Semua Tentang Lokomotif Listrik ESS 3201 "Bonbon" - ESS 3201 「ボンボン」電気機関車に就いて
Setelah sekian lama tak mengulas perkeretaapian di Jabodetabek, dalam
kesempatan kali ini penulis ingin menjelaskan tentang satu-satunya unit
lokomotif listrik yang masih bertahan yaitu "Bonbon", dengan nomor bodi
ESS 3201.
Nama "Bonbon" sendiri diambil dari bentuk bodi lokomotif listrik ini, sementara kode "ESS" berarti "Elektrische Staat Spoorwegen" atau bagian dari Staatspoorwegen (SS) yang pada masa kolonial Belanda menangani sistem perkeretaapian di wilayah Jakarta (dulu: Batavia) dan angka 3201 merupakan kode seri lokomotif ini setelah datangnya lokomotif seri 3000 dari SLM-BBC dan seri 3100 dari AEG.
Lokomotif listrik ini pada awalnya melayani rute Tanjung Priok hingga Jatinegara (dulu: Meester Cornelis), di mana elektrifikasi pada waktu itu baru dilakukan pada jalur KA di seluruh wilayah Jakarta. Kemudian, ketika elektrifikasi dilanjutkan ke lintas Bogor (dulu: Buitenzorg) pada era 30-an, lokomotif ini juga melayani jalur tersebut. Selain lokomotif listrik tersebut masih ada juga unit-unit KRL perintis buatan General Electric & Werkspoor dengan kode MABW, MBW, MABDW dan sebagainya dengan stamformasi 1 hingga 3 unit per rangkaiannya.
Akan tetapi, sejak datangnya unit KRL rheostatik 2 pintu buatan Nippon Sharyo pada tahun 1976, satu per satu unit lokomotif listrik dan KRL perintis tersebut memasuki masa pensiun dan hampir seluruhnya dirucat di Balai Yasa Manggarai, kecuali ESS 3201 buatan Westinghouse yang mangkrak termakan usia dan bahkan sudah direncanakan akan diafkir. Namun, atas kerjasama PT. KAI (Persero) dengan organisasi pelestarian aset perkeretaapian, upaya revitalisasi pun dilakukan dan telah terselesaikan oleh Balai Yasa Manggarai dengan ditanamkannya sistem kelistrikan baru pada lokomotif tersebut, yang mengambil komponen kelistrikan dari unit KRL rheostatik yang sudah tidak lagi dapat dioperasikan.
Berikut ini dokumentasi hidupnya kembali sang legenda milik seorang penggemar KA dari Jepang, Satoshi Takagi:
Ke depannya, lokomotif listrik ini direncanakan untuk digunakan sebagai lokomotif pembantu langsiran KRL di dipo atau lokomotif penarik KA wisata di akhir pekan.
Demikianlah apa yang dapat penulis sampaikan tentang lokomotif listrik ESS 3201 ini, semoga informasi ini bermanfaat.
Nama "Bonbon" sendiri diambil dari bentuk bodi lokomotif listrik ini, sementara kode "ESS" berarti "Elektrische Staat Spoorwegen" atau bagian dari Staatspoorwegen (SS) yang pada masa kolonial Belanda menangani sistem perkeretaapian di wilayah Jakarta (dulu: Batavia) dan angka 3201 merupakan kode seri lokomotif ini setelah datangnya lokomotif seri 3000 dari SLM-BBC dan seri 3100 dari AEG.
Lokomotif listrik ini pada awalnya melayani rute Tanjung Priok hingga Jatinegara (dulu: Meester Cornelis), di mana elektrifikasi pada waktu itu baru dilakukan pada jalur KA di seluruh wilayah Jakarta. Kemudian, ketika elektrifikasi dilanjutkan ke lintas Bogor (dulu: Buitenzorg) pada era 30-an, lokomotif ini juga melayani jalur tersebut. Selain lokomotif listrik tersebut masih ada juga unit-unit KRL perintis buatan General Electric & Werkspoor dengan kode MABW, MBW, MABDW dan sebagainya dengan stamformasi 1 hingga 3 unit per rangkaiannya.
Akan tetapi, sejak datangnya unit KRL rheostatik 2 pintu buatan Nippon Sharyo pada tahun 1976, satu per satu unit lokomotif listrik dan KRL perintis tersebut memasuki masa pensiun dan hampir seluruhnya dirucat di Balai Yasa Manggarai, kecuali ESS 3201 buatan Westinghouse yang mangkrak termakan usia dan bahkan sudah direncanakan akan diafkir. Namun, atas kerjasama PT. KAI (Persero) dengan organisasi pelestarian aset perkeretaapian, upaya revitalisasi pun dilakukan dan telah terselesaikan oleh Balai Yasa Manggarai dengan ditanamkannya sistem kelistrikan baru pada lokomotif tersebut, yang mengambil komponen kelistrikan dari unit KRL rheostatik yang sudah tidak lagi dapat dioperasikan.
Berikut ini dokumentasi hidupnya kembali sang legenda milik seorang penggemar KA dari Jepang, Satoshi Takagi:
ESS 3201, stasiun Depok saat uji coba
ESS 3201の試運転、デポック駅にで
Ke depannya, lokomotif listrik ini direncanakan untuk digunakan sebagai lokomotif pembantu langsiran KRL di dipo atau lokomotif penarik KA wisata di akhir pekan.
Demikianlah apa yang dapat penulis sampaikan tentang lokomotif listrik ESS 3201 ini, semoga informasi ini bermanfaat.
