valve, contractor, relay, Circuit Breaker.

II
PRASARANA KERETA API

1.
SISTEM PERSINYALAN KERETA API :


a.      SIGNAL DIESEL GENERATOR

Engine Controller, Voltage regulator, Diesel Spare Part, Generator Spare part


b.      POWER CUBICLE

Control Transformer, Contact Block, Phase Monitor, Circuit Breaker, Automatic, Transfer Switch, Control Board, Disconnected Switch, Ammeter, Voltmeter, Fuses


c.       SIGNAL POWER CUBICLE

Fuses, Circuit Breaker, Aux, Contact, Transformer relay, relay socket, DC Multi Voltmeter, DC/AC Voltmeter, AC Ammeter, Indication Lamp, Bypass Switch, Inverter, Battery Charger, Battery Bank.


d.      BATTERY CHARGER

Elec. Power failure Switch, Electronic control Board, DC Ammeter, DC Voltmeter, Fuses, Transistor Power Stage, Silicon Diode output Bypass Assembly


e.      INVENTARIS
Electronic Control Board, Reverse Polarity Circuit Board AC, Voltmeter, Dual SCR Module, Power Block, Transistor Module Static Transfer Switch, frequency Mater, Transformer


f.        PERALATAN TELEKOMUNIKASI UNTUK PERSINYALAN

Telephone Concentrator, Telephone Console, Signal Post Telephone, Level Crossing telephone, Talk back, Master talk Back, Checck Log, Spare Part, Modern optical Fiber Spare Communications


g.      PANEL (LOKAL & PUSAT)

Control Panel/Work Station, Push Button, Indicator, Key Switch, Tracker Ball, Mouse, Cover Plate, Minilc Panel, Frame, Programmable Logic Controller, Indication Lamp.


h.      RAK MODUL

Rack Mounting Spare, relay, relay holder, case & Frame, Inverter, Equlizer, Resistor, Power Supply, Transformer, Earthing/ Lighting Protection Material.


i.         VITAL PROCESSING INTERLOCKING (VPI) (PERSINYALAN SISTEM VPI)

VPI Housing Input Board, Output Board, PD Board, CPU/PD Board, CSEX Board, DI DI Board, VRD Board, AC/DC Converter, Power Supply Vital/Non Vital, I O Bus, Hardness Wire, Plug Coupler, VPI, Tester, Workstation, Hand Held Terminal.


j.          WAYSIDE SPARE
POINT Machine, Rodding, Electric Lock, Point Detector, Impedancy Bond, Track Circuit, Axle Counter, Pulsat Transmitter, Pulsat Receiver, Whell Detetion, Axle Counter Evaluation, Axle Counter Master/Slave, Rail Insulation, Insulated, Rail Join, Rail Connector Tools, Signal, Signal Lamps, Signal Lens, Level, Crossing, Rail Tools.


k.       SIGNAL ANSALDO (PERSINYALAN SISTEM ANSALDO)
Genisys Control System, Relay P 150, Industrial Relay, Remote, Switch Relay, Block System Equipment, Panel Control Spare Part, Genisys Workstation, Timer Control Card.


l.         SIGNAL SOLID STATE INTERLOCKING (SSI) (PERSINYALAN SISTEM SSI)

Multi Processor, Module, Panel, Processor Module, Data Link Module, Track Function Module, Multi Plexer, Scanner, Technician Terminal, Data Link, Diagnosite Module, Surge Arrester, Lighting Protection, Safety Fuses, SSI-Tester, SSI Workstation/ Software.


m.     WASTRACE INTERLOCKING (PERSINYALAN SISTEM WESTRACE)

Support Equipment, Consumbable Spare, Compulsary Spares, Westrace, Module, telemetry Control System, Optical Fibre Spare, Communication, Level, Crossing Control, Workstation/Earthing Material.


n.      PERSINYALAN SISTEM VPI-DERI

Vital Link TEML-20 System, M.L Audio Frequency, Track Circuit T-21, Modern, TEML-41, Master Controller, Operator Control Unit, Transgformer Power, DC/DC Converter, Panel Control Spare Part.


o.      SIGNAL MODULAR INTERLOCKING SYSTEM 801 (MIS 801)

Module Mis. 801, Module Block System, Fuse Cartridge, Cover Plate, Optical Signal, Signal Lens, Relay Signal DRS-60, Relay Signal K-50

p.      SINYAL MEKANIK
Indikator Blok, Kawat Baja 4 mm, Kawat Baja 5 mm, Kontak Rel, Kunci Listrik, Roda Kawat, Token Less, Block, Interlocking Spare Part, Perkakas Hendel, Hendel, sentil, Lengan Sinyal, Semat, Roda Wesel.

