Pages

Labels

Rabu, 20 Februari 2013

seher sonik

Yamaha Mio ini konon punya lari sangat kencang! Ading dan M. Abdul Rohman alias Adang, mekanik AMS (Adang Motor Speed) yang kebagian garap mesin motor ini, mengaku kalau rahasianya ada pada seher diameter 58 mm dengan stroke standar 57,9 mm. Dan kalau dihitung pakai rumus volume silinder, kapasitasnya terdongkrak hingga 152,8 cc.

Ternyata Adang pintar meramu piston Honda Sonic 58 mm yang dipakainya. Piston motor CBU itu dicustom bagian kepalanya. Piston ini dipilih karena lebih pendek. Juga ringan, sehingga tidak banyak gesekkan dan enteng. Namun kendalanya lubang pen seher hanya 13 mm. Solusinya harus dibuatkan bushing. Agar terpasang presisi di setang seher asli Yamaha Mio.

"Menggunakan seher Sonic hasil modif ini, kalau dihitung menghasilkan rasio kompresi 12,5 : 1,” jelas dua mekanik kompak. Cukup rendah meskipun menggunakan bahan bakar bensol.

Sedang klep in label EE untuk kejar diameter besar. “Cuma klep in ukuran 31 mm dibikin 28 mm sedangkan ex 24 mm,” lanjut Adang yang tetap memakai batang klep ukuran 5 mm itu.
Agar hasil pembakaraan maksimal, aliran gas bakar dan sisa gas bakar diatur masuk keluarnya dengan kem ubahan sendiri. Menurut Adang, durasi bubungan kem in dibikin sekitar 263 derajat dan kem out 268 derajat.

Di bagian CVT, Adang mengaku V-belt standar digerakkan puli Kawahara K1 dengan kombinasi roller 6 dan 7 gram. Begitu juga kopling sentrifugalnya. Namun transfer tenaganya menggunakan rasio 14/40 biar putaran bawahnya tertolong.   Yamaha Mio ini konon punya lari sangat kencang! Ading dan M. Abdul Rohman alias Adang, mekanik AMS (Adang Motor Speed) yang kebagian garap mesin motor ini, mengaku kalau rahasianya ada pada seher diameter 58 mm dengan stroke standar 57,9 mm. Dan kalau dihitung pakai rumus volume silinder, kapasitasnya terdongkrak hingga 152,8 cc.

Ternyata Adang pintar meramu piston Honda Sonic 58 mm yang dipakainya. Piston motor CBU itu dicustom bagian kepalanya. Piston ini dipilih karena lebih pendek. Juga ringan, sehingga tidak banyak gesekkan dan enteng. Namun kendalanya lubang pen seher hanya 13 mm. Solusinya harus dibuatkan bushing. Agar terpasang presisi di setang seher asli Yamaha Mio.

"Menggunakan seher Sonic hasil modif ini, kalau dihitung menghasilkan rasio kompresi 12,5 : 1,” jelas dua mekanik kompak. Cukup rendah meskipun menggunakan bahan bakar bensol.

Sedang klep in label EE untuk kejar diameter besar. “Cuma klep in ukuran 31 mm dibikin 28 mm sedangkan ex 24 mm,” lanjut Adang yang tetap memakai batang klep ukuran 5 mm itu.
Agar hasil pembakaraan maksimal, aliran gas bakar dan sisa gas bakar diatur masuk keluarnya dengan kem ubahan sendiri. Menurut Adang, durasi bubungan kem in dibikin sekitar 263 derajat dan kem out 268 derajat.

Di bagian CVT, Adang mengaku V-belt standar digerakkan puli Kawahara K1 dengan kombinasi roller 6 dan 7 gram. Begitu juga kopling sentrifugalnya. Namun transfer tenaganya menggunakan rasio 14/40 biar putaran bawahnya tertolong.  

0 komentar:

Posting Komentar