Sumber : http://charleskkb.blogspot.com/2012/08/semua-tentang-lokomotif-listrik-ess.html#ixzz2MLOYbrMM
Semua Tentang Lokomotif Listrik ESS 3201 "Bonbon" - ESS 3201 「ボンボン」電気機関車に就いて
Setelah sekian lama tak mengulas perkeretaapian di Jabodetabek, dalam
kesempatan kali ini penulis ingin menjelaskan tentang satu-satunya unit
lokomotif listrik yang masih bertahan yaitu "Bonbon", dengan nomor bodi
ESS 3201.
Nama "Bonbon" sendiri diambil dari bentuk bodi lokomotif listrik ini, sementara kode "ESS" berarti "Elektrische Staat Spoorwegen" atau bagian dari Staatspoorwegen (SS) yang pada masa kolonial Belanda menangani sistem perkeretaapian di wilayah Jakarta (dulu: Batavia) dan angka 3201 merupakan kode seri lokomotif ini setelah datangnya lokomotif seri 3000 dari SLM-BBC dan seri 3100 dari AEG.
Lokomotif listrik ini pada awalnya melayani rute Tanjung Priok hingga Jatinegara (dulu: Meester Cornelis), di mana elektrifikasi pada waktu itu baru dilakukan pada jalur KA di seluruh wilayah Jakarta. Kemudian, ketika elektrifikasi dilanjutkan ke lintas Bogor (dulu: Buitenzorg) pada era 30-an, lokomotif ini juga melayani jalur tersebut. Selain lokomotif listrik tersebut masih ada juga unit-unit KRL perintis buatan General Electric & Werkspoor dengan kode MABW, MBW, MABDW dan sebagainya dengan stamformasi 1 hingga 3 unit per rangkaiannya.
Akan tetapi, sejak datangnya unit KRL rheostatik 2 pintu buatan Nippon Sharyo pada tahun 1976, satu per satu unit lokomotif listrik dan KRL perintis tersebut memasuki masa pensiun dan hampir seluruhnya dirucat di Balai Yasa Manggarai, kecuali ESS 3201 buatan Westinghouse yang mangkrak termakan usia dan bahkan sudah direncanakan akan diafkir. Namun, atas kerjasama PT. KAI (Persero) dengan organisasi pelestarian aset perkeretaapian, upaya revitalisasi pun dilakukan dan telah terselesaikan oleh Balai Yasa Manggarai dengan ditanamkannya sistem kelistrikan baru pada lokomotif tersebut, yang mengambil komponen kelistrikan dari unit KRL rheostatik yang sudah tidak lagi dapat dioperasikan.
Berikut ini dokumentasi hidupnya kembali sang legenda milik seorang penggemar KA dari Jepang, Satoshi Takagi:
Ke depannya, lokomotif listrik ini direncanakan untuk digunakan sebagai lokomotif pembantu langsiran KRL di dipo atau lokomotif penarik KA wisata di akhir pekan.
Demikianlah apa yang dapat penulis sampaikan tentang lokomotif listrik ESS 3201 ini, semoga informasi ini bermanfaat.
Nama "Bonbon" sendiri diambil dari bentuk bodi lokomotif listrik ini, sementara kode "ESS" berarti "Elektrische Staat Spoorwegen" atau bagian dari Staatspoorwegen (SS) yang pada masa kolonial Belanda menangani sistem perkeretaapian di wilayah Jakarta (dulu: Batavia) dan angka 3201 merupakan kode seri lokomotif ini setelah datangnya lokomotif seri 3000 dari SLM-BBC dan seri 3100 dari AEG.
Lokomotif listrik ini pada awalnya melayani rute Tanjung Priok hingga Jatinegara (dulu: Meester Cornelis), di mana elektrifikasi pada waktu itu baru dilakukan pada jalur KA di seluruh wilayah Jakarta. Kemudian, ketika elektrifikasi dilanjutkan ke lintas Bogor (dulu: Buitenzorg) pada era 30-an, lokomotif ini juga melayani jalur tersebut. Selain lokomotif listrik tersebut masih ada juga unit-unit KRL perintis buatan General Electric & Werkspoor dengan kode MABW, MBW, MABDW dan sebagainya dengan stamformasi 1 hingga 3 unit per rangkaiannya.
Akan tetapi, sejak datangnya unit KRL rheostatik 2 pintu buatan Nippon Sharyo pada tahun 1976, satu per satu unit lokomotif listrik dan KRL perintis tersebut memasuki masa pensiun dan hampir seluruhnya dirucat di Balai Yasa Manggarai, kecuali ESS 3201 buatan Westinghouse yang mangkrak termakan usia dan bahkan sudah direncanakan akan diafkir. Namun, atas kerjasama PT. KAI (Persero) dengan organisasi pelestarian aset perkeretaapian, upaya revitalisasi pun dilakukan dan telah terselesaikan oleh Balai Yasa Manggarai dengan ditanamkannya sistem kelistrikan baru pada lokomotif tersebut, yang mengambil komponen kelistrikan dari unit KRL rheostatik yang sudah tidak lagi dapat dioperasikan.
Berikut ini dokumentasi hidupnya kembali sang legenda milik seorang penggemar KA dari Jepang, Satoshi Takagi:
ESS 3201, stasiun Depok saat uji coba
ESS 3201の試運転、デポック駅にで
Ke depannya, lokomotif listrik ini direncanakan untuk digunakan sebagai lokomotif pembantu langsiran KRL di dipo atau lokomotif penarik KA wisata di akhir pekan.
Demikianlah apa yang dapat penulis sampaikan tentang lokomotif listrik ESS 3201 ini, semoga informasi ini bermanfaat.
Sumber : http://charleskkb.blogspot.com/2012/08/semua-tentang-lokomotif-listrik-ess.html#ixzz2MLOYbrMM
0 komentar:
Posting Komentar