2.
ALIRAN ATAS (OHC)
(Khusus Kereta Rel Listrik/KRL)
Lighting, Arrester, Steady Brace, Section Insulator, Half Section, Steady Arm, Synthetic, Hanger Insulator, Cross Clamp, Feed Ear, FRP, Disconnecting Switch, Suspension Insulator, Pole band, Wire Clip, Compression, Dead End Clamp, Dead End Fitting, Compression Term, Sleeve, Compression, Anchor, Fitting, Compression, Terminal, Connector Clamp, Double Ear, Hanger Ear, hanger Bar, Wire Terminal, Automatic, Tensioning Device, Wire Terminal, Automatic Tensioning Device, Wire Turbuckle, Full of Fitting, Line Guard, Arching Horn, Copper Standend Wire, CV Cable, Cable Head, trolly, Wire, Drum Jack, With Shaft M-T, Tension Meter, tension Hoist, Hand Wineh, voltage, Detector, Insulated Ladder, Cattenary Measuring.

3.
GARDU LISTRIK
(Khusus Kereta Rel Listrik/KRL)

Fixed Contact, Moving Contact, Movable Are, Contact, HSCB, Fixing Are, Contact HSCB, Voltage Sensor, UPS Remote Control, Module Do, Modul D1 Modern, Module CPU, Power Unit Power Signal Hut/cabin, Open Current relay, Motor Charting, Isolating Measuring, Amplifier, Relay 126C, Board 1500 VRS in te (RSS), Restifier 3 Mw. Auxiliaries Borad in RSS, Automatic Programmable, Low Voltage, CableIncluding, Cable DC 1500 V, Ligting Arrester in circuit Breaker, Cabinet, Earthing System Height Speed Circuit Breaker, Vacuum Circuit Breaker Remote Supervisory control, Fuse Element, Auxiliary Relay, Delta I relay, DC Reserve,, Current Relay, DC Recording Ammeter, Closing Coil, Tripping Coil, batery for Subtation, CR 700-2 Subracks for Central Controller, PS 951 Power Supply Module, CPU Module for Central Task, Adaptor Casing, TM II SL Transmission, 490 Front Connector for Screw Terminal, 430-7 Digital Inpit Module, IM 306 interface module for 35-11 SU/F, central Unit #CUDI# with Drop, Digital Signal Channel V24, Regenerative Repeater 2 G, Line Up, Terminal unit Itc, Modern MD 124, Capcitor, Disconnecting Switch, Test Equipment, Tool for Substation.


4.
SISTEM KOMUNIKASI KERETA API


a.      SISTEM RADIO MIKROWAVE DIGITAL/ ANALOG KERETA API

Digital Transmitter :
Modulator, Up., Converter, Local, Oscilator, Amplifier RF, Digital Receiver : Demodulator, Down Converter, Local Oscilator, Amplifier RF.


b.      SISTEM ANTENA PARABOLA

2M Gridpak Antene, 3 M Gridpak Antene, 4 M Gridpak c/w Mounting Tower.


c.       SISTEM CATU DAYA

Generator : Genset, Rectifier, Barttery, Panel, Distribution, Filter Solar Cell : Solar Cell, Panel Solar/Control FLC, Rectifier, Battery


d.      PERALATAN DIGITAL/ ANALOG MULTITIPLEKS

Third order Multiplex, Second Order Multiplex, Primary PCM Multiplex, Drop/Insert Multiplex, FDM Multiplex, Terminating Circuit Card.


e.      TRAIN DISPATCHING SYSTEM (SYSTIM PENGATURAN PERJALAN KERETA API)

Terminal Equipment, relay Station Vhf, Link Equipment, Way Station Radio, Way Wire Station, Locomotive Radio, Utility Radio System Base Station Radio, URS Way Station Radio, URS Locomotive Radio, TD Longger Cartridge Tape, URS Locomotive Radio.


f.        REMOTE CONTROL SUPERVISORY SYSTEM

RSCC Regional Control Centre, Combined SCC/RSCC, Sub Station, Sensor Accessories.


g.      SUKU CADANG, PERALATAN UJI BALAI YASA

Radio Link Equipment Spare Unit, Power Supply Equipment Spare, PCM, Multiplex Spare Unit, Train Dispatching System Sapre Unit, Supervisory System Spare Unit, Test Equipment Microwave, Test Equipment PCM Multiplex, Test Equipment Spare Centre, Test Equipment Maintenance, Training Equipment, Workshop Facilities.


h.      SENTRAL, TELEPON OTOMAT KERETA API (TOKA)

Basis System Equipment, Processor Magazine, Common Cards, Port Cards, Line Filter Magazine, Group Switch Magazine, Power Equipment


i.         JARINGAN TELEX KERETA API

TWKP, KLV, T 100 S, AT & T

j.        SALURAN FISIK
Fibre Optic Cable, Ground Cable, Open Wire, Air Cable, Drop Wire XLPE Cable.



5.
JALAN REL, DAN JEMBATAN KERETA API
Rail, Switch/Turn Out, Rail fastening, Siceper (Bantalan), Steel Bridges.

6.
FASILITAS STASIUN KERETA API
Sistem Tayangan Jadual KA, CCTV untuk Ticketing KA, Vending Machine (Kartu Ticket KA), Automatic Locker
III.
PERALATAN UNTUK PERBAIKAN/ PEMELIHARAAN KERETA API
Hand Tie Temper Machine (HTT), Multi Tie Temper Machine (MTT), Ballast Profilling Machine (BBR/USP/SSP, Ballasticompactor Machine (UDM), Ballast Clearing Machine, Rail Welding Machine (TG), Track Recording Car (EM 120), Hydrolic Tamping Machine (HRM), Track Motor Car, Rail Jack, Track Guge Measurement Device, Ral Optic, Rail Lubricator, Mactrack, Rail Ultrasonic Test, Ultrasonic Thickriess Indikator, Toolkit Engine, Rollers For Sliding Bridge, Manual Jack, Hydrolic Jack, Hand Which, Which Machine, Air Impact Wrench, Torsion Wrench/Installation Tool For Bolts, Rivet Cutter, Trolley, Air Compressor Machanic, Boring, Machanic, Pneumatic, Riveting Machine, Bad Saw Machanic, Flame Cutting Machanic, Boring Machanic Welding Machanic, Gantry Crane, Over Head and Mobile Crane, Rivet Stamping,  Machine, Grinding machanic/Profil, Electric Heater Furnace for Rivel, Blasting Machine Bending Machanic, Pulling Machanic (Track), Rail Abbrasive, Cutting Machanic, Waterpass (Level), Echo Sounding Devices, Airless Spray Painting, Paint Thickness Mater, Hygrometer, Dew Point, Calculator, Magnetic Steel Thermometer, Hight Strength Bolt/Huck, Bolt, Rivel, Ordinary Bolt, Drift Pins, Steel Grid, Paint, Drill Bits, Reamer, Spesial Stellfor Machine Purpose, Water Pump, Tackle Block, Steel Reinforcement, Pneumatic Concrete Breaker, Bubut Roda, Bubut Umum, Mesin Tes Pegas, Bogiie, Cam Industry, Equipment : Soil Investigation, Soil Laboratory, Ballast Testing Geodetic.



MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO




Lampiran IV
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

TATA CARA PEMBERIAN DAN PENATA USAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU
DAN ATAU PENYERAHAN JASA KENA PAJAK TERTENTU.


I.        Untuk Impor Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f, dan g
1.      Permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai harus diajukan TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang mengimpor Barang Kena Pajak Tertentu kepada Direktur Jenderal Pajak.
2.      TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang mengimpor Barang Kena Pajak Tertentu, melakukan sendiri perhitungan Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya terutang dan mencantumkan jumlah Pajak Pertambahan Nilai tersebut dalam Pemberitahuan Impor Barang dan Surat Setoran Pajak.
3.      TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang mengimpor Barang Kena Pajak harus menyerahkan Surat Ketterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai beserta dokumen Pemberitahuan Impor Barang dan Surat Setoran Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 2 kepada Bank Devisa atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4.      Bank Devisa atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setelah menerima dokumen sebagaimana dimaksud dalam angka 3, membubuhkan cap #PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000# pada setiap lembar Surat Setoran Pajak pada saat penyelesaian dokumen impor serta mencantumkan Nomor dan Tanggal Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai pada semua lembar Pemberitahuan Impor  Barang dan Surat Setoran Pajak, dan bukti pemungutan pajak atas impor.
5.      Asli Surat Setoran Pajak, bukti pemungutan pajak atas impor dan dokumen Pemberitahuan Impor Barang diserahkan kepada importir untuk keperluan pengeluaran barang, sedangkan tindasannya disertai dengan Surat Pengantar, disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak c.q. Kepala Kantor Pelayanan Pajak di tempat kedudukan Bank Devisa atau Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bersangkutan setiap bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

II.     Untuk Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f, dan g
1.      Permohonan untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai harus diajukan TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f dan g kepada Direktur Jenderal Pajak.
2.      TNI atau POLRI atau PT. PINDAD atau orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f dan g harus menyerahkan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai kepada Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu.
3.      Orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf h tidak diwajibkan memiliki Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
4.      Setelah menerima Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai, Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a, b, c, d, e, f dan g wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap “PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000” serta mencantumkan Nomor dan Tanggal Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud.
5.      Khusus untuk Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf h, wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap “PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000” pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud, tanpa adanya Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai.
6.      Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak Tertentu menyampaikan asli Faktur Pajak yang telah dicap tersebut di atas kepada TNI atau POLRI atau PT PINDAD atau orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu. Tindasannya disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai Lampiran Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.

III.   Untuk Penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2

1.      Orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Barang Kena Pajak tidak perlu menyerahkan Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai kepada Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak Tertentu karena Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai tidak diperlukan untuk penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2.
2.      Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak Tertentu, wajib menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap “PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000” pada setiap lembar Faktur Pajak dimaksud.
3.      Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak Tertentu menyampaikan asli Faktur Pajak yang telah dicap tersebut di atas kepada orang atau badan lainnya yang menerima penyerahan Jasa Kena Pajak Tertentu. Tindasannya disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak sebagai Lampiran Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.


MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ttd

PRIJADI PRAPTOSUHARDJO
»»  berikutnya...